Kamis, 24 September 2020

Soal SNI Masker Kain, Perlukah Jenis Bahan Diatur Juga?

 Masker kain kini punya standarnya sendiri. Badan Standardisasi Nasional (BSN) menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) masker kain yang baik digunakan masyarakat sebagai upaya pencegahan COVID-19.

Salah satu ketentuan yang diatur dalam SNI tersebut yakni lapisannya. Disebutkan bahwa masker dari kain harus memiliki syarat minimal dua lapis.


Spesialis paru dari RS Persahabatan, dr Erlang Samoedro, SpP, mengatakan selain menentukan berapa jenis lapisan, aturan tersebut baiknya juga memuat soal durasi atau lama waktu pakai masker kain.


"Seharusnya ditambahkan juga untuk penggunaannya, penggunaannya berapa jam sudah harus diganti," tutur dr Erlang saat dihubungi detikcom, Rabu (23/9/2020).


dr Erlang juga menyinggung soal bahan yang digunakan jika ingin mengenakan masker kain. Menurutnya, asal masker kain yang digunakan memiliki 3 lapisan, tak masalah memakai jenis kain atau bahan apapun.


"Bahannya sih terserah aja, yang penting minimal 3 lapis. Untuk standar kain sih biasanya katun. Kalau untuk bahan polyester itu pori-porinya lebih besar. Jadi memang lebih baik pakai masker dari bahan katun," jelasnya.


Hanya saja, dr Erlang juga mengingatkan agar mengenakan masker yang nyaman dan tidak membuat sesak penggunanya.


"Harus ada balance. Masker yang baik itu nggak membuat sesak saat aktivitas tapi proteksinya cukup," pungkasnya.

https://indomovie28.net/dil-se-2/


Vaksin Corona untuk Anak Diprediksi akan Lebih Lama Ditemukan, Ini Sebabnya


 Virus Corona COVID-19 masih mewabah di seluruh dunia. Hal ini membuat sebagian orang tua bertanya-tanya, kapan vaksin akan tersedia dan kapan anak bisa divaksin?

Namun, sayangnya vaksin Corona untuk anak mungkin akan lebih lama ditemukan dibandingkan untuk orang dewasa. Pasalnya, vaksin yang sudah terbukti aman untuk orang dewasa, belum tentu juga aman bagi anak-anak.


Apa yang membuat vaksin Corona untuk anak lebih lama ditemukan?

Dari sejumlah kandidat vaksin Corona yang saat ini sedang dilakukan uji klinis, belum ada satu pun percobaan yang membuktikan apakah vaksin ini aman dan efektif untuk anak-anak atau tidak.


"Saat ini saya cukup khawatir tidak ada vaksin yang tersedia untuk anak-anak pada awal ajaran baru sekolah tahun depan," kata Dr Anderson, dokter anak di Children's Healthcare of Atlanta, Amerika Serikat, dikutip dari Times of India.


Kapan uji klinis vaksin Corona pada anak-anak bisa dilakukan?

Umumnya proses pengembangan vaksin harus melewati 3 tahap, yaitu uji klinis fase 1, 2, dan 3. Uji klinis ini pun harus melibatkan banyak relawan.


Selama penelitian, para ilmuwan akan memantau apakah vaksin Corona yang diberikan dapat melindungi orang tersebut dari COVID-19 atau tidak. Dari hasil uji klinis ini juga bisa diketahui, apakah ada efek samping yang ditimbulkan atau tidak.


Jika peneliti tidak menemukan adanya efek samping yang serius, barulah mereka bisa mengujinya pada anak-anak. Biasanya pengujian akan dilakukan pada anak usia remaja terlebih dahulu, kemudian berlanjut hingga usia yang lebih muda.

https://indomovie28.net/torpedo-u-235/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar