Selasa, 24 Maret 2020

Gorila Gunung Nyaris Punah, Tambah Diganggu Corona

Virus Corona dikhawatirkan juga bakal menyerang gorila. Taman nasional Virunga di Kongo, yang merupakan habitat sepertiga gorila di dunia, pun menutup pintu bagi pengunjung.

Salah satu jenis gorila yang tinggal di Taman Nasional Virunga di Kongo adalah gorila gunung. Gorila itu salah satu spesies yang masuk dalam daftar hampir punah.
Dalam periode pandemi virus Corona, taman nasional itu pun berupaya melindungi gorila-gorila yang ada. Dilansir detikcom dari Media WKBN 27 pada Senin (23/3/2020), pengelola menutup pintu untuk pengunjung hingga 1 Juni 2020.

Rupanya menurut para peneliti, gorila gunung adalah spesies yang memiliki kemungkinan terjangkit COVID-19. Sehingga kehadiran pengunjung dikhawatirkan membawa pandemi ini masuk ke tubuh primata.

Tak hanya Kongo, negara tetangga seperti Rwanda pun menghentikan sementara kegiatan pariwisata dan penelitian di tiga taman nasionalnya. Taman nasional tersebut diketahui jadi rumah dari primata seperti gorila dan simpanse.

"Gorila gunung rentan terhadap beberapa penyakit pernapasan yang menimpa manusia. Flu biasa dapat membunuh seekor gorila," begitulah keterangan dari World Wide Fund for Nature.

Ada sekitar 1.000 ekor gorila yang hidup di kawasan hutan lingung Kongo, Uganda dan Rwanda. Tutupnya Taman Nasional Virungan disambut baik oleh para aktivis konservasi di wilayah tersebut.

"Setiap upaya dilakukan untuk melindungi gorila gunung, karena hanya tersisa sedikit di alam," ujar Paula Kahumbu, kepala eksekutif kelompok konservasi di Kenya.

Penutupan Taman Nasional Virungan juga dirasa perlu saat-saat seperti ini. Menurut pengalaman, saat sedang treking mencari gorila banyak turis yang nekat untuk mendekat ke gorila.

Padahal jarak aman yang sudah ditetapkan adalah sekitar 7 meter. Dengan jarak ini, flu biasa dari manusia akan sangat mudah tertular ke gorila. Apalagi, pandemi Corona.

Populasi gorila gunung abad lalu menurun karena adanya perburuan, penyakit dan perambahan manusia. Sejak tahun 1996, populasi mereka bertambah karena upaya konservasi.

"Gorila sangat sensitif terhadap penyakit manusia. Dalam beberapa kasus virus Corona tak memiliki gejala dan ini sangat berbahaya untuk gorila," ujr Kahumbu.

Dampak Corona, Donald Trump Rumahkan Karyawan Hotelnya

Virus corona atau COVID-19 tak hanya mematikan, tapi juga menyebabkan krisis ekonomi. Presiden AS Donald Trump saja sampai harus memecat karyawan hotelnya.
Tak hanya di Indonesia, lesunya pariwisata di AS juga memukul para pelaku industri pariwisata. Salah satunya termasuk industri perhotelan milik orang nomor satu di AS, Donald Trump.

Sebelum menjadi Presiden seperti sekarang, dahulu Trump besar dari industri properti serta pariwisata. Diketahui, Trump juga memiliki jaringan hotel besar di AS. Salah satu yang cukup populer adalah jaringan Trump International Hotel.

Seperti dikutip detikcom dari media The Independent, Selasa (24/3/2020), resesi ekonomi yang terjadi di AS akibat pandemi corona turut memaksa Trump untuk memangkas pengeluarannya di bidang pariwisata.

Diketahui, Trump telah memotong biaya operasional jaringan hotelnya, menutup beberapa lapangan golf dan restoran serta merumahkan para karyawannya. Di satu sisi, Trump masih memaksa properti lain miliknya buka dan mempromosikannya di media sosial.

Selama beberapa hari terakhir, Trump Organisation telah merumahkan para pekerja hotelnya yang berada di New York dan Washington. Termasuk juga menyetop pemesanan untuk sebuah hotelnya yang menghadap Las Vegas Strip. Begitu pun lapangan golfnya di Los Angeles dan Miami.

Menurut penuturan dari sumber yang terpercaya, diketahui kalau Trump juga telah menutup club Mar-a-Lago di Florida. Padahal, umumnya bulan seperti sekarang merupakan puncak atau peak season dari tempat itu.

Tidak berhenti sampai situ, gelombang pemecatan staff juga diprediksi masih akan berlangsung hingga beberapa hari mendatang. Adapun, salah satu petinggi perusahaan berujar kalau prioritas mereka kini adalah menahan sekitar ribuan pekerja dan para pekerja kontrak.

Sedangkan untuk properti lain milik Trump, diketahui masih tetap beroperasi di tengah pandemi corona dan tetap berusaha menarik wisatawan via media sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar