Minggu, 15 Maret 2020

Ini Rasanya Bermalam di Kandang Badak

Ini bukan Kadang Badak sungguhan. Inilah salah satu nama pos favorit pendaki menuju Puncak Gunung Gede atau Pangrango.

Kandang Badak ini memang salah satu pos idola untuk bermalam. Di samping pos terakhir menuju Puncak Gede atau Pangrango, di sini juga terdapat sumber air, toilet dan musala. Tak heran banyak pendaki yang mendirikan tendanya di pos ini.

Awalnya salah satu rekan saya mengajak untuk ikut bergabung dengan rekan-rekannya yang merencanakan akhir pekan ke Gunung Gede via Cibodas. Tanpa berpikir panjang, saya langsung mengiyakan ajakannya. Semua sudah diurus oleh rekan-rekannya dan saya hanya tinggal mengirim gambar KTP dan mentransfer biaya untuk Simaksi, transport dan logistik.

Perjalanan dilakukan 2 minggu dari penyusunan rencana, tepatnya yaitu pada hari Jumat malam selepas pulang kerja. Satu hari sebelumnya saya sudah mempacking peralatan pribadi yang harus dibawa dan seketika tersadar kalau saya belum kenal dengan yang lain, karena memang tidak ada pertemuan tatap muka. Semua dikoordinasikan melalui chat grup.

Malam yang direncanakan kami berjumpa di depan Masjid Raya Bogor, saling berkenalan dan naik mobil menuju Basecamp Cibodas. Lewat tengah malam kami tiba, makan malam dan tidur. Pagi-pagi sekali kami bangun, sarapan dan memulai pendakian pukul 07.00 WIB setelah berdoa bersama.

Perlahan tapi pasti, itulah perjalanan kami. Sepanjang jalan kami mengobrol dan saling mengenal satu sama lain. Karena saya hanya kenal satu orang, jadi saya harus berusaha untuk mengobrol dengan semuanya dan berusaha memasuki obrolan mereka yang memang sebelumnya sudah saling mengenal.

Langkah demi langkah pun kami nikmati karena tidak terlalu menargetkan waktu. Setiap dari kami lelah, kami semua beristirahat dan bersendau gurau. Apalagi jalur via Cibodas ini lebih banyak tangga berbatu jadi lebih terasa bosan nya.

Pos demi pos sudah kami lewati diantaranya Pos Tarentong, Telaga Biru, Rawa Panyancangan, Rawa Denok 1, Rawa Denok 2, Batu Kukus 1, Batu Kukus 2, Batu Kukus 3, Pondok Pemandangan, dan sampailah kami di Pos Air Panas yang memang kami rencanakan untuk istirahat makan siang dan Salat. Waktunya pun pas mendekati jam makan siang.

Sesuai dengan namanya, Pos Air Panas ini memiliki aliran air yang panas. Lumayan lah ya, untuk sekedar merendam kaki. Kami pun segera makan siang dengan bekal yang telah kami beli dari Basecamp dan melakukan salat. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju pos-pos berikutnya yaitu Pos Kandang Batu dan Panca Weuleuh. Akhirnya tiba juga kami di Pos Kandang Badak.

Kami segera mencari tempat mendirikan tenda. Kemudian merapikan peralatan dan mengeluarkan logistik yang diperlukan dan berhubung sudah sore, sebagian dari kami ada bergegas membersihkan diri di kamar mandi yang memang sudah menjadi fasilitas utama di Kandang Badak, ada yang mengambil air dan ada juga yang bersiap-siap untuk memasak makan malam.

Hampir 9 jam kami berjalan dengan amat sangat santai dari Basecamp sampai Kandang Badak ini. Tibalah saat nya kami menyantap masakan yang telah dimasak oleh beberapa rekan. Belum selesai makan malam, tiba-tiba saja salah satu rekan kami ada yang sakit. Mungkim karena kelelahan dan udara yang memang saat itu sangat dingin. Beberapa rekan segera melakukan pertolongan pertama, agar sakitnya tidak terlalu berasa. Tak lama kemudian dia pun bisa beristirahat dengan menahan sakit dan dingin. Akhirnya kami pun segera tidur, untuk menyiapkan stamina esok dan semakin malam udara semakin dingin.

Tidur kami pun tidak terlalu nyenyak karena udara yang membuat menggigil dan gemuruh angin yang tiba-tiba menghampiri tenda kami. Sesekali kami pun memastikan semua penghuni tenda baik-baik saja.

Semakin pagi, gemuruh angin semakin kencang membawa hembusan air embun yang membasahi tenda kami, dan sinar matahari pun perlahan-lahan sudah menembus tenda kami. Akhirnya satu persatu dari kami bergegas bangun karena rencana awalnya kami akan menuju puncak sekitar pukul 6 pagi. Detik demi detik berlalu dan jam pun semakin bergerak, tapi karena udara yang memang dingin membuat kami enggan untuk beranjak jauh dari tempat kami mendirikan tenda. Akhirnya kami memutuskan untuk tidak melanjutkan ke puncak mengingat rekan kami juga yang masih dalam kondisi drop. Akhirnya kami menikmati detik demi detik waktu di Kandang Badak dengan obrolan dan makanan-makanan yang telah kami bawa dari bawah sambil menunggu makanan utama tercipta.

Matahari mulai naik, dan makanan utama pun sudah tersaji. Kami segera menyantapnya. Setelah selesai makan kami langsung melakukan bersih-bersih area dan bergegas merapikan tenda berserta peralatannya. Sampai jumpa lagi Kandang Badak. Puncak Gede-Pangrango, tunggu kami datang kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar