Selasa, 01 September 2020

Bulu Kucing Penyebab Penyakit Asma, Mitos atau Fakta?

 Asma yang merupakan salah satu bentuk gangguan pernapasan, kerap diidentikkan dengan bulu kucing atau hewan lain yang berbulu lebat. Paparan bulu hewan dianggap penyebab penyakit asma yang kerap ditandai dengan bunyi "ngik-ngik" saat bernapas.
Benarkah bulu kucing penyebab penyakit asma?

Dikutip dari situs American Academy of Allergy Asthma & Immunology, bulu hewan peliharaan mungkin bukan penyebab yang memperburuk kondisi asma. Reaksi asma disebabkan respon tubuh terhadap protein pada serpihan kulit mati hewan (dander), air liur, dan urin.

Situs tersebut menjelaskan, protein yang menempel pada bulu saat hewan menjilat dirinya juga dapat memicu asma. Selain itu, bulu hewan dapat menjadi sarang tungau debu, pollen, jamur dan pemicu reaksi asma lainnya.

Dikutip dari Mayo Clinic, asma adalah kondisi saat jalan napas (airways) menyempit, bengkak (swell), dan mungkin memproduksi banyak lendir. Kondisi ini menyulitkan pernapasan, memicu batuk, bunyi 'ngik-ngik' saat menghembuskan napas dan sesak.

Bagi sebagian orang, kondisi sesak napas mungkin masih bisa diatasi meski terasa tidak nyaman. Namun bagi yang lain, asma adalah masalah besar yang mengganggu aktivitas setiap hari dan mengancam nyawa.

Hingga saat ini, penyebab penyakit asma belum diketahui dan belum bisa disembuhkan. Namun ada beberapa hal yang diketahui bisa memicu reaksi asma.

Berikut beberapa hal yang memicu asma

1. Bahan-bahan pemicu alergi yang mudah ditemukan di udara misal serbuk sari, tungau debu, spora jamur

2. Infeksi pada saluran pernapasan

3. Aktivitas fisik

4. Udara dingin

5. Bahan-bahan penyebab polusi udara, misal asap pembakaran

6. Emosi yang kuat dan stres

7. Sulfites dan bahan-bahan pengawet yang ditambahkan pada beberapa tipe makanan atau minuman, misal dalam udang, buah kering, olahan kentang, bir, dan anggur

8. Jenis pengobatan tertentu misa beta blocker, aspirin, dan anti radang non steroid misal ibuprofen dan naproxen sodium

9. Reaksi penyakit Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Dengan penyebab penyakit asma yang tidak diketahui dan belum bisa sembuh, pasien sangat disarankan melakukan kontrol teratur. Dokter akan menyarankan bentuk terapi yang tepat untuk mencegah reaksi asma mengganggu aktivitas tiap hari.

Mengenal Parafimosis, Kondisi Medis yang Kerap Disebut 'Disunat Jin'

Warga kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo dihebohkan dengan peristiwa unik dan tak biasa pada Sabtu (29/8). Seorang bocah berinisial OES (5) dianggap telah disunat jin. Alat kelamin bocah tersebut tampak habis disunat, meski sebenarnya belum pernah disunat.
Akan tetapi, dalam dunia kedokteran, hal ini bukanlah peristiwa mistis, melainkan parafimosis yang merupakan salah satu jenis kelainan organ kelamin.

Mengutip family doctor, parafimosis adalah kondisi yang hanya terjadi pada anak laki-laki yang belum disunat. Namun, tak menutup kemungkinan bila pria dewasa juga bisa mengalami kelainan ini. Biasanya, penyebab dari parafimosis yang dialami pria dewasa, meliputi infeksi karena tidak menjaga kebersihan organ kelamin, adanya penyakit diabetes, dan cedera yang diakibatkan karena seks dilakukan secara berlebihan.

Gejala parafimosis meliputi, tak bisa menarik kulup kembali ke posisi normal, terjadinya pembengkakan di ujung penis, ketidaknyamanan dan nyeri, kemerahan pada penis, serta sulit buang air kecil.

Sebetulnya, parafimosis terjadi ketika kondisi posisi kulup tertarik hingga ke batang penis. Kulup yang tak bisa kembali pada ujung penis akan menimbulkan bendungan aliran darah yang tak normal. Jika dibiarkan, bagian penis akan membengkak dan ujungnya berwarna merah hingga keunguan, sehingga terlihat seperti telah disunat.

Apabila parafimosis tak segera ditangani, akan mengakibatkan kematian di jaringan ujung penis dan dapat terjadi infeksi. Oleh sebab itu, ada dua cara terapi untuk mengatasi parafimosis, yaitu dengan melakukan sirkumsisi plastik (frenuloplasty) atau radikal.

Dalam menangani parafimosis, biasanya dokter akan mengobati pembengkakan dengan cara menekan penis dengan tangan, membungkus penis dengan perban, atau bisa juga dengan menggunakan es. Setelah pembengkakan hilang, dokter akan menarik kulup kembali.

Jika kulup terlanjur menempel, dokter perlu membuat sayatan kecil pada kulup tersebut untuk melonggarkannya. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu melakukan penyunatan.
https://indomovie28.net/a-night-of-horror-nightmare-radio/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar