Rabu, 15 Januari 2020

Menikmati Suasana Alam Kedung Minten di Tulungagung

 Masa liburan sekolah identik dengan wisata atau rekreasi. Apabila bosan dengan wisata kekinian, destinasi Kedung Minten di Tulungagung layak traveler coba.

Kesejukan alam langsung terasa saat memasuki kawasan wisata alam Kedung Minten di Desa Nglurup, Kecamatan Sendang, Tulungagung. Gemercik air dari sungai yang mengalir di antara bebatuan memecah kesunyian dan menambah kental nuansa alam pegunungan.

Wisata yang dirintis masyarakat sekitar pada awal Januari ini menawarkan sejumlah keistimewaan dibandingkan dengan destinasi wisata alam lainnya. Di lokasi tersebut pengunjung dapat menikmati sensasi bermain di aliran sungai yang jernih khas kawasan pedesaan.

Daerah aliran sungai yang dipenuhi bebatuan alam tersebut cukup aman untuk bermain anak-anak, karena arusnya tidak deras dan relatif dangkal. Di lokasi tersebut juga disediakan pelampung bagi yang ingin berenang di kawasan sungai.

"Kawasan ini kami bangun secara bersama-sama dengan warga sekitar. Keasrian alam dan eksotisme bebatuan sungai inilah yang kami tawarkan kepada pengunjung," kata Badi pada detikcom, Sabtu (6/7/2019).

Menurutnya suasana alam di bekas perkebunan teh belanda itu hingga kini masih cukup terjaga. Pepohonan bambu yang tumbuh subur di bantaran sungai semakin menambah keunikan kawasan wisata Kedung Minten.

Nama Kedung Minten sendiri diambil dari nama salah satu sesepuh desa bernama Raminten yang konon berasal dari Mataram. Wanita tersebut biasanya mandi di kawasan sungai hingga akhirnya Raminten pun tutup usia dan dimakamkan di wilayah tersebut

Untuk memanjakan para pengunjung yang datang, pihak pengelola telah menyiapkan sejumlah gazebo yang berjajar di tepi sungai. Wisatawan juga dapat menikmati aneka kuliner khas pedesaan, mulai dari nasi jagung, nasi tiwul hingga aneka panganan tradisional lainnya.

"Selain itu kami juga sedang membangun beberapa unit home stay yang nantinya bisa disewa oleh pengunjung, khususnya keluarga kecil," jelasnya.

Wisata rintisan ini kini menjadi salah satu alternatif masyarakat di Tulungagung dan sekitarnya. Untuk memasuki kawasan ini pihak pengelola tidak menerapkan sistem karcis. Hanya saja pengunjung dikenakan biaya parkir untuk setiap kendaraan yang dibawa.

"Meskipun baru berusia enam bulan, namun setiap hari sudah mulai ramai dikunjungi wisatawan dari dalam hingga luar kota. Bahkan kalau hari libur bisa sampai 400 pengunjung," jelas Badi.

Sementara itu salah seorang pengunjung bernama Adi Nugroho mengaku cukup puas menikmati wisata alam Kedung Minten, karena kondisi alam masih cukup asri dan nyaman. Selain itu daerah aliran sungai cukup menarik untuk arena bermain, khususnya untuk anak-anak.

"Sebagai destinasi wisata baru saya kira cukup memuaskan, meskipun masih ada beberapa kekurangan. Apalagi ini masih ada beberapa pengembangan, saya kira ke depan akan lebih baik lagi," kata Adi.

Menurutnya, aneka kuliner yang ditawarkan oleh sejumlah stan dinilai masih cukup terjangkau, sehingga tidak khawatir akan kebobolan kantong. Pihaknya berharap keasrian dan kelestarian alam Kedung Minten terus terjaga, sehingga tidak mengecewakam pengunjung yang datang.

"Yang menarik wisata alam yang istimewa seperti ini bisa dinikmati oleh siapa saja, artinya wisata yang keren tidak harus mahal," jelasnya.

Untuk menjangkau wisata ini pengunjung harus menempuh perjalanan sepanjang 30 kilometer dari pusat kota Tulungagung. Akses jalan menuju lokasi cukup mudah dan bisa dijangkau oleh sepeda motor maupun mobil.

Hanya saja pengunjung harus hati-hati saat melintas di kawasan hutan pinus, karena jalannya relatif sempit dan menanjak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar