Jumat, 13 Maret 2020

Inilah Domba Batur, yang Populasinya Terus Menurun

Domba Batur (Dombat) spesienya terus menurun. Seperti apa sih domba ini, mari lihat di Banjarnegara

Saat ini, species Dombat bisa ditemui di Taman Rekreasi Marga Satwa (TRMS) Serulingmas Banjarnegara. Domba yang memiliki bulu tebal hingga menutup kaki dan kepala ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung taman rekreasi ini.

Salah satunya dikatakan Iris Aline Azzahra (15). Ia mengaku baru pertama kali melihat domba dengan bulu tebal yang tumbuh di sekujur tubuh. Apalagi bisa berinterkasi dengan memberi makan.

"Saya baru pertama kali melihat domba jenis ini. Umunya domba itu memiliki bulu tetapi tidak setebal ini," kata dia di Omah Domba TRMS Serulingmas Banjarnegara, Minggu (13/1/2019).

Wisatawan lain, Agung Ardiansyah (31) menuturkan bentuk dari Dombat ini membuat penasaran. Menurut dia, domba tersebut mirip dengan serial film animasi Shaun the Sheep.

"Bentuknya lucu seperti yang di film 'Shaun the Sheep'. Jadi anak-anak pada suka, apalagi domba ini kan tidak membahayakan. Anak-anak juga tidak takut," tuturnya.

Di omah domba, terdapat tiga ekor Dombat yang menggemaskan. Domba ini didatangkan langsung dari Kecamatan Batur, Banjarnegara. Selain memiliki bulu yang tebal, domba ini juga tidak memiliki tanduk.

"Wisatawan bisa berinteraksi dan berfoto dengan domba-domba ini. Wisatawan hanya membayar Rp 5 ribu per orang untuk masuk ke Omah Domba ini,""kata Direktur TRMS Serulingmas Banjarnegara Lulut Yekti Adi. 

Orang Aceh ke Jakarta Via KL, DPR Aceh: Sangat Menggelikan

Fenomena warga Aceh ke Pulau Jawa via Kuala Lumpur, Malaysia sudah berlangsung sejak harga tiket pesawat melonjak drastis. Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) angkat suara.

"Memang ini (dari Aceh ke Jakarta via Malaysia) sangat menggelikan buat saya dan tentu menyedihkan buat masyarakat Aceh yang hendak berpergian ke Jakarta. Masak kita ke pusat ibu kota lebih murah jika dilalui pusat ibu kota negara Malaysia," kata Anggota DPR Aceh Asrizal Asnawi saat berbincang dengan detikTravel, Minggu (13/1/2019).

Asrizal menilai ada regulasi yang tidak arif di Kementrian Perhubungan sehingga berakibat pada tingginya harga tiket ke Pulau Jawa. Ia juga mengkritik harga tiket yang diterapkan Maskapai Garuda tergolong sangat tinggi.

Menurut Asrizal, Ketua DPR Aceh sudah memanggil Manajer Garuda terkait fenomena tiket mahal tersebut. Persoalan ini juga dibahas dalam rapat di DPR Aceh.

"Kita tidak berdaya untuk paksa menurunkan tarif ongkos kecuali hanya meminta pertimbangan pemerintah pusat. Namun saya kira cara ke Jakarta via KL itu solusi unik tapi harus, yang pada akhirnya, rakyat Aceh mau ke Jakarta tapi harus buat paspor," jelas politisi PAN ini.

Akibat mahalnya tiket pesawat ini masyarakat Aceh ramai-ramai membuat paspor. Namun menurutnya, kita datang masalah baru yaitu masyarakat kesulitan membuat paspor.

"Karena syarat membuat paspor harus ada tujuan ke Malaysia atau negara mana dituju. Sementara mereka hanya ingin berhemat ongkos dengan membuat paspor. Saya mengharapkan kepada pihak imigrasi agar tidak mempersulit urusan masyarakat," ungkap Asrizal.

Seperti diketahui, fenomena tiket mahal ini sudah dirasakan Masyarakat Aceh sejak beberapa waktu lalu. Warga Tanah Rencong lebih memilih terbang via Kuala Lumpur Malaysia karena dapat menghemat biaya hingga 70 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar