Sabtu, 20 Juni 2020

Peringatan BPOM RI: Dexamethasone Bukan untuk Cegah COVID-19!

Obat 'dewa' dexamethasone tengah jadi buah bibir setelah terbukti efektif menurunkan angka kematian pada pasien virus Corona COVID-19 yang menggunakan ventilator. Namun diingatkan, obat ini bukan untuk pencegahan.
Peringatan tersebut disampaikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Ditegaskan, dexamethasone adalah obat golongan steroid dan merupakan obat keras, sehingga hanya bisa digunakan dengan resep dan dalam pengawasan dokter.

"Deksametason tidak dapat digunakan untuk pencegahan COVID-19," tulis BPOM RI dalam keterangan tertulisnya.

Beberapa efek samping dexamethasone jika digunakan tanpa indikasi medis antara lain:

Menurunkan daya tahan tubuh
Meningkatkan tekanan darah
Diabetes
Moon face (wajah membulat)
Masking effect
Dan efek samping lainnya yang berbahaya.
Ditegaskan pula, hingga saat ini belum ada obat yang secara spesifik digunakan untuk COVID-19, walaupun ebberapa obat telah digunakan untuk penanganan penyakit ini sebagai obat uji.

Dalam penelitian di Oxford University, penggunaan dexamethasone menunjukkan penurunan angka kematian pada pasien COVID-19 berat yang menggunakan ventilator. Obat ini tidak bermanfaat pada kasus ringan dan tidak dirawat di rumah sakit.

Arab Saudi Izinkan Penggunaan Dexamethasone untuk Obati Pasien Corona

 Kerajaan Arab Saudi pada hari Rabu (17/6/2020), menyetujui penggunaan obat dexamethasone untuk mengobati pasien virus Corona COVID-19.
Dikutip dari laman Al Monitor, langkah ini diambil menyusul dari hasil studi yang menjanjikan soal penggunaan obat dexamethasone di Inggris.

Sebuah penelitian dari Universitas Oxford menemukan osteroid dosis rendah yang biasa digunakan untuk mengobati peradangan berpotensi menekan tingkat kematian sekitar 35 persen pasien COVID-19 yang menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator). Para peneliti memperkirakan sekitar lima ribu nyawa bisa selamat jika Inggris menggunakan obat itu ketika pada tahap awal penyebaran wabah.

Hasil penelitian tersebut mendorong pemerintah Inggris menyetujui penggunaan dexamethasone dengan biaya sebesar US$ 6 atau sekitar Rp 85.000 untuk perawatan selama sepuluh hari.

Meski begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan agar berhati-hati dalam menggunakan obat dexamethasone. Sebab meskipun diklaim manjur, temuan itu hanya berasal dari satu penelitian.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mulai memberikan dexamethasone kepada pasien yang dirawat di ruang perawatan intensif (ICU).

Dikutip dari Research Center Johns Hopkins University, hingga saat ini Jumat (19/6/2020) Arab Saudi telah melaporkan lebih dari 145.000 kasus infeksiCOVID-19. Sebanyak 1.139 pasien di antaranya meninggal dunia.

Akan tetapi, jumlah itu lebih rendah dari kasus infeksi di Iran dan Turki. Setelah melonggarkan pembatasan pada bulan lalu, pemerintah Saudi baru-baru ini kembali memberlakukan jam malam dan langkah pembatasan lain di Jeddah, menyusul lonjakan kasus infeksi Corona.

Pemerintah Saudi juga dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk membatalkan pelaksanaan ibadah haji tahun ini akibat kondisi tersebut.
https://indomovie28.net/kamen-rider-ryuki-episode-21/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar