Selasa, 24 Maret 2020

Dampak Corona, Donald Trump Rumahkan Karyawan Hotelnya

Virus corona atau COVID-19 tak hanya mematikan, tapi juga menyebabkan krisis ekonomi. Presiden AS Donald Trump saja sampai harus memecat karyawan hotelnya.
Tak hanya di Indonesia, lesunya pariwisata di AS juga memukul para pelaku industri pariwisata. Salah satunya termasuk industri perhotelan milik orang nomor satu di AS, Donald Trump.

Sebelum menjadi Presiden seperti sekarang, dahulu Trump besar dari industri properti serta pariwisata. Diketahui, Trump juga memiliki jaringan hotel besar di AS. Salah satu yang cukup populer adalah jaringan Trump International Hotel.

Seperti dikutip detikcom dari media The Independent, Selasa (24/3/2020), resesi ekonomi yang terjadi di AS akibat pandemi corona turut memaksa Trump untuk memangkas pengeluarannya di bidang pariwisata.

Diketahui, Trump telah memotong biaya operasional jaringan hotelnya, menutup beberapa lapangan golf dan restoran serta merumahkan para karyawannya. Di satu sisi, Trump masih memaksa properti lain miliknya buka dan mempromosikannya di media sosial.

Selama beberapa hari terakhir, Trump Organisation telah merumahkan para pekerja hotelnya yang berada di New York dan Washington. Termasuk juga menyetop pemesanan untuk sebuah hotelnya yang menghadap Las Vegas Strip. Begitu pun lapangan golfnya di Los Angeles dan Miami.

Menurut penuturan dari sumber yang terpercaya, diketahui kalau Trump juga telah menutup club Mar-a-Lago di Florida. Padahal, umumnya bulan seperti sekarang merupakan puncak atau peak season dari tempat itu.

Tidak berhenti sampai situ, gelombang pemecatan staff juga diprediksi masih akan berlangsung hingga beberapa hari mendatang. Adapun, salah satu petinggi perusahaan berujar kalau prioritas mereka kini adalah menahan sekitar ribuan pekerja dan para pekerja kontrak.

Sedangkan untuk properti lain milik Trump, diketahui masih tetap beroperasi di tengah pandemi corona dan tetap berusaha menarik wisatawan via media sosial.

Janji Kapal Pesiar Princess Cruises: Kami Akan Kembali

Kapal pesiar Princess Cruises termasuk salah satu 'korban' dari keganasan virus Corona. Kepada para penumpangnya, mereka berjanji akan kembali.

Princess Cruises, sebuah kapal pesiar yang sempat membuat heboh dunia, lantaran menjadi kasus pertama penyebaran virus Corona secara masif di luar China.

Tak kurang 3.500 orang dikarantina di kapal pesiar ini. Kapal tersebut pun dikarantina di Teluk Yokohama, Jepang. Ada sebanyak 188 orang WNI yang ikut dikarantina di kapal pesiar tersebut. Beruntung, mereka tidak ada yang positif Corona.

Selepas dihantam oleh tragedi tersebut, kapal pesiar Princess Cruises menyetop operasional kapal mereka selama 60 hari di seluruh dunia. Mereka pun menjanjikan akan kembali lagi setelah virus Corona reda. #WeWillBeBack, begitu pesan mereka.

"Sejak mengumumkan penghentian operasional selama 60 hari di seluruh dunia, kami bekerja keras untuk mengembalikan kapal pesiar kami ke pelabuhan, menurunkan para tamu, merawat para kru kabin, serta para mitra bisnis kami. Salah satu dari mereka punya pesan menyentuh: #Kamiakankembali," demikian pernyataan Princess Cruises seperti diterima detikTravel, Senin (23/3/2020).

Sejauh ini, 12 dari 18 armada kapal pesiar Princess Cruises sudah menurunkan semua tamunya, sedangkan 6 kapal sisanya masih dalam proses. Kapal-kapal yang sudah kembali ke kandang, akan dibersihkan seluruhnya dengan menggunakan cairan disinfektan.

"Kami percaya dengan kerja sama, saran dari para ahli kesehatan, dan support dari para pelanggan, kami akan kembali lebih kuat dari sebelumnya," Dr Grant Tarling, Chief Medical Officer Kapal Princess Cruises menyatakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar