Rabu, 02 September 2020

Adanya Vaksin Tak Langsung Hentikan Pandemi, Ini 3 Alasannya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia telah mendapatkan akses 290 juta vaksin COVID-19 sampai akhir 2021. Namun, meski nantinya vaksin sudah berhasil tersedia di seluruh dunia, kemungkinan pandemi Corona tidak akan bisa langsung selesai begitu saja.
Hal ini karena butuh waktu yang cukup lama untuk bisa memberikan vaksin COVID-19 kepada seluruh warga dunia. Terlebih disebutkan, vaksinasi tidak cukup hanya dilakukan sekali.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 3 alasan mengapa pandemi Corona tidak bisa langsung usai setelah vaksin COVID-19 tersedia.

1. Antibodi tidak bertahan lama
Dikutip dari Business Insider, sejumlah penelitian menemukan bahwa antibodi COVID-19 dapat menghilang dalam waktu beberapa minggu atau bulan. Maka dari itu, beberapa ahli menyarankan agar vaksinasi dilakukan secara teratur.

"Jika kekebalan ternyata cepat menghilang," kata ahli ekologi Marm Kilpatrick.

"Kita akan membutuhkan rencana vaksinasi yang ditambah dengan penguat atau vaksinasi ulang secara berkala," tambahnya.

2. Kendala saat vaksinasi ulang
Dikutip dari CNN, sejumlah kendala dikhawatirkan dapat terjadi ketika vaksin COVID-19 harus diberikan secara teratur atau berkala.

Beberapa masalah yang dapat ditimbulkan salah satunya adalah dari segi logistik. Misalnya, kesulitan mendapatkan alat uji, APD, hingga terganggunya pendistribusian vaksin COVID-19 untuk seluruh negara.

"Tidak diragukan lagi bahwa ini akan menjadi program vaksinasi terbesar dan paling rumit dalam sejarah manusia dan itu akan membutuhkan upaya, tingkat kecanggihan, yang belum pernah kita coba sebelumnya," ujar Health policy professor di Vanderbilt University, Dr Kelly Moore.

3. Masalah logistik
Jika penduduk Indonesia ada sebanyak 267 orang dan harus mendapatkan vaksin COVID-19 minimal sebanyak dua kali, maka perlu 534 juta dosis untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi.

Selanjutnya, bayangkan jika ada 7,5 miliar orang di seluruh dunia, tentu ini bukanlah jumlah yang sedikit dan perlu kerja keras untuk memenuhi jumlah dosis yang dibutuhkan.

Professor of supply chain management di Northeastern University, Amerika Serikat, Nada Sanders pun mengatakan bahwa kendala proses vaksinasi ini tidak hanya pada masalah penggandaan vaksin, tetapi juga segala bentuk sarana logistik pendukungnya.

"Jarum suntiknya, bisakah digandakan? Bisakah botolnya digandakan? Semua orang harus menerima vaksin dua kali dan mereka semua harus mendapatkannya tepat waktu di berbagai tempat," jelas Sanders.

Luna Maya Cedera Patah Tulang Metatarsal, Kondisi Apa Itu?

 Artis cantik Luna Maya melalui unggahan di Instagram pribadinya memberikan kabar yang kurang baik. Luna Maya mengalami patah tulang metatarsal yang diketahui dari unggahan penyanyi Ari Lasso.
"GWS Kaka @lunamaya yang lagi cedera metatarsal fracture, dikarenakan kisah dan kejadian yang kurang keren...LOL. Speedy recovery biar bisa ngebut n ngakak lagi #arilasso #gwsLunaMaya," tulis Ari Lasso di postingan Instagramnya.

Dengan kondisi seperti itu, Luna harus ditangani oleh seorang profesor dan kakinya terlihat dibalut dengan pelindung. Luna pun merasa bersyukur dengan penanganan yang dilakukan oleh si profesor yang diketahui bernama Prof Nicolaas Budhiparama MD, PhD.

Apa itu tulang metatarsal?
Tulang metatarsal adalah bagian tulang panjang yang berada di kaki, yang menghubungkan pergelangan kaki ke jari-jari kaki. Tulang ini juga membantu untuk menyeimbangkan tubuh saat berdiri dan berjalan.

Pada kaki manusia, terdapat lima tulang metatarsal. Dari kelima tulang tersebut, tulang ke-5 yang menghubungkan tulang luar ke jempol kaki adalah tulang metatarsal yang paling sering retak.

Penyebab tulang metatarsal patah
Dikutip dari Medlineplus, ada berbagai penyebab yang bisa menyebabkan patahnya tulang metatarsal. Misalnya seperti adanya pukulan pukulan tiba-tiba, putaran yang parah pada kaki, atau penggunaan yang berlebihan.

Adapun penyebab patahnya tulang metatarsal, yaitu bisa karena stres atau patah tulang traumatis. Misalnya seperti yang dikutip dari Foot health Fact, yaitu patah tulang metatarsal pertama yang bisa menyebabkan radang sendi.

Ini disebabkan karena jempol kaki sangat sering digunakan untuk menanggung beban lebih berat daripada jari kaki lainnya.

Jenis patah di bagian tulang metatarsal ke-5 yang paling umum dan yang paling dekat dengan pergelangan kaki disebut dengan fraktur Jones. Jenis patah tulang ini paling sering salah didiagnosis sebagai keseleo pergelangan kaki, dan ini bisa menimbulkan dampak yang serius.
https://nonton08.com/riding-faith/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar