Rabu, 24 Juni 2020

3 Menteri Bahas Rencana 'Sulap' Rawa Jadi Lumbung Pangan Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sore ini menggelar rapat koordinasi (rakor) membahas optimalisasi lahan rawa di Kalimantan Tengah (Kalteng) di kantornya, di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Dalam rakor sore ini, hadir Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHL) Siti Nurbaya Bakar, dan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin.

Budi yang tiba pertama di kantor Airlangga mengungkapkan, rakor sore ini akan membahas program optimalisasi lahan rawa.

"Betul (rapat membahas optimalisasi lahan rawa)," kata Budi di kantor Airlangga, Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Tak berselang lama, Syahrul pun tiba di kantor Airlangga dengan didampingi oleh Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy, dan Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono.

Syahrul mengatakan, saat ini terdapat 30.000 hektare (Ha) lahan rawa yang sudah siap untuk dioptimalisasi menjadi sawah. Menurutnya, begitu pemerintah sudah selesai memetakan lahan tersebut maka dalam waktu dekat proses optimalisasi akan dimulai.

"Secepat mungkin, begitu pemetaan sudah selesai kita langsung intervensi saja. Ini mau dirapatkan (dibahas)," kata Syahrul.

Sebagai informasi, pemerintah akan memanfaatkan 164.598 Ha lahan rawa di Kalteng sebagai sawah untuk meningkatkan produktivitas pangan. Langkah ini disusun demi meningkatkan ketahanan pangan Indonesia ketika Organisasi Pangan Dunia atau Food Agriculture Organization (FAO) merilis peringatan krisis pangan dunia.

Industri Penerbangan Diprediksi Mulai Pulih Juli, Syaratnya...

Industri aviasi babak-belur dihantam pandemi COVID-19 seiring menurunnya jumlah penerbangan karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat. Baik maskapai maupun operator bandara pun harus putar otak untuk memulihkan bisnisnya.
Menurut President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin perlu adanya peningkatan kolaborasi di antara pemangku kepentingan terkait untuk membuat sektor penerbangan kembali rebound.

"Sektor penerbangan nasional memiliki kemampuan berkontribusi besar dalam mendukung aktivitas dan perekonomian Indonesia. Tiga kelebihan di moda transportasi udara yaitu flexibility untuk mendukung pergerakan orang, lalu capacity untuk mobilisasi besar, serta connectivity untuk menyatukan Indonesia yang merupakan negara kepulauan," kata dia melalui keterangan tertulis, Selasa (23/6/2020).

Pihaknya memperkirakan pada Juli 2020 sektor penerbangan dapat memasuki masa recovery di tengah pandemi COVID-19 dengan memanfaatkan tiga hal di atas.

"Jangan sampai tiga kelebihan yang dimiliki sektor penerbangan itu menghilang begitu saja karena pandemi COVID-19. Harus ada perbaikan supaya kontribusi sektor penerbangan tetap terjaga dan ditingkatkan pada masa adaptasi kebiasaan baru ini," lanjutnya.

Dijelaskannya saat ini ada tiga isu yang harus diselesaikan oleh stakeholder transportasi udara, yaitu terkait slot time penerbangan, rute penerbangan, dan frekuensi penerbangan di dalam satu rute.

"Slot time penerbangan harus dimaksimalkan, lalu rute penerbangan harus kembali diaktifkan, dan frekuensi penerbangan di rute yang sudah aktif harus ditingkatkan dari yang ada sekarang," ujarnya.

Di tengah pandemi ini, lanjut dia, pihaknya selaku operator bandara akan memaksimalkan slot time penerbangan di bandara.

"Kami mendorong sebaran slot time penerbangan lebih merata. Komunikasi akan dilakukan dengan pihak terkait termasuk maskapai agar tidak ada lagi saling mengajukan penerbangan hanya di jam-jam tertentu, sehingga banyak alternatif pilihan jam penerbangan bagi para pengguna jasa," terangnya.
https://kamumovie28.com/the-mule-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar