Selasa, 01 September 2020

Update Corona di DKI: RS Mulai Penuh dan Munculnya Klaster Long Weekend

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyikapi peningkatan kasus infeksi Corona yang tajam di DKI Jakarta beberapa hari ini. Hingga hari Senin (31/8/2020), ada 39.037 kasus Corona terkonfirmasi di DKI Jakarta atau sekitar 22,7 persen dari total kasus Corona Indonesia.
Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan peningkatan kasus ini bisa dilacak dari sampel yang diambil pada tanggal 16-22 Agustus. Kala itu terjadi long weekend atau libur panjang yang tampaknya dimanfaatkan warga untuk bepergian.

"Pandemi masih terjadi di dunia, harus menjalankan protokol kesehatan supaya tidak terjadi seperti di DKI dengan liburan panjangnya dan juga peningkatan kasus," kata Wiku, Senin (31/08/2020).

Menurut Wiku sekitar 30 persen kasus di Jakarta sebetulnya kontribusi dari daerah sekitar, yaitu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Lebih jauh Wiku menjelaskan kondisi kapasitas 170 rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 di Jakarta sudah sekitar 70 persen terpakai. Artinya semakin banyak rumah sakit yang semakin penuh oleh pasien. Spesifiknya ruang isolasi terpakai sekitar 69 persen, sementara ICU terpakai 77 persen per 28 Agustus 2020.

"Pemerintah sedang mendorong menurunkan angka keterpakaian tempat tidur ini untuk bisa di bawah 60 persen. Sehingga beban untuk tenaga kesehatan di rumah sakit-rumah sakit tersebut bisa berkurang," ungkap Wiku.

"Pasien dengan kriteria sedang dan ringan untuk bisa dipindahkan ke RS Atlet dari RS-RS rujukan COVID yang ada di DKI," lanjutnya.

Meski terdapat peningkatan kasus, kabar baiknya tingkat kesembuhan pasien di DKI Jakarta meningkat yaitu jadi 76,7 persen dari tadinya 63,4 persen di awal Agustus. Sementara tingkat kematian pasien berkurang menjadi tiga persen dari yang tadinya 3,8 persen.

Puncak Corona di Indonesia Diprediksi Pertengahan 2021

Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia masih meningkat setiap harinya. Kira-kira kapan sebenarnya wabah virus Corona COVID-19 di Indonesia akan mencapai puncaknya?
Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono memperkirakan puncak kasus virus Corona di Indonesia baru mencapai puncak pertengahan 2021. Tingkat penularan Corona diprediksi mulai melandai akhir 2021 hingga awal 2022.

Menurut Pandu, proyeksi tersebut sangat mungkin terjadi jika penanganan Corona masih lambat seperti saat ini. Berdasarkan data kurva penyebaran sejak awal bulan Maret lalu, belum ada tanda-tanda kurva Corona akan melandai. Bahkan, pada Jumat (28/8/2020) lalu, kasus positif virus Corona harian kembali memecahkan rekor baru, yakni bertambah 3.003 orang dalam 24 jam.

"Kecepatan penularan dilihat bertahap, dari beta statistik percepatan transmisi, wow kaget. Kalau tidak melakukan penanganan secara serius, kemungkinan akan terus sampai 2021, pertengahan atau awal semester pertama baru sampai puncaknya," ucapnya dalam diskusi daring Ancaman Karhutla di Tengah Pandemi COVID-19, Sabtu (22/8/2020), dikutip dari laman CNN Indonesia.

Selain itu, Pandu menyebut, jika penanganan pandemi tidak kunjung serius, ia khawatir pada titik puncak tahun depan, infeksi harian tertinggi diperkirakan dapat mencapai 60 ribu kasus.

Oleh karena itu, Pandu mendesak pemerintah untuk lebih agresif lagi dalam mengendalikan penyebaran Corona. Tidak perlu khawatir soal gelombang kedua, tetapi fokus dulu pada penanganan penyebaran gelombang pertama yang hingga saat ini pun tidak kunjung melandai.
https://indomovie28.net/a-fall-from-grace/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar