- Google mengancam angkat kaki dari Australia jika dipaksa untuk membayar konten berita yang ditampilkan di halaman pencariannya. Sebagai alternatif, Microsoft percaya diri mesin pencari Bing buatannya bisa menjadi pengganti Google.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan ia sudah berbicara dengan CEO Microsoft Satya Nadella tentang kebijakan baru ini. Saat berbicara dengan reporter di Canberra, Australia, Morrison mengatakan Microsoft yakin bisa memperluas kehadiran Bing di negaranya.
"Saya bisa mengatakan kepada kalian, Microsoft cukup percaya diri, saat saya bicara dengan Satya," kata Morrison, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (2/2/2021).
"Kami hanya ingin aturan di dunia digital sama dengan yang ada di dunia nyata, di dunia fisik," sambungnya.
Mesin pencari Google saat ini merupakan penguasa pasar mesin pencari di Australia dengan pangsa pasar 94%. Meski Bing berada di posisi kedua, pangsa pasarnya sangat kecil hanya sebesar 3%.
Seperti diketahui, Australia mengenalkan regulasi baru yang memaksa raksasa internet seperti Google dan Facebook untuk membayar perusahaan media Australia secara adil setelah menampilkan tautan atau cuplikan berita di hasil pencarian.
Saat ini tidak ada rencana aturan yang mengharuskan mesin pencari yang lebih kecil seperti Bing atau DuckDuckGo untuk ikut membayar, tapi pemerintah Australia belum menanggalkan opsi itu sepenuhnya.
Sementara itu, juru bicara Microsoft mengonfirmasi pembicaraan antara perusahaan dengan pemerintah Australia. Tapi mereka menolak untuk berkomentar karena tidak terlibat langsung dengan aturan tersebut.
"Kami memahami pentingnya sektor media yang dinamis dan jurnalisme kepentingan publik dalam demokrasi dan kami menyadari tantangan yang dihadapi sektor media selama bertahun-tahun melalui perubahan model bisnis dan preferensi konsumen," kata juru bicara Microsoft.
https://nonton08.com/movies/tower-heist/
Dibungkam Twitter dan Facebook, Ini Siasat Donald Trump
- Donald Trump terkenal vokal di media sosial, namun kini ia masih dibungkam oleh banyak platform setelah peristiwa yang terjadi di Gedung Capitol. Ia dianggap bertanggung jawab dalam membuat massa berdatangan dan mengakibatkan riot.
Berikut ini, dikutip detikINET dari Washington Post, daftar media sosial dan platform lain yang memutuskan memblokir akun milik mantan presiden Amerika Serikat tersebut:
1. Twitter
2. Facebook dan Instagram
3. YouTube
4. Amazon Web Services (Parler)
5. Snapchat
6. Reddit
7. Twitch
8. LiquidWeb
9. shopify
Melansir Reuters, dengan cepat setelah larangan Twitter, Trump mengatakan bahwa dia 'tidak akan dibungkam' dan menjanjikan adanya pengumuman besar segera.
Trump juga menuliskan tweet dari akun Twitter @POTUS tak lama setelah larangan tersebut dan mencerca perusahaan teknologi tersebut. Ia mengatakan sedang mempertimbangkan untuk membangun platform media sosialnya sendiri. Namun kicauan Trump langsung dihapus oleh perusahaan.
Trump saat ini hanya memiliki alternatif seperti platform konservatif online Gab, jaringan kebebasan berbicara dengan hampir tidak ada aturan sensor. Akan tetapi, Gab memiliki jangkauan yang jauh lebih sedikit. Para pendukung Trump pun dipantau ahli sudah beralih ke Gab dan platform MeWe.
Platform lain yang mungkin dipakai Trump adalah platform video Rumble dan layanan streaming video DLive, bersama dengan situs berita alternatif seperti American Media Periscope, menurut Monica Stephens, asisten profesor di University of Buffalo, yang penelitiannya berfokus pada media sosial.
"Saya tidak berpikir Trump akan bergabung dengan platform yang lebih kecil ini. Kemungkinan besar dia akan menciptakan sesuatu sendiri daripada bergabung dengan sesuatu yang tunduk pada kendali orang lain," ucapnya.
Selain itu, Trump dapat memanfaatkan jaringan seperti Fox News, OAN, dan Newsmax untuk menyampaikan pesannya kepada para pendukung.
Sejalan dengan perkiraan Stephens, Trump pernah mengatakan bahwa dirinya dan tim tengah berusaha membangun platform sendiri.
"Kami telah bernegosiasi dengan berbagai situs lain, dan akan segera mengumumkan secara besar-besaran, sementara kami juga melihat kemungkinan membangun platform kami sendiri dalam waktu dekat," kata Trump.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar