Kamis, 26 Maret 2020

Wabah Corona di China Ambyar, Situs Wisata Mulai Banjir Order

 Gairah wisata di China kembali bangkit setelah wabah virus Corona mereda. Pemesanan tiket masuk ke destinasi wisata pun mulai membanjir.
China telah membuka destinasi wisata hampir 20 provinsi dan kota di seluruh negeri, termasuk Great Wall. Dikutip dari Xinhua, kota-kota yang telah membuka diri itu di antaranya Shanghai, Jiangsu, dan Guizhou.

Agen perjalanan online terbesar China, Trip.com Group, menunjukkan bahwa lebih dari 2.000 situs wisata telah kembali melakukan pemesanan online atau layanan presale. Disebutkan pemesanan tiket telah melonjak 100 persen seminggu terakhir.

Jumlah wisatawan di China dilaporkan naik sebesar 91 persen selama akhir pekan lalu dibandingkan akhir pekan sebelumnya.

Sepanjang akhir pekan lalu, pengelola wisata masih menerapkan pemindaian terhadap pengunjung. Termasuk, data diri pelancong, disinfeksi rutin, pemantauan suhu tubuh, dan pembatasan pengunjung setiap hari.

Selain itu, beberapa paket wisata belum melayani makan di tempat. Mereka hanya menyediakan makan dengan wadah sekali pakai. Seperti yang dilakukan oleh Zhang Ning, wakil manajer umum eksekutif Desa Huangling di Kabupaten Wuyuan.

Langkah itu direspons positif turis lokal Zhou Zhipeng. Dia lebih relaks dengan kebijakan tersebut.

"Langkah-langkah itu membuat perjalanan kami jauh lebih aman," kata Zhou, yang melakukan perjalanan dari Kota Shangrao di Jiangxi barat.

Sementara itu, epicentrum virus Corona, Wuhan, masih butuh waktu untuk mencabut lockdown (mengunci). Ibu kota Provinsi Hubei itu disebut bakal dibuka mulai 8 April 2020 setelah ditutup sejak 23 Januari.

Malaysia Perpanjang Lockdown Hingga 14 April

Pemerintah Malaysia memperpanjang masa lockdown hingga 14 April 2020. Itu setelah diprediksi adanya peningkatan infeksi virus Corona Covid-19.
Awalnya, Malaysia menetapkan kebijakan lockdown mulai 18 hingga 31 Maret 2020. Dalam prosesnya, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menambah durasi penutupan wilayah Malaysia.

Hingga Rabu (25/3/2020), Malaysia melaporkan telah muncul 172 kasus baru virus Corona dan totalnya menjadi 1.796 dengan 17 yang meninggal dunia. Jumlah tersebut meningkat drastis dalam sepekan terakhir dari sebelumnya 673 kasus.

"Saya diberi masukan oleh Majelis Keselamatan Negara bahwa peningkatan pasien positif Covid-19 bisa lebih tinggi ke depannya kalau kita tidak bertindak cepat," kata Muhyiddin dalam pidato melalui siaran televisi dan dikutip Nikkei Asian Review.

"Tren positif Covid-19 akan terus terjadi dan tren ini diperkirakan akan berlanjut untuk beberapa waktu hingga mulai menurun. Ini menuntut pemerintah untuk memperpanjang Movement Control Order untuk periode yang lebih lama," dia menambahkan.

"Perintah pembatasan pergerakan akan ditinjau dari waktu ke waktu. Jika perlu untuk diperpanjang lagi, saya akan membuat pengumuman, tapi yang lebih penting adalah warga harus siap tinggal lebih lama di rumah," Muhyiddin menegaskan.

Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, Kementerian Kesehatan Malaysia menyiagakan 3.585 tempat tidur di 34 rumah sakit. Di samping itu, 34 persen kapasitas di rumah sakit telah digunakan untuk merawat pasien yang dinyatakan terinfeksi Covid-19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar