Kamis, 18 Juni 2020

Informed Consent dan Alasan RSPI-SS Tak Beri Tahu Pasien Positif Corona

Dua warga Depok, Jawa Barat, terindikasi terinfeksi Covid-19. Saat ini keduanya tengah menjalani perawatan di RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso.
Belakangan, beredar pesan berantai mengatasnamakan pasien. Dalam pesan tersebut dituliskan bahwa mereka tidak mendapat informasi dari rumah sakit mengenai kondisinya. Keduanya baru tahu setelah pengumuman Presiden Joko Widodo, Senin (2/3/2020) melalui media.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril, SpP, membenarkan bahwa pihak rumah sakit tidak memberi tahu pasien soal keadaannya. Disebutkan bahwa terdapat prosedur khusus dan rumah sakit tidak berhak memberitahu pasien.

"Saya pun sebagai Dirut tidak boleh bicara, itu sudah aturannya. Luar biasa kemarin presiden yang mengumumkan dan itu sudah ada Undang-Undangnya. Kami pun tidak memberi tahu ke pasien sebelum presiden mengumumkan," kata dr Syahril kepada media, Rabu (4/3/2020).

Hal ini sedikit berbeda dengan yang disampaikan oleh Jubir terkait wabah virus corona sekaligus Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr Achmad Yurianto. Ia menyebut pihak rumah sakit sudah diberikan informed concent yang ditandatangani sebelum masuk ke ruang isolasi.

"RSPI Sulianti Saroso sudah akreditasi nasional. Kalau tidak melakukan itu (inform concern) dia melanggar akreditasinya," tuturnya.

Informed concent adalah persetujuan medik atau proses penyampaian informasi secara relevan dan ekspilsit kepada pasien untuk memperoleh persetujuan sebelum dilakukan tindakan medis atau pengobatan.

Penjelasan Dokter Soal Tak Merokok Bisa Cegah Virus Corona

Wali Kota Depok Muhammad Idris Abdul Somad mengimbau agar warganya tak merokok untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Betulkah pernyataan tersebut secara medis?
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Paru (RSUP) Dr. H. A. Rotinsulu Bandung, dr Edi Sampurno mengatakan secara medis, asap rokok memang bisa mengundang penyakit masuk ke dalam paru-paru.

Dalam asap rokok setidaknya terdapat 4000 senyawa kimia, yang 200 di antaranya beracun, dan 43 di antaranya menjadi pemicu kanker. "Jadi dalam rokok itu ada partikel berbahaya," ujar Edi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/3/2020).

Edi mengatakan partikel berbahaya yang terkandung dalam asap rokok itu bila terhirup, akan mengganggu fungsi kerja silia atau bulu-bulu halus di dinding paru-paru yang bertugas menangkal kuman atau penyakit dari udara.

"Kalau seseorang menghisap saluran napas akan terganggu, karena silia-nya rusak. Oleh karena itu penyakit Corona Virus atau bakteri lain bisa masuk dengan mudah melalui paru-paru," katanya.

Tentu potensi terjangkit penyakit menular via udara semakin tinggi kepada perokok, ditambah jika kondisi badannya juga kurang fit atau imunitasnya tengah lemah.

"Tentu banyak penyakit paru yang terjadi, paling sering dari asap rokok," katanya.

Warga Sehat Periksa ke RS
Permintaan warga untuk memastikan dirinya terbebas dari Virus Corona atau Covid-19 terus meningkat di Rumah Sakit Umum Paru (RSUP) Dr H.A Rotinsulu di Kota Bandung, Jawa Barat.

Lonjakan permintaan itu terjadi, setelah Presiden Joko Widodo menyatakan dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Depok, Jabar dinyatakan positif Corona pada Senin (2/3) lalu.

"Tentu dengan adanya yang positif, kewaspadaan semakin meningkat kita harapkan dan jangan terlalu berlebihan, oleh karena rumah sakit di daerah sedang memindai mana pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit rujukan," ujar Direktur Utama RSUP Rotinsulu, Dr Edi Sampurno saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/3).
https://kamumovie28.com/cast/ryan-jason-cook/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar