Kamis, 25 Juni 2020

Kasus Baru Menurun, Beijing Klaim Bisa Kendalikan Gelombang Kedua Corona

Penyebaran virus Corona gelombang kedua di Beijing saat ini diklaim telah 'di bawah kendali'. Juru bicara pemerintah kota Beijing, Xu Hejian, mengatakan pihaknya terus berupaya menekan penyebaran virus Corona COVID-19 dan tetap mewaspadai risiko penularan di masyarakat.
Sejauh ini, pemerintah kota Beijing melaporkan 253 dari 265 kasus terkait dengan klaster pasar Xinfadi. Pemerintah mengatakan masih melakukan pelacakan kontak untuk tiga kasus lainnya.

"Epidemi Beijing yang secara langsung terkait dengan Xinfadi pada dasarnya di bawah kendali, tetapi pada saat yang sama kami menemukan infeksi klaster rumah tangga, tempat kerja, dan kasus-kasus penularan di komunitas," ujar Xu.

Dikutip dari Straits Times, Xu juga mengatakan upaya pencegahan dan pengendalian virus tetap menjadi tantangan besar meski sudah melambat.

Pada Rabu (24/6/2020), Beijing mencatat tujuh kasus baru COVID-19. Kepala komisi kesehatan Beijing, Lei Haichao, mengatakan penurunan kasus baru menjadi sinyal positif di tengah upaya pengendalian penularan virus Corona.

Pada awal Juni, Beijing telah meningkatkan kapasitas pengujian virus Corona per harinya menjadi 300 ribu dari yang sebelumnya 100 ribu. Hingga saat ini Beijing melaporkan hampir tiga juta warganya telah melalui pengetesan virus corona. Lei mengatakan sekitar 137 kasus diketahui dari pengetesan awal.

Menurut data statistik John Hopkins University mencatat hingga hari ini (25/6/2020), China memiliki 84.658 kasus konfirmasi positif dengan 4.640 kematian.

Tanpa Sadar, 3 Kebiasaan Ini Bantu Atasi Gangguan Lambung

Memiliki gangguan lambung memang menyebalkan. Selain membuat area lambung nyeri, gangguan pada lambung juga bisa memberi efek samping, seperti perut kembung, mual, hingga muntah.
Menurut Medical Manager Divisi Kalbe Consumer Health PT Kalbe Farma TBK, dr Helmin Agustina Silalahi, faktor gaya hidup merupakan faktor yang harus diperbaiki dalam mengatasi gangguan lambung, termasuk pola dan jenis makan, manajemen stres, dan lainnya.

"Selanjutnya adalah obat-obatan, termasuk tradisional dan obat modern yang dapat dipilih sesuai dengan kenyamanan penggunanya. Namun jika kondisi tidak membaik atau malah memburuk harus segera menghubungi dokter," ujar dr Helmin kepada detikcom baru-baru ini.

Dilansir dari Yellow Pages, ada beberapa kebiasaan sederhana yang tanpa disadari ternyata berperan untuk menghindarkan tubuh dari gangguan lambung, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Berhenti merokok

Nikotin dalam tembakau meningkatkan jumlah asam dalam perut dan membuatnya lebih terkonsentrasi. Studi menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko gangguan pada lambung hingga 7 kali lipat dari biasanya.

2. Sarapan dengan oatmeal dan buah segar

Studi di Harvard pada 47 ribu pria yang memakan 7 porsi buah dan sayuran setiap hari memiliki risiko 33% lebih rendah terkena gangguan lambung. Selain itu, mengonsumsi kacang-kacangan, pir, hingga oatmeal mampu mengurangi risiko penyakit tersebut hingga 60%.

3. Perbanyak makan sayuran

Sayuran seperti bayam, selada, dan lobak kaya akan bahan kimia yang meningkatkan kadar oksida nitrat di perut. Penelitian mengatakan kadar oksida nitrat yang tinggi mampu memperkuat lapisan dalam perut sehingga dapat melindungi dirinya sendiri dari asam pencernaan.

Ketika gangguan lambung datang, Anda bisa mengatasinya dengan mengonsumsi olahan bahan-bahan tradisional seperti kunyit, jahe merah, madu, dan royal jelly.

dr Helmin menyebut bahwa bahan-bahan alami tersebut sudah banyak digunakan turun-temurun untuk mengatasi gangguan saluran cerna, bahkan sebelum obat-obatan ditemukan.

"Tentunya dengan berkembangnya ilmu pengetahuan penelitian mengenai bahan-bahan tersebut juga semakin banyak sehingga data-data mengenai dosis yang tepat, efikasi dan keamanannya semakin dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah," sambungnya.
https://indomovie28.net/danur-i-can-see-ghosts/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar