Selasa, 01 September 2020

Heboh Bocah di Probolinggo Dianggap Disunat Jin, Ini Penjelasan Medisnya

 Warga Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, dibuat heboh. Pasalnya, seorang bocah berusia 5 tahun dianggap telah disunat jin. Alat kelamin bocah tersebut tampak seperti habis disunat, meski belum pernah disunat dengan bantuan medis.
"Saya kaget melihat kemaluannya seperti sudah terkhitan, ditanya sakit, cucu bilang tidak sakit kok, tidak mengeluarkan darah sama sekali," ucap Hafana, nenek dari bocah tersebut. Senin (31/8/2020).

Di Indonesia, kejadian ini memang beberapa kali membuat heboh. Seringkali, masyarakat menganggap bahwa kejadian tersebut disebabkan disunat jin.

Spesialis bedah sekaligus Presiden Direktur Rumah Sunatan dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, mengatakan kasus disunat jin ini hanya mitos belaka. Sebetulnya ada kondisi medis yang bisa menjelaskan fenomena ini, disebut parafimosis.

"Kasusnya kulit penis anak tertarik ke belakang karena satu sebab, seperti ereksi atau saat dia main tertarik dan terkunci sehingga kulitnya tidak balik lagi dan kepalanya terbuka," jelas dr Mahdian.

Pada kasus seperti ini, umumnya alat kelamin sang anak tidak terasa sakit. Orang tua yang baru melihat kondisi alat kelamin sang anak kemudian bisa saja heran karena bentuknya seperti sudah disunat.

"Orang tuanya heran kok sudah kebuka, jangan-jangan disunat nih. Orang kita kan suka mistik, jadi disunat jin nih," ucap dr Mahdian.

dr Mahdian mengatakan kondisi kulit penis anak akan seperti semula kalau memang bisa ditarik kembali. Tetapi, kalau sudah berbulan-bulan ada kemungkinan tidak akan bisa ditarik lagi. Meskipun begitu, penis harus tetap dilakukan sunat.

Urolog dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, DR dr Nur Rasyid, juga memberi tanggapan atas kasus disunat jin. Menurutnya, kondisi ini bisa terjadi karena kulit penis tumbuh tidak cukup panjang, sehingga saat anak sudah besar kulit tersebut akan terlihat pendek.

"Itu bukan disunat jin, saya belum pernah ketemu tuh," ujarnya.

Satgas COVID-19: Kapasitas RS Rujukan Corona di DKI Terpakai 70 Persen

 Satgas Penanganan COVID-19 membeberkan data yang menunjukkan kapasitas keterisian rumah sakit (RS) di DKI Jakarta sudah mencapai sekitar 70 persen. Hal ini menurut juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, merupakan kondisi yang tidak ideal.
Wiku menjelaskan lebih spesifik angka keterpakaian tempat tidur ruang isolasi di 170 RS DKI Jakarta yang menangani COVID-19 mencapai 69 persen per 28 Agustus 2020. Sementara itu, ruang ICU di rumah sakit yang sama sudah 77 persen penuh.

"Pemerintah sedang mendorong menurunkan angka keterpakaian tempat tidur ini untuk bisa di bawah 60 persen. Sehingga beban untuk tenaga kesehatan di rumah sakit-rumah sakit tersebut bisa berkurang," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Senin (31/8/2020).

Salah satu upaya yang dilakukan saat ini adalah dengan mengoptimalkan RSD Wisma Atlet. Wiku menjelaskan RS rujukan yang sudah penuh bisa memindahkan pasien bergejala ringan hingga sedang ke RSD Wisma Atlet.

"Pasien dengan kriteria sedang dan ringan untuk bisa dipindahkan ke RS Atlet dari RS-RS rujukan COVID yang ada di DKI," pungkas Wiku.
https://indomovie28.net/31-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar