Angka kesembuhan kasus positif virus Corona (COVID-19) di Malaysia mencapai lebih dari 60 persen. Tingginya tingkat kesembuhan itu pun membuat pemerintah Malaysia memutuskan melonggarkan lockdown.
Perihal pelonggaran lockdown itu disampaikan Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin pada Jumat (1/5/2020). Muhyiddin mengatakan sebagian besar sektor usaha akan diizinkan beroperasi kembali.
"Dengan saran dari Kementerian Kesehatan, berdasarkan data yang dikumpulkan, dan protokol yang digariskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah telah memutuskan untuk membuka sektor ekonomi dengan hati-hati, sambil menerapkan prosedur operasi standar kesehatan yang ketat (SOP)," kata Muhyiddin, dilansir dari Channel News Asia (CNA), Jumat (1/5/2020).
"Hampir semua sektor ekonomi dan kegiatan bisnis akan diizinkan beroperasi mulai 4 Mei, tergantung pada protokol dan SOP yang diputuskan oleh otoritas," imbuhnya.
Kendati demikian, Muhyiddin menjelaskan bahwa beberapa industri dan kegiatan bisnis akan tetap ditutup karena melibatkan kerumunan, dan sulitnya menerapkan social distancing. Misalnya, bioskop, ruang karaoke, pusat refleksiologi, klub malam, pasar Ramadhan, pasar Hari Raya Idul Fitri, karnaval penjualan, serta semua konferensi dan pameran.
Selain itu, kegiatan olahraga yang melibatkan kontak tubuh dan pertemuan massa juga tidak diizinkan untuk digelar. Ini termasuk sepak bola, rugby, berenang di area umum dan semua olahraga dalam ruangan.
Sementara, kegiatan di luar ruangan seperti bulu tangkis, tenis, bersepeda, golf, dan lari dalam kelompok kecil dengan tidak lebih dari 10 orang, akan diizinkan.
Muhyiddin menjelaskan langkah ini sebagai "perintah kontrol gerakan bersyarat (MCO)". Dia juga menambahkan bahwa restoran yang memiliki ruang yang cukup untuk diterapkannya social distancing antara pelanggan, akan diizinkan untuk dibuka.
Namun, ia menyatakan bahwa kegiatan keagamaan seperti sholat Jumat dan sholat berjamaah lainnya di masjid masih tidak akan diizinkan. Selain itu, perjalanan antar negara, termasuk untuk kembali ke kota asal untuk merayakan Lebaran juga tidak diperbolehkan.
Sektor ekonomi yang melibatkan banyak orang juga tidak akan diizinkan untuk dibuka kembali. Muhyiddin juga mengatakan bahwa sekolah dan institusi pendidikan tinggi akan tetap ditutup.
"Daftar lengkap kegiatan yang akan dilarang akan diumumkan di situs web Dewan Keamanan Nasional. Daftar ini akan ditinjau dari waktu ke waktu tergantung pada jumlah kasus COVID-19," ujar Muhyiddin.
Muhyiddin mengungkapkan, pelonggaran kebijakan lockdown itu lantaran 16 hari berturut-turut penambahan kasus virus Corona di Malaysia hanya berada di dua digit, mengingat pada Maret dan awal April, penambahan kasus bisa mencapai tiga digit. Selain itu, Malaysia juga mencatat rekor tertinggi dengan angka kesembuhan 69,5 persen.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah sebelumnya mengatakan bahwa Malaysia sekarang dalam "fase pemulihan" dari wabah karena pasien yang pulih telah melebihi jumlah kasus baru.
Malaysia pada Jumat (1/5) memiliki 6.071 kasus positif COVID-19. 103 orang meninggal dunia. Sementara, 4.210 orang telah dinyatakan sembuh atau 69,3 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar