Sabtu, 20 Juni 2020

Wabah Corona di Beijing Jadi Bukti COVID-19 Sangat Mudah Menyebar

Hingga pekan lalu, Beijing, ibukota China, tampaknya sudah 'bebas' dari pandemi virus Corona. Selama 55 hari, kota tersebut tidak melaporkan adanya infeksi lokal dan kehidupan kembali normal.
Bisnis dan sekolah dibuka kembali, orang-orang mulai bekerja, angkutan umum dan taman kota sekali lagi dipenuhi oleh banyak orang. Namun, 'aktivitas normal' itu seketika berakhir ketika ditemukan kasus Corona baru dari pasar makanan grosir yang kini telah menginfeksi 180 orang.

Beijing sebelumnya dianggap sebagai wilayah di China yang paling aman dari infeksi COVID-19. Kejadian ini menjadi bukti dan pengingat tentang mudahnya virus itu kembali menyebar bahkan di tempat yang dianggap aman sekalipun.

Lima hari sebelum dimulainya wabah ini, pihak berwenang Beijing baru saja menurunkan tingkat peringatan darurat kesehatan masyarakat. Munculnya kembali infeksi Corona membuat level kewaspadaan dinaikkan lagi.

"Wabah di Beijing ini mungkin tidak dimulai pada akhir Mei atau awal Juni, bisa saja sebulan sebelumnya. Pasti ada banyak kasus asimptomatik atau ringan di pasar itu sebabknya virus telah terdeteksi begitu banyak di lingkungan," kata Gao Fu, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, dikutip dari CNN International.

Selama beberapa bulan terakhir, beberapa ahli kesehatan di China telah memperingatkan kemungkinan infeksi kedua, bahkan ketika media milik negara berulang kali memuji keberhasilan pemerintah dalam mengatasi wabah tersebut dan membandingkannya dengan kegagalan pemerintah di beberapa negara lain.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNN pada bulan Mei, spesialis paru China Dr Zhong Nanshan memperingatkan bahwa mereka masih menghadapi "tantangan besar" dari kemungkinan kembalinya virus. Ia juga mengingatkan pihak berwenang tidak boleh berpuas diri.

"Mayoritas penduduk saat ini masih rentan terhadap infeksi karena kurangnya kekebalan. Kami menghadapi tantangan besar, itu tidak lebih baik daripada negara-negara asing yang saya pikir saat ini," kata Zhong.

Terlebih laporan terbaru dari investigasi menemukan bukti adanya "kontaminasi parah" di pasar Xinfadi, tempat di mana wabah Corona di Beijing diduga berasal. Epidemiolog Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengatakan kemungkinan suhu yang dingin dan udara lembab membuat area tersebut berpotensial menjadi sumber penyebaran virus.

WHO Prediksi Ratusan Juta Dosis Vaksin Corona Bisa Siap di Akhir Tahun

Pada Kamis (18/6/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berharap pihaknya sudah bisa memproduksi sekitar ratusan juta dosis vaksin virus Corona akhir tahun ini. Kemungkinan jumlah yang akan tersedia mencapai 2 miliar dosis di akhir tahun berikutnya.
"Jika kita beruntung, akan ada satu atau dua kandidat (vaksin) yang akan selesai sebelum akhir tahun ini," kata kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, yang dikutip dari Fox News, Jumat (19/6/2020).

"Dengan begitu, kita bisa memiliki 2 miliar dosis pada akhir tahun 2021. Kita harus bisa memvaksinasi, setidaknya populasi yang diprioritaskan," lanjutnya.

Badan kesehatan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) ini dikabarkan sedang membuat panduan untuk memutuskan siapa saja yang pertama berhak mendapatkan vaksin. Tentunya, setelah vaksin tersebut telah disetujui.

Menurut Swaminathan, populasi yang harus diprioritaskan adalah para petugas di garis depan, seperti dokter, perawat, dan yang lainnya. Selain itu, vaksin juga harus tersedia untuk orang-orang yang rentan terhadap virus Corona, di antaranya orang lanjut usia dan mereka dengan penyakit penyerta.

"Anda harus mulai dengan yang paling rentan dan kemudian semakin memvaksinasi lebih banyak orang," katanya.

Swaminathan mencatat, data analisis genetik yang telah dikumpulkan sampai sejauh ini menunjukkan bahwa COVID-19 belum bermutasi yang akan mengubah keparahan dari penyakit tersebut.

Pada Rabu (17/6/2020), WHO mengumumkan mereka menghentikan uji coba hidroksiklorokuin. Hal ini dilakukan setelah bukti menunjukkan bahwa obat tersebut tidak berpengaruh untuk mengurangi angka kematian, lama waktu perawatan, dan kebutuhan pasien akan ventilator saat berada di rumah sakit.
https://indomovie28.net/kamen-rider-ryuki-episode-25/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar