Rabu, 16 September 2020

Viral Antrean Ambulans di RS Darurat Wisma Atlet, Begini Faktanya

 Viral video antrean ambulans menuju RS Darurat Wisma Atlet. Brigjen TNI M Saleh Mustafa Kepala Staf Kodam Jaya menjelaskan video viral di media sosial tersebut benar adanya. Hal ini dikarenakan pada kejadian pukul 8 malam Selasa (15/9/2020) hanya ada satu pintu yang dibuka.
"Kebetulan pada malam itu pintu yang dibukanya cuma satu sehingga terjadi antrean," sebutnya saat melakukan konferensi pers di BNPB melalui kanal YouTube Rabu (16/9/2020).

Untuk itu, Saleh menjelaskan ke depan akan mengantisipasi antrean dengan membuka dua pintu utama. Beberapa pintu tersebut nantinya akan menuju tower khusus orang tanpa gejala dengan yang tidak.

"Bahwa nanti apabila masuk ke lokasi Rumah Dakit Darurat Wisma Atlet ini nanti ada pintu utama dari RS Mitra itu ada mesjid nah nanti tu ada pintu utama," bebernya.

"Dari pintu utama nanti itu akan ditanya oleh TNI, itu pasien apakah ada gejala atau tidak ada gejala, nah apabila pasien itu tanpa gejala maka dia akan masuk ke jalur B dia langsung belok ke kiri menuju tower 5," jelas Saleh.

Namun, apabila terkonfirmasi ada gejala maka dia lanjut ke jalur A menuju tower 6 atau 7. Saleh berharap dengan adanya pembukaan jalur tersebut bisa mengantisipasi antrean masuk seperti video viral yang beredar semalam.

"Dengan adanya jalur ini diharapkan nanti tidak ada antrian yang begitu panjang," jelasnya.

Antrean Ambulans di Wisma Atlet: Ada Peningkatan Pasien Masuk 100 Persen

 Sebuah video yang yang memperlihatkan antrean sejumlah ambulans di depan RS Darurat Wisma Atlet viral di sosial media. Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah ambulans berbaris antre di depan RSD Wisma Atlet.
Ambulans yang antre tersebut terlihat dari berbagai kecamatan dan puskesmas di DKI Jakarta. Pihak RSD Wisma Atlet membenarkan adanya antrean masuk karena adanya kenaikan pasien Corona sebesar 100 persen.

"Ambulans ini datang dalam waktu yang bersamaan. Tadi malam itu hampir peningkatan kedatangan itu mencapai 100 persen. Kemarin itu yang datang sekitar 300-an dan bertambah lagi," tutur Kepala Staf Kodam Jaya Brigjen TNI. M. Saleh Mustafa dalam siaran Youtube BNPB, Rabu (16/9/2020).

Disampaikan oleh Saleh, antrean tersebut merupakan pasien Corona yang akan menjalani isolasi mandiri di tower 5. Ia juga menyampaikan bahwa antrean tersebut bukan karena penuhnya RSD Wisma Atlet tapi karena pasien datang secara bersamaan.

"Jadi di tower 5 itu sudah 600 pasien," ucapnya.

Secara umum, Saleh mengatakan kapasitas RSD Wisma Atlet masih cukup untuk merawat pasien COVID-19, baik yang bergejala ringan-sedang ataupun mereka yang tanpa gejala.

Dokter Paru Tegaskan Happy Hypoxia Jarang Terjadi Pada OTG

 Happy hypoxia adalah kondisi medis yang bisa terjadi pada pasien pengidap COVID-19. Mereka yang mengalami kondisi ini mengalami penurunan kadar oksigen dalam tubuh yang berbahaya, namun tidak menyadarinya karena tidak ada gejala sesak napas.
dr Erlina Burhan, SpP(K), MSc, PhD, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan pasien COVID-19 harus mewaspadai gejala tersembunyi happy hypoxia. Salah satunya mulai dari batuk-batuk menetap yang semakin lama semakin parah dan tubuh semakin lemas.

Rasa lemas muncul karena darah yang mengalir ke berbagai organ tubuh tidak membawa cukup oksigen.

"Sebelum itu semua terjadi, hanya dari gejala bertambah saja maka kita pikir happy hypoxia segera cari pertolongan. Kalau bergejala sering-sering ukur saturasi oksigen," kata dr Erlina dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB pada Rabu (16/9/2020).

Bagaimana dengan mereka yang tanpa gejala atau orang tanpa gejala (OTG)? dr Erlina mengaku sejauh ini happy hypoxia jarang terjadi pada OTG.

Bila seorang pasien positif Corona sama sekali tidak bergejala, seperti batuk, demam, sakit tenggorokan dan sebagainya maka lebih baik fokus menjaga imunitas tubuh.

"Biasanya happy hypoxia itu tidak terdapat pada OTG. Jadi pada orang yang bergejala. Orang tanpa gejala itu jarang sekali terjadi happy hypoxia," kata dr Erlina.
https://cinemamovie28.com/younger-sister-2-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar