Sabtu, 28 Maret 2020

Jepang Tak Terima Wisatawan Indonesia Hingga April

Jepang semakin menutup diri. Turis pun mulai dibatasi, termasuk dari Indonesia.

Melalui akun resmi di Instagram, KBRI Tokyo memberikan informasi terkait dengan pembatasan wisatawan Indonesia. Kebijakan baru ini dilakukan untuk mencegah penyeberan pandemi Corona di Jepang.

"Bagi WNI yang berencana berkunjung ke Jepang, agar memperhatikan dan mengikuti Kebijakan Baru Pemerintah Jepang yang melarang masuknya pendatang dari sejumlah negara (termasuk dari Indonesia) mulai tanggal 28 Maret 2020 hingga akhir April 2020," tulis KBRI Tokyo.
undefined

Dari kebijakan baru ini diikuti dengan pembatalan kebijakan bebas visa (visa waiver) dan pembatalan keberlakuan kartu APEC business travel.

Kemudian visa yang dikeluarkan oleh Kedubes maupun Konsulat Jendral Jepang di Indonesia sebelum tanggal 27 Maret 2020 dinyatakan tidak berlaku. Kedubes juga tidak menerbitkan visa baru mulai tanggal 28 Maret 2020.

Kebijakan ini tidak berlaku bagi WNI yang telah berstatus menetap (residen) di Jepang dan mengisi formulir re-entry Jepang.

Residen yang kembali ke Jepang setelah bepergian dari sejumlah negara, termasuk Indonesia, akan dikenakan prosedur karantina selama 14 hari. Kebijakan ini ditetapkan langsung oleh Otoritas Jepang.

Tak Hanya Indonesia, Maskapai Amerika Juga Pangkas Tiket Setengah Harga

Wabah Corona memberi efek pada semua kalangan dan juga negara. Termasuk maskapai Amerika yang memberikan potongan tiket setengah harga.

Seperti yang diberitakan Fox News, Sabtu (28/3/2020) United Airlines membuat kebijakan dengan memangkas harga tiket domestik hingga 52 persen. Hal ini dalam menyikapi dampak yang diberikan virus Corona.

Selain pemotongan harga tiket, sebelumnya United Airlines juga telah mengumumkan pengurangan penerbangan internasional sebesar 90 persen. Dan maskapai ini hanya melayani 6 kali sehari ke Asia, Australia, Amerika Latin, Timur Tengah dan Eropa.

Dalam pernyataannya ke media, United menyebutkan bahwa mereka mengalami penurunan secara keseluruhan sebesar 68 persen.

Langkah lain yang juga diambil United Airlines yaitu bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri AS dan pemerintah negara bagian, serta kota setempat untuk mengoperasikan penerbangan dengan tujuan tertentu.

Mereka juga menawarkan membawa orang Amerika kembali ke Amerika Serikat apabila terjebak di luar negeri karena imbas virus Corona.

Virus Corona dan Kebijakan Emirates

 Tidak hanya menghentikan layanan terbang untuk penumpang saja. Emirates mengambil beberapa langkah dalam menghadapi COVID-19, salah satunya dengan mengurangi gaji.

Dari rilis yang diterima detikcom, Sabtu (28/3/2020) Emirates Group telah menjalankan beberapa tindakan untuk membatasi biaya. Hal ini dilakukan dengan melihat prediksi terhadap permintaan perjalanan yang akan tetap lemah di seluruh pasar dalam beberapa waktu ke depan.

Hal-hal ini termasuk:

1. Menunda atau membatalkan pengeluaran yang tidak wajib
2. Penghentian semua pekerjaan rekrutmen dan konsultasi yang tidak krusial
3. Bekerja sama dengan suppliers untuk berhemat dan melakukan efisiensi biaya
4. Menganjurkan karyawan untuk mengambil cuti berbayar atau tidak dibayar karena berkurangnya frekuensi penerbangan
5. Pengurangan gaji pokok sementara untuk sebagian besar karyawan Emirates Group selama tiga bulan, mulai dari 25% hingga 50%. Tunjangan lainnya akan tetap dibayar selama waktu ini. Karyawan level junior akan dibebaskan dari pengurangan gaji pokok ini.
6. Presiden Emirates dan dnata - Sir Tim Clark dan Gary Chapman - akan menerima 100% potongan gaji pokok selama tiga bulan

Mengenai keputusan untuk mengurangi gaji pokok, Chairman and Chief Executive of Emirates Group, Sheikh Ahmed menegaskan untuk mengambil pilihan lain daripada harus memecat karyawannya.

"Daripada meminta karyawan untuk meninggalkan perusahaan, kami memilih untuk menjalankan pemotongan gaji pokok sementara karena kami ingin melindungi mereka dan mempertahankan karyawan yang bertalenta sebaik mungkin. Kami ingin menghindari memberhentikan karyawan. Ketika permintaan naik kembali, kami juga ingin dapat segera menjalankan layanan kembali dan melanjutkan layanan kami kepada pelanggan," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar