Selasa, 30 Juni 2020

Epson Hadirkan Proyektor Interaktif untuk Pendidikan di Era New Normal

Semua siswa sekolah dan universitas di Indonesia masih harus belajar dari rumah di era new normal. Untuk mendukung proses belajar di era new normal, Epson mengenalkan proyektor interaktif EB-1485Fi.
Senior Manager Product Marketing Visual Instrument & Printer Epson Indonesia Zanipar Siadari mengatakan walau saat ini siswa masih belajar di rumah, mereka suatu saat harus kembali ke sekolah. Tapi sekolah tentu harus mengubah ruang kelas dan metode belajar di era new normal.

"Sekolah bisa menggunakan solusi blended classroom, di mana guru menggabungkan kelas virtual dengan fisik. Jadi siswa bisa belajar di sekolah dan dari rumah," kata Zanipar dalam webinar, Selasa (30/6/2020).

Sekolah juga harus mempertimbangkan physical distancing saat siswa sudah kembali ke kelas. Untuk menyiasati, murid bisa dibagi dalam dua kelas untuk menjaga jarak tiap siswa dan guru bisa memberikan materi dalam waktu yang bersamaan menggunakan bantuan teknologi.

Zanipar mengatakan proyektor interaktif Epson EB-1485Fi ini bisa digunakan di dua ruang kelas sekaligus, asalkan terhubung dengan jaringan yang sama.

"EB-1485Fi dipasang di dua ruang kelas yang berbeda, dihubungkan dengan network, kemudian guru bisa menampilkan materi yang sama di dua kelas tersebut," jelas Zanipar.

Walau guru secara fisik tidak bisa berada di dua kelas sekaligus, Zanipar mengatakan bisa menggunakan kamera untuk menampilkan guru secara virtual di kelas yang lain.

"Jadi seperti video conference. Tapi tidak membutuhkan data karena jaringannya lokal," ucap Zanipar.

Proyektor interaktif ini sendiri memiliki banyak fitur seperti bisa menampilkan display FullHD di whiteboard seluas 120 inch, tingkat kecerahan 5.000 lumens, interaktif menggunakan stylus atau sentuhan jari, dan laser yang bisa bertahan hingga penggunaan 20.000 jam.

Selain untuk sekolah, Zanipar mengatakan proyektor interaktif yang dibanderol Rp 63 juta ini juga bisa dimanfaatkan oleh bisnis dan perkantoran di era new normal. Apalagi karena kebijakan physical distancing banyak kantor yang membatasi rapat berukuran besar.

"Apabila di perkantoran menggunakan proyektor interaktif seperti ini maka gambarnya akan lebih besar. Gambar lebih besar tentunya akan lebih nyaman," pungkasnya.

Realme C11 Menggoda dengan Harga Rp 1 Jutaan

 Penerus Realme C2 resmi dirilis di Indonesia. Ponsel bernama Realme C11 itu dijual dengan harga Rp 1 jutaan, berikut ini spesifikasi lengkapnya.
Realme C11 hadir dengan bentangan 6,5 inch dengan resolusi HD+. Smartphone ini masih mengusung notch tetesan air, namun ukurannya diklaim lebih kecil dari lainnya.

"Ini membuat rasio layarnya lumayan besar yakni 88,7%. Dengan rasio 20:9 membuatnya lebih ramping sehingga nyaman untuk nonton film dan bermain game," jelas Felix Christian, Product Manager Realme Indonesia.

Dapur pacunya mengusung Helio G35 dengan pilihan RAM 2 GB dan 3 GB. Realme menjanjikan ponsel barunya ini pengalaman ngebut, baik untuk tugas keseharian ataupun bermain game.

Realme C11 membawa kamera belakang yang mirip Pixel 4. Ada dua kamera yang ditempatkan pada modul persegi.

Kamera utamanya 13 MP bersanding dengan kamera 2 MP. Realme C11 disebut-sebut piawai untuk memotret malam dengan mode Nightscape.

Untuk kamera selfie memiliki ukuran 5 MP. Kamera ini dibekali fitur portrait dan panoselfie.

Realme C11 dibekali baterai berkapasitas 5.000 mAh yang diklaim punya waktu siaga hingga 40 hari. Ponsel ini turut dibekali dua slot SIM Card dan satu slot microSD.

Ponsel ini akan dijual mulai 1 Juli lewat flash sale di Lazada. Realme C11 mulai memasuki toko pada 4 Juli 2020 mendatang.

"Jika kamu membelinya saat flash sale, akan menjadi pertama di dunia yang memiliki Realme C11," kata Felix.

Realme C11 sendiri hadir warna mint green dan pepper grey. Harganya sendiri sebagai berikut
- RAM 2 GB/ ROM 32 GB Rp 1,599 juta dengan harga flash sale Rp 1,499 juta
- RAM 3 GB/ROM 32 GB Rp 1,699 juta dengan harga flash sale Rp 1,599 juta
https://nonton08.com/fast-five/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar