Sabtu, 06 Februari 2021

Instagram Kembangkan Tampilan Stories Vertikal Ala TikTok

 Instagram kembali meniru salah satu elemen TikTok untuk merombak tampilan Stories. Aplikasi media sosial milik Facebook tersebut sedang menguji coba desain vertikal untuk menampilkan Stories.

Seperti diketahui saat ini pengguna Instagram menjelajahi Stories dengan mengetuk atau menggeser layar secara horizontal. Dengan gaya navigasi baru ini, tampilan Stories akan lebih mirip dengan feed utama dan Reels, fitur video pendek Instagram yang meniru TikTok.


Tampilan vertikal di Stories ini pertama kali ditemukan oleh Alessandro Paluzzi yang membagikan temuannya di Twitter. Screenshot yang ia bagikan menunjukkan antarmuka dengan tulisan: "Sekarang kalian bisa menggeser ke atas dan ke bawah untuk menjelajahi Stories."


Di bawahnya terlihat tombol berwarna biru dengan label 'Vertical Stories.' Paluzzi mengatakan ia menemukan fitur itu dengan meneliti kode Instagram dan fitur itu belum diuji coba secara aktif.


Kepada TechCrunch, juru bicara Instagram mengonfirmasi bahwa Vertical Stories saat ini masih dikembangkan dan belum diuji coba secara publik.


"Ini adalah prototipe awal dan sedang tidak diuji coba di Instagram," kata juru bicara Instagram, seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat (5/2/2021).


Karena masih dalam bentuk prototipe, ada kemungkinan fitur ini tidak akan dirilis secara publik. Tapi keberadaan kode ini mengindikasikan Instagram sedang mempertimbangkan tampilan baru untuk salah satu fitur unggulannya agar bisa menyaingi TikTok.


Dengan Vertical Stories, Instagram mungkin akan lebih memprioritaskan postingan video ketimbang foto atau gambar lainnya agar bisa bersaing dengan TikTok. Belum lama ini Instagram juga merombak desain dan algoritmanya untuk memprioritaskan Reels.

https://trimay98.com/movies/sacrifice/


Qualcomm Peringatkan Pasokan Chip Tersendat, Apa Sebabnya?


Produsen chip Qualcomm mengakui tengah mengalami kesulitan dalam memenuhi permintaan chip atau semikonduktor. Mereka sebutkan pula bahwa kurangnya pasokan chip pun semakin menyebar dampaknya secara global.

"Kurangnya pasokan pada industri semikonduktor ini terjadi di mana-mana," kata calon CEO Qualcomm, Cristiano Amon yang dikutip detikINET dari Bloomberg, Jumat (5/2/2021).


Seperti kebanyakan pembuat chip, Qualcomm mempercayakan produksi pada perusahaan lain seperti TSMC dan Samsung. Nah, kedua perusahaan supplier itu rupanya kurang mengantisipasi melonjaknya permintaan, baik chip untuk perangkat elektronik ataupun mobil. Apa sebabnya?


Awalnya saat pandemi Corona melanda dunia di awal tahun 2020, permintaan chip sempat menurun. Akan tetapi kemudian, metode work from home meningkatkan pembelian gadget dan terbatasnya transportasi publik juga memicu peningkatan pembelian mobil. Akibatnya, permintaan chip melonjak lagi.


Amon mengungkap bahwa naiknya pesanan untuk chip yang menjadi otak komputer dan perangkat terkoneksi internet lainnya terjadi di seluruh industri yang bergantung pada hanya beberapa pabrik di Asia. Ia memperkirakan pasokan chip baru akan membaik pada paruh kedua tahun 2021 ini.


Di pihak lain, CEO Qualcomm Steve Mollenkopf menyebut performa keuangan perusahaannya jadi ikut terdampak oleh minimnya pasokan yang terjadi belakangan ini. "Jika saja kami bisa membuatnya lebih banyak, kami bisa langsung menjualnya," sebut Steve kepada Reuters.


Beberapa perusahaan pun sudah terkena imbasnya. Apple yang merupakan klien Qualcomm menyebut bahwa penjualan iPhone 12 menjadi agak terkendala karena kurangnya pasokan beberapa komponen, kemungkinan yang mereka maksud adalah chip.


Adapun perusahaan otomotif General Motors juga telah memperingatkan jika kelangkaan pasokan semikonduktor telah membuat produksi kendaraan mereka dipangkas di tiga pabrik.

https://trimay98.com/movies/rush-hour-2-2/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar