Kamis, 25 Juni 2020

Mi Instan Disebut Bisa Picu Kanker, Para Ahli Beberkan Faktanya

 Viral pria asal Bogor berinisial T (23) mengaku divonis dokter tidak bisa makan mi instan lagi seumur hidupnya karena kebiasaan buruknya. Pria ini terbiasa mengkonsumsi mi instan setiap hari dan membuatnya mengalami radang kerongkongan hingga muntah darah, dan dikhawatirkan kondisinya bisa menjadi kanker.
Menanggapi ini, ahli pencernaan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, mengatakan pola makan tak sehat seperti mengkonsumsi mi instan yang berlebihan bisa menyebabkan gastroesophageal reflux disease (GERD).

"GERD dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Hal ini terjadi karena asam lambung atau isi lambung yang naik dapat menyebabkan luka pada dinding dalam kerongkongan. Awalnya hanya perlukaan, luka yang terjadi bisa makin luas dan bisa menyebabkan penyempitan dari kerongkongan bawah," jelas Prof Ari pada detikcom, Rabu (24/6/2020).

"Bahkan GERD dapat menyebabkan perubahan struktur dari dinding dalam kerongkongan, dan menyebabkan terjadinya penyakit barrett's (penyakit saluran pencernaan bagian atas) yang merupakan lesi prakanker," pungkasnya.

Lalu, bagaimana cara aman mengatur konsumsi mi instan?
Menurut dokter spesialis onkologi radiasi dari Siloam Hospitals MRCCC Semanggi, dr Denny Handoyo Kirana, SpOnk-Rad, kandungan dalam mi instan yang beredar seharusnya aman. Ini karena sudah mengantongi izin edar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

"Jadi, kalau dimakan dalam jumlah yang cukup sesekali, misalnya dalam seminggu satu atau dua masih oke. Tapi, ya jangan pagi, siang, sore, makan mie instan," jelasnya saat dihubungi detikcom, Rabu (24/6/2020).

dr Denny mengatakan, seseorang tidak bisa dibatasi saat makan mi instan karena variasinya banyak sekali. Untuk itu, sebagai konsumen harus cermat dalam memilih makanan dilihat dari komposisi bahannya.

"Kalau tulisan itu misalnya kadar natriumnya itu setara dengan kebutuhan seseorang satu hari mencapai 50 persen. Artinya dengan sebungkus mi instan kalau dia makan dua, dalam hari itu udah nggak boleh makan garam," pesan dr Denny.

"Kalau misalnya tulisannya di belakang kadar garamnya adalah 10 persen, artinya dari makanan lain dia masih boleh makan senilai 90 persen sisanya. Jadi dilihat keseimbangan komposisinya," lanjutnya.

Berikut 3 hal penting yang harus diingat saat mengkonsumsi mi instan menurut dr Denny.

1. Kadar natrium
dr Denny menjelaskan bahwa mi instan itu diawetkan dengan bahan yang mengandung garam. Jika kadar natrium atau kadar garam terlalu tinggi, bisa menyebabkan radang dan sakit tenggorokan.

2. Monosodium Glutamat (MSG)
Kandungan MSG atau penyedap juga disebut dr Denny tidak baik dikonsumsi berlebihan, karena bisa memicu kanker. Ini tentu tidak berlaku ketika mi instan dikonsumsi sewajarnya.

"Di dalam mi instan itu kan ada penyedap rasa, kalau dimakan dalam jumlah sedikit atau batasan yang boleh dimakan oleh orang nggak apa-apa, tetapi kalau orang itu makan secara berlebihan maka MSG ini berisiko atau berpotensi bikin kanker," lanjut dr Denny.

3. Bungkus mi instan
Bungkus mi instan juga memiliki kandungan zat kimia berbahaya jika termakan. Tak kalah berbahaya dibanding berlebihan mengonsumsi MSG dan kandungan natrium.

"Mi instan ada yang ditaro di plastik ada yang di cup kita tahu sterofoam, nah sterofoam ini kan punya ambang batas terhadap suhu, kalau kita kasih dia air panas di dalamnya, dia ada sebagian yang meleleh kena panas, nah dan sterofoam yang kena panas ini ada sebagian yang terlarut dalam yang kita makan, di dalam kuahnya, di dalam minyak, itulah yang lebih berbahaya dibanding natrium atau msg yang orang jadi kena kanker," pungkasnya.
https://indomovie28.net/lazer-team/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar