Minggu, 28 Juni 2020

5 Fakta WNI Asal Depok yang Positif Tertular Corona COVID-19

Dua orang WNI positif terinfeksi virus corona COVID-19. Kabar ini dilaporkan Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat di Istana pada Senin (2/3/2020).
Berikut 5 fakta terkait dua WNI yang positif terinfeksi virus corona COVID-19:

1. Terinfeksi WN Jepang
Dua orang tersebut diduga berinteraksi dengan WNI Jepang yang sempat masuk ke Indonesia. "Ternyata orang (WN Jepang, red) yang terkena virus Corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Negara, Senin (2/3/2020)

2. Dirawat di RSPI Sulianti Saroso
Dua orang Indonesia tertular virus Corona di Depok, Jawa Barat. Keduanya kini dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara.

"Di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, di ruang khusus yang tidak terkontak dengan yang lain," kata Menkes Terawan Agus Saputra di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

3. Tertular di Depok
Dua orang Indonesia tertular WN Jepang yang berkunjung ke rumahnya di Depok. "Terkenanya di rumahnya, rumahnya di Depok," kata Menkes Terawan Agus Putranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

4. Rumah di Depok Diisolasi
Menkes Terawan menjelaskan tempat tinggal keduanya sudah dicek dan saat ini tengah diisolasi. "Rumahnya dicek, ibu dan anak. (Usia) 61 dan 31 tahun. Sudah melakukan isolasi rumah," ujar Terawan.

5. WN Jepang Sedang Dilacak
Dua orang ini terlacak positif terkena virus Corona setelah adanya pelacakan terhadap pergerakan warga Jepang. "Begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif Corona, tim dari Indonesia langsung telusuri," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).

Antisipasi Corona, 2 RS di Yogyakarta Disiapkan Jadi Rujukan

 Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY mengaku telah menyiapkan 2 Rumah Sakit rujukan untuk menangani pasien virus Corona. Selain itu, Dinkes telah memohon kepada Gubernur DIY mengeluarkan instruksi terkait mengantisipasi sebaran virus Corona di DIY.
"Ya kalau antisipasinya inshaallah kita akan minta bapak Gubernur (DIY) mengeluarkan instruksi (antisipasi pencegahan virus Corona di DIY)," kata Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie saat dihubungi wartawan, Senin (2/3/2020).

Instruksi itu, kata Pembajun kemungkinan berisi kesiapsiagaan dalam menangani kasus COVID-19 apabila terjadi di DIY. Mengingat pihaknya hanya membantu membuat draft.

"Kemarin (Dinkes) sudah didhawuhi (diperintahkan) pak Sekda (DIY) untuk membuat (konsep) instruksi Gubernur agar semua Rumah Sakit di Kabupaten/Kota untuk menyiapkan diri akan kemungkinan yang ada," ucapnya.

"Jadi kita janya membantu membuat draft (instruksi Gubernur DIY terkait antisipasi virus Corona). Mudah-mudahan 2-3 hari ini keluar (instruksi Gubernur DIY terkait antisipasi virus Corona)," lanjut Pembajun.

Pembajun melanjutkan, saat ini Dinkes DIY telah menyiapkan 2 Rumah Sakit rujukan untuk melakulam pengawasan dan menangani pasien virus Corona. Namun, sesuai instruksi Sekda DIY, tidak menutup kemungkinan semua Rumah Sakit di 5 Kabupaten/Kota di DIY harus mempersiapkan diri.

"Untuk Rumah Sakit rujukan ada 2 (Rumah Sakit Sardjito dan Rumah Sakit Panembahan Senopati), itu yang rujukan pengawasannya. Tapi akan kita minta Rumah Sakit pemerintah untuk siap menjadi pemantau," ujarnya.

"Besok kita akan panggil Rumah Sakit daerah untuk melihat kesiapan seperti sarana dan prasarananya, kalau belum lengkap kita minta Bupati dan Wali Kota mendukung itu (kesiapam Rumah Sakit Daerah) agar melengkapinya," lanjut Pembajun.

Menyoal menipisnya ketersediaan masker, Pembajun mengaku hal itu karena produsen masker kekurangan bahan baku. Menurutnya, ketersediaan masker di Kabupaten/Kota masih aman.

"Ya memang kan kalau informasinya ketersediaan (masker) memang langka. Tapi sebenarnya, menurut informasi yang saya terima dari lapangan karena produsennya terbatas bahan bakunya. Jadi bukannya tidak mau produksi tapi bahan bakunya terbatas," ucapnya.

"Jadi, sekarang yang harus kita edukasi, sosialisasi adalah masyarakat. Pertama, tidak usah panik, kemudian kalau memang punya kekhawatiran itu (sebaran virus Corona), ya batasi untuk hadir di pertemuan-pertemuan yang melibatkan banyak orang, tetap terapkan perilaku cuci tangan dan memperhatikan etika saat batuk," imbuh Pembajun.
https://indomovie28.net/death-note-episode-37/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar