Jumat, 12 Juni 2020

Ilmuwan China Sebut Virus Corona Masih Bisa Menular di Atas Jarak 2 Meter

 Selama ini batas 'jarak aman' yang disarankan seluruh otoritas kesehatan di dunia adalah 1 hingga 2 meter. Namun para peneliti di China menemukan bahwa seorang penumpang bus terinfeksi dari jarak 4,5 meter jauhnya.
Menurut sebuah studi tim ahli epidemiologi pemerintah Tiongkok, virus corona Covid-19 ini dapat bertahan di udara setidaknya selama 30 menit, dan bisa menempuh jarak hingga 4,5 meter. Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa 'droplet' atau tetesan yang keluar saat bersin dan batuk dapat bertahan selama berhari-hari di permukaan atau benda mati yang terkena tetesannya.

Hal ini berisiko menularkan Covid-19 ketika seseorang sama sekali tak memperhatikan kebersihan benda tersebut. Ia bisa tak sengaja menyentuh benda tersebut, dan kemudian menggosokkan ke wajah mereka.

Mengutip South China Morning Post, lamanya waktu 'droplet' bertahan di permukaan tergantung pada faktor-faktor tertentu, seperti suhu dan jenis permukaan misalnya pada 37 derajat celcius dapat bertahan selama dua hingga tiga hari pada kaca, kain, logam, plastik atau kertas. Temuan ini berasal dari sekelompok peneliti di provinsi Hunan yang menyelidiki kasus cluster, saat seorang penumpang bus berinisial (A) tidak mengenakan masker dan disebut tertular dari jarak 4,5 meter.

"Dapat dipastikan bahwa dalam lingkungan tertutup dengan pendingin udara, jarak transmisi virus corona baru akan melebihi jarak aman yang dikenal secara umum," tulis para peneliti dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal peer-review Practical Preventive Medicine, dikutip dari SCMP, Selasa (10/3/2020).

Ada 179 Hoax Soal Corona, dari yang Berbau Mistis hingga Iluminati

Hoax seputar virus corona yang beredar di Indonesia semakin meresahkan. Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat ada 179 jenis hoax seputar virus corona hingga 9 maret 2020.
Ratusan hoax yang tersebar di masyarakat Indonesia dianggap menggangu ketertiban umum dan meresahakan. Bahkan Kominfo telah menyeret lima kasus hoax seputar virus corona ke ranah hukum.

"Kasusnya karena kebangetan karena mendesain, ingin menciptakan suasana tidak kondusif, ya kita langsung proses," ujar Direktur Jendral Aplikasi dan Informatika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.

Menurutnya, banyak kasus hoax yang menyebar di Indonesia dikaitkan dengan berbagai hal, salah satunya mengenai hal mistik.

"Terkait disinformasi, ada juga beberapa dikaitan dengan hal-hal mistik, selain itu dikaitkan juga dengan illuminati," Ujar Samuel Abrijani, Senin (9/3/2020).

Psikolog dari Personal Growth, Ratih Ibrahim mengatakan ada banyak cara untuk tidak langsung percaya dengan hoax yang berhubungan virus corona salah satunya adalah cek kembali data yang didapat.

"Pertama, harus cek data, verify datanya, datanya harus dari sumber yang terpercaya. Sumber yang terpercaya adalah berasal dari otoritas dari Pemrpov minimal. Lalu untuk hotline-nya dari KSP (Kantor Staf Presiden) bisa hubungi 119," kata Ratih, Senin (9/3/2020).
https://kamumovie28.com/cast/solomon-mousley/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar