Minggu, 28 Juni 2020

Satu Pasien Diisolasi di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Sepulang Umroh

Sebuah video sempat beredar melalui pesan whatsapp. Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan tiga petugas rumah sakit yang tengah menangani seorang pasien.
Para petugas itu saat menangani pasien, menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) layaknya untuk penanganan pasien yang suspect coronavirus (Covid-19). Lokasi pengambilan video itu bertempat di salah satu bangunan rumah sakit di Yogyakarta. Dari informasi yang beredar, pasien itu kemudian dirujuk ke RSUP Dr Sardjito.

Terkait beredarnya video tersebut, Kepala Subag Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan membenarkan telah menerima rujukan pasien dari RSUD Kota Yogyakarta.

"Terkait dengan beredarnya video rujukan pasien, dapat kami sampaikan bahwa memang RSUP Dr Sardjito menerima pasien rujukan dari RSUD Kota Yogyakarta," kata Banu kepada wartawan, Senin (2/3/2020).

Pasien rujukan itu perempuan berinisial R (73). Dari informasi yang dia terima, pasien itu memiliki riwayat perjalanan umroh.

"Atas nama R usia 73 th jenis kelamin wanita. Kami peroleh informasi pasien habis kunjungan umroh dan mengalami batuk batuk sehingga karena kondisi tersebut akhirnya dirujuk ke RSUP Dr Sardjito," jelasnya.

Berdasar pemeriksaan awal terhadap pasien, Banu menjelaskan tidak ada tanda Covid-19. Namun pihaknya tetap melakukan penanganan sesuai standar dan pasien dimasukkan dalam ruang isolasi.

"Kami sampaikan bahwa secara klinis atau pemeriksaan awal pasien tidak menunjukkan tanda-tanda Covid-19. Namun, tetap kita tangani sesuai standar Covid dan kita masukkan ke ruang isolasi," kata dia.

Banu mengungkapkan jika pihaknya belum bisa memastikan jika pasien itu suspect Corona atau tidak. Sebab, harus melakukan pengecekan terhadap riwayat perjalanan umroh.

"Kami belum memperoleh info kapan pulang umroh. Tapi kami belum mengkategorikan suspect," jelasnya.

"Semoga pasien ini juga negatif Covid. Tapi yang jelas tetap menangani pasien-pasien sesuai standar prosedur operasional WHO," tegasnya.

Menkes Bantah Kecolongan, Adanya Kasus Corona Bisa Jadi Bahan Riset

 Presiden Joko Widodo mengumumkan dua kasus positif Covid-19. Keduanya adalah warga Depok, Jawa Barat. Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, menyebut kasus ini bukan berarti pemerintah Indonesia kecolongan.
"Bukan masalah ada-tidaknya virus, tetapi ketahanan kesehatan nasional itu menunjukkan kesiapan kita. Ini nggak ada istilah kecolongan, nggak ada," kata Menkes di Kantor Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Meski sudah ada kasus positif Covid-19 di Indonesia, ia berharap ketahanan kesehatan Nasional tetap terjaga. Adanya kasus Covid-19 di Indonesia juga ke depannya bisa menjadi bahan riset untuk pengembangan vaksin dan obat virus corona.

"Berarti punya bahan untuk riset selanjutnya. Karena dengan adanya virus ini, virus ini bisa kita periksa, apakah nanti arahnya untuk jadi vaksin atau untuk jadi apa pun akan kita terus riset," tambahnya.

Saat ini disebutkan dua pasien positif Covid-19 tengah menjalani perawatan di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. Keduanya dalam kondisi stabil dan masih terus dilakukan pemantauan.
https://indomovie28.net/death-note-episode-29/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar