Menikahi bule asal Prancis yang mualaf, Ajeng berbagi kisah perjalanan suaminya memeluk Islam. Inilah kisah Ajeng, wanita Indonesia yang kini kesehariannya membantu sang suami belajar salat dan mengaji.
Ajeng Astripeni mengenal suaminya, bule asal Prancis, Vincent le melalui aplikasi dating online. Awalnya mereka hanya berteman biasa. Dia menyukai sang suami karena kejujurannya.
Saat awal berkenalan, Ajeng bekerja sebagai public relations (PR) di salah satu restoran. Dan Vincent yang bekerja dibidang logistik di Prancis, sedang liburan ke Jakarta sambil menjenguk kakaknya yang tinggal di ibu kota.
"Awalnya saya itu nggak ada niatan untuk menikah atau pacaran sama dia. Karena saya niatnya hanya berteman saja. Tapi dia memperlihatkan kalau dia serius. Makanya saat pacaran itu, prosesnya cepat banget. Ketemu bulan Agustus 2017, dia balik lagi ke Paris, September. Dan Desember 2017 dia balik lagi ke Jakarta bilang mau menikah dengan saya, kenalan sama kedua orangtua saya. Langsung pada Januari 2018 itu proses sunat, lalu mualaf kemudian menikah," kisah Ajeng yang dinikahi Vincent pada Januari 2018.
Menjalani proses perkenalan hingga menikah dengan cepat, Ajeng mengaku sempat ragu untuk menjadi istri Vincent. Apalagi pernikahannya dengan pria bule tersebut bukan yang pertama.
"Saya masih ragu saat itu. Saya sempat salat bertanya apakah dia pria yang baik. Karena jujur, ini bukan pernikahan saya yang pertama. Ini pernikahan saya yang kedua. Tapi kalau dari Vincent, ini baru yang pertama kali. Mungkin ini jalan dari Allah SWT, saat itu tiba-tiba saya mantapkan hati bahwa dia itu jodoh saya," jelasnya.
Perjalanan Mualaf Suami Bule
Ajeng menceritakan Vincent memeluk agama Islam pada 23 Januari 2018 di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta. Pria tersebut tergerak masuk Islam bukan hanya karena ingin menikah dengannya.
"Dia itu sempat cerita bahwa dia selama ini bingung dengan agamanya. Kebetulan lingkungannya dan temannya kebanyakan itu muslim. Dan dia sebetulnya juga sudah tertarik dengan Islam sebelum mengenal saya," ujar Ajeng.
Vincent dikatakan Ajeng, sudah sering melihat konten tentang Islam di YouTube. Pria tersebut sudah paham mengenai halal dan haram.
"Cara membacanya agak susah untuk dia. Tapi dengan belajar, lama-lama dia bisa. Saya selalu bilang dalam satun minggu hafalin satu surat. Namanya juga baru belajar dari awal, jadi harus pelan-pelan," kata Ajeng.
Ajeng pun mencoba mengajarkan Vincent salat dengan perlahan. Sang suami lebih cepat mempelajari bacaan salat dibandingkan belajar Al Quran.
"Belajar salat dia lebih cepat mengerti dan hafal. Dalam jangka waktu dua bulan sudah hafal tahiyat awal dan akhir. Kalau mengaji pelan-pelan karena dia sampai sekarang masih Iqro. Ngaji itu belajarnya setiap minggu 1-2 kali," tambahnya.
Selain salat, yang menjadi kesulitan Vincent saat harus menjadi mualaf adalah proses sunat. Karena kata Ajeng, di Eropa tidak mengenal sunat. Vincent pun ketakutan saat harus menjalani sunat.
"Dia mukanya sempat pucat dan biru karena panik. Tapi setelah menjalani sunat itu dia nggak mengalami kesulitan apa-apa. Dalam waktu dua minggu sudah recovery," cerita Ajeng seraya tertawa.
Bangga Menjadi Mualaf
Ketika sudah memeluk agama Islam, Vincent dengan bangga memberi tahu kerabat-kerabatnya, jika ia sudah menjadi mualaf. Sayangnya dia menerima respon yang kurang menyenangkan dari kerabatnya tersebut.
"Dia sempat dijauhin sama teman-temannya. Tapi dia benar-benar mau belajar meskipun progresnya itu tidak secepat kilat," ujar Ajeng.
Berbagi kisah perjalanan suaminya menjadi mualaf, Ajeng berharap mereka yang akan menikah dengan pria bule berbeda keyakinan, pastikan sang calon pindah agama bukan hanya karena mau menikah.
"Mau itu bule atau siapa saja, sebetulnya dari hati yang paling dalam dulu dan dipastikan apakah mau menjadi mualaf, belajar agama baru. Bukan hanya belajar, tapi juga mepertanggung jawabkan apa yang sudah dipilih dan dilaksanakan dan dpiraktekan. Jadinya tanpa ada paksaan dan akhirnya jadi berantakan hanya karena mau menikah. Lebih baik harus dari hati yang paling dalam," pungkasnya.
https://kamumovie28.com/skin-trade/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar