Selasa, 24 Maret 2020

Singapore Airlines Potong Gaji Direktur karena Corona

 Singapore Airlines tak menyerah dengan gempuran virus Corona. Masih menerbangkan beberapa pesawat, maskapai ini potong gaji direktur hingga upaya lain agar perusahaan tetap berjalan.
Dalam rilis resmi, Senin (23/3/2020), perusahaan secara aktif mengambil langkah-langkah untuk membangun likuiditasnya (mampu membayar gaji karyawan) serta mengurangi pengeluaran modal dan biaya operasional.

Seperti disebutkan pada tanggal 17 Maret 2020, SIA akan terus berupaya dengan agresif untuk mengatasi dampak wabah COVID-19 terhadap Perusahaan. Oleh karena hal di atas, SIA Group melakukan tiga upaya mencakup:

1. Diskusi yang terus dilakukan dengan produsen-produsen pesawat untuk menunda pengiriman pesawat yang akan datang. Jika disetujui, hal ini akan menunda pembayaran untuk pengiriman pesawat-pesawat tersebut

2. Pemotongan gaji bagi manajemen SIA Group, di mana para direktur perusahaan telah menyetujui pemotongan gaji mereka, dan skema cuti sukarela tanpa gaji hingga ke posisi manajemen tertentu. Seiring dengan situasi yang memburuk, serikat pekerja telah terlibat dalam upaya-upaya pemotongan biaya tambahan yang diperlukan dan langkah-langkah lebih lanjut akan segera diambil

3. Selama beberapa hari terakhir, SIA Group telah memanfaatkan jalur kreditnya untuk memenuhi persyaratan arus kas dalam waktu dekat. SIA Group terlibat dalam diskusi dengan beberapa lembaga keuangan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan di masa yang akan datang.

"Perusahaan terus mengeksplorasi upaya untuk mempertahankan likuiditasnya di tengah gangguan terhadap industri perjalanan udara global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perusahaan akan mengumumkan rincian lebih lanjut ketika upaya tersebut telah dipastikan," kata SIA.

Dalam berita sebelumnya, Singapore Airlines berdarah-darah oleh virus Corona. Kini, maskapai itu hanya menerbangkan sembilan pesawat.

Singapore Airlines akan mengurangi kapasitas penerbangannya sebesar 96% dari total kapasitas yang semula. Jadwal pengandangan pesawatnya akan berlangsung hingga akhir April 2020.

Horor di Australia, 49 Penumpang Kapal Pesiar Positif Corona

 Sebanyak 49 penumpang Kapal Pesiar Ruby Princess yang berlabuh di Sydney, Australia positif terkena virus Corona. Ribuan penumpang lainnya kini dikarantina.

Kapal Pesiar Ruby Princess total mengangkut 2.700 orang penumpang. Kapal ini berlayar dari Sydney pada Minggu (8/3/) lalu. Setelah berkeliling Pasifik dan Selandia Baru, kapal tersebut berlabuh kembali di Sydney Kamis (19/3) pekan lalu.

Sepulang dari berlayar, rupanya ada beberapa orang penumpang yang melaporkan menderita gejala seperti sakit flu dapat berada di kapal pesiar tersebut. Akhirnya mereka pun dites, hasilnya mereka positif tertular virus Corona.

Dirangkum detikTravel, Senin (23/3/2020) jumlah penumpang yang positif Corona di kapal pesiar tersebut angkanya makin bertambah. Dari cuma 18 orang di awal pemeriksaan, kini sudah bertambah hingga nyaris 50 orang.

Dari pengecekan, sebanyak 27 orang penumpang masih berada di negara bagian New South Wales (NSW), sedangkan sisanya sudah pergi meninggalkan negara bagian tersebut.

Semua penumpang yang pernah naik kapal pesiar tersebut sudah diberi tahu. Mereka disarankan untuk isolasi diri selama 14 haru dan selalu memonitor kondisi serta gejala yang mereka derita.

Pemerintah Negara Bagian NSW pun dikritik keras karena mengizinkan 2.700 orang penumpang kapal pesiar Ruby Princess untuk turun, meski beberapa orang penumpang menunjukkan gejala seperti sakit flu.

Pemerintah NSW berkilah mereka sudah melakukan kebijakan sesuai dengan prosedur. Kapal pesiar tetap diizinkan untuk melakukan perjalanan selagi sampel dites apakah positif virus Corona atau tidak.

Chief Medical Officer Departemen Kesehatan NSW, Dr Kerry Chant sendiri mengatakan bahwa Ruby Princess dinyatakan sebagai kapal pesiar dengan kategori 'Low Risk' karena hanya berlayar sekitar Australia dan Selandia Baru. Namun kenyataan berkata sebaliknya, jumlah positif terinfeksi virus Corona di kapal pesiar ini bisa saja bertambah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar