Senin, 16 Maret 2020

Angin Segar Bagi Bandara Banyuwangi dari Sektor Pariwisata

Sektor pariwisata nyatanya mengingkatkan jumlah kunjungan penumpang di Bandara Banyuwangi. Itu pun diapresiari oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Aksesibilitas udara Kabupaten Banyuwangi semakin mumpuni. Hal ini dibuktikan dengan tingginya pergerakan penumpang di Bandara Internasional Banyuwangi (BWX). Selama 2018 lalu, penumpang bandara yang berada di Desa dan Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, meningkat 92%.

Di balik peningkatan tersebut, sektor pariwisata yang menunjang semakin ramainya bandara berkonsep hijau pertama di Indonesia itu.

"Selain bisnis, sektor pariwisata yang menunjang banyaknya okupansi penumpang di Bandara Internasional Banyuwangi," ujar Anton Marthalius, Eksekutif General Manager Bandara Internasional Banyuwangi kepada detikTravel, Selasa (8/1/2019).

Pertumbuhan signifikan BWX tak pelak membuat Menteri Pariwisata Arief Yahya pun bahagia. Kerja kerasnya yang ikut mendorong BWX berkembang pesat terbayar sudah. Sedari awal Menpar Arief memang memprediksikan BWX akan menjadi tourism hub airport bagi wilayah sekitar Banyuwangi.

"Pengembang pariwisata itu tak lepas dari integritas antar daerah. Kelancaran aksesibilitas menjadi kuncinya. Ini yang terus kita dorong untuk mengembangkan pariwisata di daerah sekitar Banyuwangi," ujar Menpar Arief Yahya dalam siaran pers yang diterima detikTravel.

Potensi Bandara Internasional Banyuwangi untuk mendulang banyak penumpang memang sangat besar. Terlebih, bandara ini telah memiliki rute internasional.

"Bandara Internasional Banyuwangi telah melayani penerbangan langsung ke Malaysia. Dan inilah momen untuk memaksimalkan potensi pariwisata Banyuwangi. Momen untuk menonjolkan keramahan Banyuwangi," jelasnya.

Mantan Dirut PT Telkom itu menilai, Banyuwangi memiliki banyak destinasi yang bisa dijual untuk mendatangkan wisatawna mancanegara.

"Ada Kawah Ijen, Taman Nasional Baluran, Pulau Merah, dan masoh banyak lagi. Itu semua potensi yang harus dimaksimalkan," paparnya.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut antusias dengan peningkatan signifikan Bandara Internasional Banyuwangi. Ini menjadi pemicu semangat bagi Banyuwangi menyediakan destinasi dan atraksi wisata.

"Kami semakin semangat. Ini ikhtiar kami dalam mewujudkan bandara sebagai hub dan akses masuk ke Banyuwangi. Wisatawan semakin meningkat," ujarnya kepada detikTravel.

Selain itu, hadirnya BWX menjadi berkah bukan saja bagi Banyuwangi tetapi juga wilayah sekitarnya. Manfaat keberadaannya tidak hanya dirasakan oleh warga Banyuwangi saja. Melainkan warga Jember, Bondowoso, Situbondo dan Bali Barat.

"Bandaranya telah menjadi hub bagi wilayah sekitar. Keberadaannya memberikan manfaat secara luas. Sekaligus mengangkat sektor pariwisata. Ini merupakan kerja keras seluruh stakeholder yang ada," ujarnya.

PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat jumlah pergerakan penumpang di bandara paling ujung Timur Pulau Jawa ini mencapai 366.155 penumpang di tahun 2018. Padahal di tahun 2017 bandara ini hanya melayani 190.369 penumpang.

Torehan positif tidak hanya dibukukan oleh peningkatan jumlah penumpang. Jumlah aktivitas pesawat di BIB juga terkatrol naik. Pada tahun 2017 bandara ini tercatat melayani 2967 pergerakan pesawat. Sementara di tahun 2018, naik menjadi 4782 pergerakan pesawat. Maskapai yang hadir pun kini semakin banyak. Mulai dari Batik Air, Citilink, Nam Air, Garuda Indonesia hingga Wings Air.

Bukan itu saja, berbagai fasilitas tambahan membuat BIB semakin mumpuni. Apalagi BIB kini telah dilabeli sebagai bandara internasional. Mulai dari perluasan Appron dari 3 Parking Stand (PS) atau parkir pesawat menjadi 9 PS. Selain itu ada juga penguatan PCN (Pavement Clasification Number) RunWay dari 37 ke 56. Sehingga secara otomatis dapat didarati pesawat A-320.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar