Rabu, 02 September 2020

Millen Cyrus Singgung Tanam Rahim, Benarkah Bisa Bikin Pria Hamil?

 Millen Cyrus, selebgram yang juga keponakan Ashanty ini sempat diwawancara soal tanggapannya mengenai operasi kelamin. Meski sempat melakukan breast implan, ia ternyata tak ingin melakukan tindakan tersebut.
"Aku sempat mikir. Kalau operasi breast implant kan bisa dicopot, suatu saat manusia punya rasa bosan dan jenuh," kata Millen Cyrus di akun YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah pada Selasa (4/2/2020).

Meski begitu, di salah satu video yang ramai di sebuah akun gosip, Millen sempat menyinggung soal tindakan tanam rahim saat sedang berbincang dengan temannya. "Sekalian tanam rahim, kata dokternya bisa dari samping. Cuma proses tiga tahun, semuanya. Biar bisa hamil anak beruang," katanya sambil tertawa.

Benarkah transplantasi rahim bisa bikin pria hamil?

Presiden American Society Reproductive Medicine, Richard Paulson, menjelaskan saat ini bukan suatu hal yang mustahil jika pria hamil karena transplantasi rahim.

Ia menjelaskan hasil penelitian pada temuan masyarakat di San Antonia, Texas, dan Amerika Serikat tidak ditemukan alasan menyangkut anatomi, mengapa rahim tidak berhasil ditanamkan ke wanita transgender.

"Anda bisa melakukannya meski akan ada tantangan tambahan, tapi saya tidak melihat adanya masalah yang akan menghalangi, tapi hal ini masih merupakan prosedur yang rumit," jelasnya, dikutip dari Live Science.

Paulson juga mengatakan ada banyak ruang bagi rahim untuk dipindahkan ke tubuh laki-laki. Meski begitu, melahirkan secara normal tetap tidak mungkin terjadi. Embrio IVF harus ditanamkan dan operasi caesar diperlukan untuk melahirkan bayi. Selain itu menurutnya hormon juga harus diberikan kepada pasien untuk meniru perubahan yang terjadi selama kehamilan.

Harga Masker N95 Gila-gilaan, YLKI Minta Kemenkes dan BPOM Turun Tangan

 Stok masker di beberapa apotek dan toko menipis. Bahkan kini tak jarang ditemukan masker yang dijual dengan harga tinggi mencapai jutaan. Bagaimana jika stok masker benar-benar habis?
Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menjelaskan ketersediaan masker menjadi tanggung jawab pemerintah. Menurutnya, stok masker di setiap apotek perlu dikontrol.

"Kementerian Kesehatan dan BPOM harus turun tangan lebih serius, ini kan mungkin produk yang dianggap nggak lah, cuma masker saja kok," jelasnya saat dihubungi detikcom, Kamis (6/2/2020)

Ia mengatakan hal utama yang perlu diawasi adalah memastikan stok masker masih tersedia dijual dengan harga normal. Demi menghindari stok masker yang dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

"Yang penting pemerintah harus mengontrol bahwa pasokan di dalam negeri ada, dengan harga yang wajar," tambahnya.

Menurut Tulus, perlu juga untuk membatasi stok masker yang diberikan untuk apotek-apotek. Agar tak ada orang yang sengaja membeli banyak masker untuk kemudian diperjualbelikan kembali.

"Dan juga kemarin saya lihat di viral itu ada orang yang memborong sampai 7000 dus, nah itu juga perlu diatur saya kira ya, industri farmasi atau apotek-apotek harus ada menjual maksimal berapa,"
https://nonton08.com/taxi-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar