Kamis, 26 Maret 2020

Malaysia Perpanjang Lockdown Hingga 14 April

Pemerintah Malaysia memperpanjang masa lockdown hingga 14 April 2020. Itu setelah diprediksi adanya peningkatan infeksi virus Corona Covid-19.
Awalnya, Malaysia menetapkan kebijakan lockdown mulai 18 hingga 31 Maret 2020. Dalam prosesnya, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menambah durasi penutupan wilayah Malaysia.

Hingga Rabu (25/3/2020), Malaysia melaporkan telah muncul 172 kasus baru virus Corona dan totalnya menjadi 1.796 dengan 17 yang meninggal dunia. Jumlah tersebut meningkat drastis dalam sepekan terakhir dari sebelumnya 673 kasus.

"Saya diberi masukan oleh Majelis Keselamatan Negara bahwa peningkatan pasien positif Covid-19 bisa lebih tinggi ke depannya kalau kita tidak bertindak cepat," kata Muhyiddin dalam pidato melalui siaran televisi dan dikutip Nikkei Asian Review.

"Tren positif Covid-19 akan terus terjadi dan tren ini diperkirakan akan berlanjut untuk beberapa waktu hingga mulai menurun. Ini menuntut pemerintah untuk memperpanjang Movement Control Order untuk periode yang lebih lama," dia menambahkan.

"Perintah pembatasan pergerakan akan ditinjau dari waktu ke waktu. Jika perlu untuk diperpanjang lagi, saya akan membuat pengumuman, tapi yang lebih penting adalah warga harus siap tinggal lebih lama di rumah," Muhyiddin menegaskan.

Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, Kementerian Kesehatan Malaysia menyiagakan 3.585 tempat tidur di 34 rumah sakit. Di samping itu, 34 persen kapasitas di rumah sakit telah digunakan untuk merawat pasien yang dinyatakan terinfeksi Covid-19.

Muhyiddin juga meminta tim medis akan proaktif melakukan pemeriksaan, karantina, dan merawat pasien Covid-19.

"Kementerian Kesehatan akan meningkatkan kapasitas tes virus corona pada skala yang lebih besar. Termasuk melakukan tes massal khususnya di kawasan yang berisiko tinggi," ujar Muyiddin.

Pemerintah Malaysia juga menjamin ketersediaan kebutuhan dasar. Di antaranya makanan, air, listrik, komunikasi, dan logistik.

"Pasokan makanan, listrik, air, pengumpulan sampah, pembuangan limbah, fasilitas komunikasi dan logistik serta keselamatan dan keamanan publik dipastikan semua mencukupi," ujar Muhyiddin.

Heningnya Bali Saat Rayakan Nyepi

 Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada Rabu (25/3/2020). Pulau Bali senyap dan hening bahkan sejak sehari sebelum hari raya itu tiba.
Pulau Bali memang selalu senyap saat Hari Raya Nyepi. Hanya ada pecalang (petugas keamanan Bali) yang berjaga-jaga, juga rumah sakit dan ambulance yang siaga.

Tapi, tahun ini, Pulau Bali senyap lebih awal. Tak ada pawai Ogoh-Ogoh H-1 perayaan Nyepi. Pulau Bali waspada virus Corona.

Pantauan detikcom terlihat di jalan raya Kediri, Kuta, Badung tidak terlihat orang yang melakukan aktivitas di luar rumah. Seluruh toko, warung, tempat wisata hingga pusat perbelanjaan ditutup selama 24 jam.

Selain itu, Gubernur Bali I Wayan Koster mengimbau warga di Provinsi Bali untuk tetap berada di rumah pada Kamis, 26 Maret 2020. Imbauan ini dilayangkan dalam surat himbauan Gubernur (23/3).

"Bersama ini dihimbau untuk masyarakat seluruh masyarakat di Bali tetap berada di rumah masing-masing pada hari Kamis 26 Maret 2020," kata Koster dalam surat edaran kepada warga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar