Selasa, 10 Maret 2020

YLKI Minta Traveler Hati-hati Promo Terbang Murah dari Maskapai

SJ Travel Pass awalnya menguntungkan, sebelum akhirnya dirasa mengecewakan para member. YLKI pun punya saran buat traveler soal pembelian produk dengan harga miring.

Tahun lalu, Sriwijaya Air meluncurkan SJ Travel Pass, di mana traveler bisa leluasa terbang ke destinasi domestik manapun dalam waktu 1 tahun. Untuk mendapat SJ Travel Pass, biayanya Rp 12 juta per orang.

Tentunya penawaran ini begitu menarik buat traveler yang kerap bepergian ke berbagai kota. Hanya dengan Rp 12 juta bisa bepergian ke mana saja dan berapa kali pun tak masalah. Namun belakangan ketentuan SJ Travel Pass berubah-ubah dan para anggotanya mengaku kesulitan mendapat tiket.

Menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) traveler harus benar-benar mempertimbangkan program semacam ini sebelum membelinya.

"Saya kira unsur kehati-hatian konsumen harus lebih tinggi. Bukan semata-mata murah, tapi apakah ini hal yang ada rasionalnya atau irasionalnya yang ditawarkan itu," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi kepada detikTravel di Kantor YLKI, Jakarta Selatan, Rabu (16/1/2019).

Sementara dari sisi operator juga sebaiknya tetap melayani konsumen sesuai apa yang dijanjikan saat menawarkan program baru. Ia kembali menyebutkan masalah SJ Travel Pass yang diprotes para member karena dianggap mengubah aturan, berbeda dari penawaran awal ketika kosumen membeli produk.

"Ini juga menjadi operator penerbangan saya kira tidak boleh bermain-main dengan cara ini. Karena yang saya tahu ini baru ditawarkan Sriwijaya saja. Ini kayak eksperimen yang dilakukan oleh Sriwijaya pada konsumennya," tuturnya.

Sebelumnya dalam kesempatan terpisah, Sriwijaya Air sudah mengeluarkan pernyataan resmi. VP Corporate Secretary & Legal Sriwijaya Air, Retri Maya mengatakan sedang ada perbaikan sistem dan pihaknya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

"Adapun beberapa kendala yang dialami para anggota pemegang SJTP dalam beberapa waktu terakhir ini semata-mata terjadi karena adanya perbaikan sistem yang dilakukan secara continue guna meningkatkan pelayanan Sriwijaya Air kepada seluruh pelanggannya," ujar Retri.

Kecewa, Saat Sandwich Idaman di Pesawat Tak Sesuai Kenyataan

Rasa kecewa dialami traveler yang terbang dari Bali ke Australia. Niat hati memesan sandwich yang terlihat lezat, tapi kenyataannya justru sebaliknya.

Memesan makanan di pesawat jadi salah satu solusi ketika lapar melanda. Tapi terkadang, foto makanan yang terpampang di dalam menu bisa menipu. Berkaca saja dari pengalaman Nick Mosley, seorang traveler asal Brighton, Inggris.

Dikumpukan detikTravel dari beragam sumbar, Rabu (16/1/2019), Nick mesti merasakan kecewa ketika sandwich yang dipesannya di penerbangan Jetstar Airways dari Bali ke Australia tidak seperti yang ada di foto menu.

Bayangan akan kelezatan 'Deli Sandwich Trio', berisi 3 lapis roti dengan tuna mayo, dan telur yang dipesan Nick langsung sirna begitu sandwich itu sampai di tangannya. Penampakan sandwich itu berbeda 180 derajat dari di foto menu.

Sandwich itu tampak begitu lembek, dan tidak menarik untuk dimakan. Begitu dibedah, roti sandwichnya pun hanya seperti diolesi margarin dan juga mayo seadanya. Bahkan tidak ada isian tunanya, sama sekali berbeda dari foto di menu yang begitu menggiurkan.

Sudah begitu, Nick membayar cukup mahal untuk sandwich ini. Untuk satu porsi 'Deli Sandwich Trio', Nick harus merogoh kocek AU$ 9 (sekitar Rp 91 ribuan). Tidak sebanding dengan penampakan dan rasanya.

Nick pun meluapkan kekesalannya lewat cuitan di Twitter. Jetstar pun merespon keluhan Nick dengan permintaan maaf. Mereka berjanji akan memperbaiki soal ini.

"Kami minta maaf soal sandwich Mr Mosley. Ini sungguh tidak biasa. Kami akan menyampaikan feedback ini ke pihak katering kami," ujar juru bicara Jetstar Airways.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar