Minggu, 15 Maret 2020

Baca Ini Jadi Ingin ke Gunung Bromo (3)

Tak hanya itu jika waktunya tepat d'Traveler bisa menyaksikan upacara adat yang dilsayakan oleh Suku Tengger. Di sini juga terdapat pura yang biasa digunakan masyarakat Suku Tengger untuk ritual, khususnya pada saat upacara Yadna Kasada. Upacara Yadna Kasada ini merupakan upacara tradisi masyarakat Suku Tengger yang dilsayakan bertepatan dengan bulan purnama pada bulan kesepuluh penanggalan Hindu. Upacara ini digelar sebagai bentuk syukur atas berkah yang diberikan kepada masyarkat Suku Tengger. Pada saat puncak acara mereka melsayakan sedekah bumi dengan melemparkan hasil panen atau hewan ternak ke kawah Gunung Bromo. Sesampainya di bawah, kami beristirahat sejenak. Karena perbekalan sudah habis kami memutuskan untuk membeli makanan kecil sebelum melanjutkan perjalanan.

Tujuan kami selanjutnya dalah Bukit Teletubies dan lautan pasir yang sempat lewati tadi. Bukit Teletubies ini terletak di kawasan Gunung Bromo yang berbatasan dengan kawasan lautan pasirnya. Hamparan padang rumputnya yang hijau ditambah ilalang yang tumbuh sungguh indah. Nggak kalah dengan Selandia Baru. Di bukit teletubis kita berhenti sejenak dan mengambil beberapa foto. Pokoknya surga bagi penikmat fotografi deh, soalnya setiap sudutnya oke banget buat dijadiin objek foto.

Setelah puas menikmati seluruh spot di kawasan Gunung Bromo, kami langsung tancap gas untuk kembali ke rumah. Dalam perjalanan pulang kita melewati jalur yang sama dengan jalur berangkat, Jalur Tumpang. Perjalanan pulang ini dominan menuruni perbukitan. Sampailah kami di Desa Tumpang, kami segera berpiah dan pulang ke rumah masing-masing. Perjalanan kali ini sangat menyenangkan, karena memberikan pengalaman baru kepada kami. Perpaduan antara keindahan alam dan kearifan budaya di kawasan Gunung Bromo membuat perjalanan kali ini terasa istimewa. Bromo dengan segala keindahannya,mampu menyuguhkan atraksi alam yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Jika d'Traveler sedang berkunjung ke Jawa Timur, khususnya Kota Malang wajib rasanya untuk mampir sejenak di Bromo. Salah satu pesona Asia yang harus dikunjungi. Jangan lupa sahabat d'Traveler untuk selalu menjaga kelestarian alam sehingga anak cucu kita nanti masih bisa menikmatinya.

Tak afdol rasanya ke Bromo jika tidak melihat kawah Gunung Bromo. Namun untuk mencapai kawah Bromo tidaklah mudah, kami harus menaiki ratusan anak tangga dan berdesak-desakan dengan pengunjung lain. Ya mungkin karena waktu yang kami pilih weekend kali ya jadi ramai pengunjung. Nafas sudah ngos-ngosan tapi puncak masih jauh, butuh perjuangan. Setelah sekitar 30 menit mendaki akhirnya sampailah kami di kawah Gunung Bromo. Kepulan asap masih terlihat, tandanya gunung ini masih aktif. Beberapa turis mancanegara terlihat di sana. Mereka sedang asyik mengabadikan foto. Sekitar 10 menit di atas puncak kawah Gunung Bromo saya mengajak yang lain turun, bukan karena apa. Tapi aroma belerang yang menyengat membuat saya mulai pusing heheheh. Selain itu atraksi yang bisa dinikmati ketika di sekitaran kawah Gunung Bromo ini adalah d'Traveler bisa menaiki kuda hanya dengan bayar sekitar Rp 30.000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar