Selasa, 09 Juni 2020

Gaduh Corona Disebut Tak Picu Kematian, Dokter Bandingkan dengan HIV

 Di media sosial tampaknya sebagian netizen mulai meragukan bahaya virus Corona COVID-19. Bahkan ada yang berpandangan virus ini tidak menyebabkan kematian, melainkan karena hal atau penyakit penyerta lain.
"Semenjak Wabah di Wuhan tidak ada 'kematian murni' dari COVID, dia hanya pemicu untuk penyakit bawaan. Makanya 3.130.301 orang sembuh bukan dari obat atau vaksin COVID melainkan obat medis penyakit tersebut, vitamin, dan obat tradisional," kata salah satu netizen pengguna Facebook.

Influencer kesehatan dr I Made Cock Wirawan mengatakan logika "COVID-19 tidak menyebabkan kematian" seperti menyebut tidak ada yang meninggal karena human immunodeficiency virus (HIV). Menurut dr Made pandangan itu keliru dan berbahaya karena bisa membuat orang-orang jadi semakin abai.

Sebagian besar pasien yang meninggal memang diketahui memiliki penyakit penyerta atau komorbiditas. Namun, bukan berarti pasien COVID-19 tanpa komorbiditas aman dari risiko kematian.

"Ada beberapa pasien yang saya ketahui meninggal dunia tanpa penyakit kronis sebelumnya," kata dr Made pada detikcom dan ditulis Selasa (9/6/2020).

"Mengapa saya analogikan dengan HIV? Ya karena kondisi ini mirip dengan infeksi HIV. Virus penyebab AIDS ini tidak secara langsung membunuh orang yang diinfeksinya, tapi membuat penyakit yang sebelumnya tidak parah atau biasa menjadi mematikan," lanjut pria yang dikenal mengelola akun Twitter @blogdokter ini.

Data dariRSUP Persahabatan pada bulan April lalu menunjukkan dari 76 pasien COVID-19 yang meninggal, sebanyak 65 pasien (86 persen) memiliki penyakitpenyerta sementara 11 lainnya (14 persen) tanpa penyakitpenyerta.

Jangan Anggap Remeh Jerawat, Yuk Kenali Jenis Jerawat Kamu

Jerawat yang muncul tiba-tiba memang sering sekali mengganggu aktivitas, terutama bagi wanita. Jerawat umumnya disebabkan oleh kelebihan kelenjar minyak dan kotoran yang tersumbat di dalam pori-pori.
Hal ini menyebabkan bakteri kulit akhirnya tumbuh di dalam kulit dan menyebabkan jerawat. Itulah mengapa, saat jerawat muncul, ada baiknya kamu segera obati atau konsultasikan dengan dokter kulit.

Untuk membasmi jerawat, beberapa orang biasanya melakukannya dengan facial treatment seperti facial, menggunakan skincare, dan obat jerawat. Saat membasmi jerawat, pastikan kamu tahu betul jenis jerawat apa yang muncul di wajah kamu dan cara tepat mengatasinya. Dilansir dari On Health, berikut beberapa jenis jerawat yang sering sekali muncul pada wajah.

Blackhead dan Whitehead

Blackhead dan whitehead sering juga disebut sebagai komedo. Keduanya merupakan jenis jerawat yang disebabkan oleh tersumbatnya sebum pada pori-pori. Komedo bisa berupa blackhead atau whitehead bergantung pada seberapa dalam komedo dan berapa lama mereka terpapar ke udara. Komedo inilah yang merupakan langkah awal penyebab jerawat. Umumnya, komedo disebabkan oleh sisa make up yang menyumbat pori-pori. Make up berlabel "non comedogenic" cenderung menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

Blackhead merupakan titik hitam kecil yang diakibatkan oleh sebum yang telah lama terpapar udara. Blackhead juga dapat merenggangkan pori-pori wajah menjadi renggang. Sementara, whitehead terlihat seperti benjolan kecil berwarna putih yang kadang-kadang disebut komedo tertutup. Whitehead lebih sering muncul di wajah, terutama dagu dan hidung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar