Jumat, 13 Maret 2020

Main-main ke Penglipuran, Desa Terbersih di Dunia

 Bali adalah primadona pariwisata Indonesia. Banyak tempat wisata menarik di sana, salah satunya Desa Penglipuran yang dikenal desa terbersih sedunia.

Desa Penglipuran yang berada di Kecamatan Bangli ini pernah meraih predikat sebagai desa terbersih di dunia dan mendapat penghargaan Kalpataru. Desa ini resmi menjadi desa wisata sejak tahun 1993. Desa ini juga terkenal karena menampilkan budaya Bali dengan berbagai bangunan, kerajinan dan makanan tradisional.

Memiliki luas 112 hektar yang terdiri dari area rumah penduduk, ladang dan hutan bambu desa wisata ini masih sangat menjaga kehidupan tradisional.Rumah-rumah bergaya Bali berderet rapi di kanan dan kiri jalan , sementara jalanan di bagian tengah terbuat dari bebatuan, pohon dan bunga juga menghiasi tepian jalan membuat suasana desa ini terlihat menarik .

Di bagian depan rumah juga nampak penjor dipasang bersama bendera merah putih .Kebersihan terjaga karena disetiap sudut terdapat tempat sampah dan ada larangan membuang sampah sembarangan yang dipatuhi. Kendaraan bermotor juga tidak nampak sehingga udara terasa nyaman dan bebas polusi. Untuk memasuki desa wisata Penglipuran , pengunjung dikenakan biaya Rp 15.000 per orang .

Dari pintu masuk, kita bisa berjalan ke arah kiri terlebih dahulu dan menyusuri jalan dengan rumah-rumah khas. Hampir di setiap rumah pemiiknya akan menawarkan kerajinan tangan ataupun makanan dan minuman yang dijual kepada pengunjung. Di arah berlawanan selain rumah penduduk juga terdapat Pura Penataran yang cukup besar, jika pengunjung berjalan terus, di belakang pura terdapat hutan bambu yang cukup luas dan menyejukkan .

Melakukan perjalanan wisata dengan cuaca seperti sekarang dimana hujan bisa turun kapan saja, membuat kita harus selalu menjaga kesehatan dan untuk menghindari masuk angin bawalah selalu tolak angin yang terbukti mengatasi masuk angin dengan kemasan yang mudah dibawa kemana saja tidak ada alasan untuk tidak membawa tolak angin.

Di Desa Penglipuran juga terdapat peraturan yang harus dipatuhi antara lain, setiap pengunjung wajib membeli tiket, pengunjung wajib menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya, pengunjung wajib menjaga barang bawaannya, pengunjung wajib memarkir kendaraan di tempat yang telah ditentukan, setiap pengunjung yang akan memasuki tempat suci /pura diwajibkan memakai pakaian adat dan didampingi pemandu, setiap pengunjung yang akan menerbangkan drone wajib melapor untuk memperoleh surat ijin serta pengunjung yang ingin menginap harap melapor kepada petugas.

Fasilitas yang terdapat di desa wisata ini juga sudah lengkap, tempat parkir, warung makan dan minum, toilet juga penginapan. Menginap di desa tadisional merupakan pengalaman yang berbeda dan patut dicoba.Selamat berwisata!

Inilah Domba Batur, yang Populasinya Terus Menurun

Domba Batur (Dombat) spesienya terus menurun. Seperti apa sih domba ini, mari lihat di Banjarnegara

Saat ini, species Dombat bisa ditemui di Taman Rekreasi Marga Satwa (TRMS) Serulingmas Banjarnegara. Domba yang memiliki bulu tebal hingga menutup kaki dan kepala ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung taman rekreasi ini.

Salah satunya dikatakan Iris Aline Azzahra (15). Ia mengaku baru pertama kali melihat domba dengan bulu tebal yang tumbuh di sekujur tubuh. Apalagi bisa berinterkasi dengan memberi makan.

"Saya baru pertama kali melihat domba jenis ini. Umunya domba itu memiliki bulu tetapi tidak setebal ini," kata dia di Omah Domba TRMS Serulingmas Banjarnegara, Minggu (13/1/2019).

Wisatawan lain, Agung Ardiansyah (31) menuturkan bentuk dari Dombat ini membuat penasaran. Menurut dia, domba tersebut mirip dengan serial film animasi Shaun the Sheep.

"Bentuknya lucu seperti yang di film 'Shaun the Sheep'. Jadi anak-anak pada suka, apalagi domba ini kan tidak membahayakan. Anak-anak juga tidak takut," tuturnya.

Di omah domba, terdapat tiga ekor Dombat yang menggemaskan. Domba ini didatangkan langsung dari Kecamatan Batur, Banjarnegara. Selain memiliki bulu yang tebal, domba ini juga tidak memiliki tanduk.

"Wisatawan bisa berinteraksi dan berfoto dengan domba-domba ini. Wisatawan hanya membayar Rp 5 ribu per orang untuk masuk ke Omah Domba ini,""kata Direktur TRMS Serulingmas Banjarnegara Lulut Yekti Adi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar