Kamis, 26 Maret 2020

Redam Penyebaran Corona, Lion Air Grup Setop Sementara Penerbangan Papua

Grup Lion Air menghentikan sementara rute penerbangan domestik dari dan ke Papua. Itu untuk meredam penyebaran virus Corona.
Pengumuman itu disampaikan manajemen Lion Air, Wings Air, dan Batik Air melalui siaran pers pada Rabu (25/3/2020). Penundaan penerbangan tersebut dimulai dua hari lagi.

"Penerbangan Lion Air Group menghentikan atau penundaan sementara (suspend) mulai Kamis, 26 Maret 2020 pukul 00.00 waktu setempat (Waktu Indonesia Timur, GMT+ 09) sampai Kamis, 9 April 2020 pukul 23.59 WIT," begitulah pernyataan resmi Lion Air.

Penundaan sementara penerbangan grup Lion Air itu itu mengikuti pemberitahuan dari Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X mengenai penutupan penerbangan penumpang di Bandar Udara Provinsi Papua.

Penundaan sementara itu juga dilakukan berdasarkan situasi saat ini dalam upaya tindakan preventif terhadap upaya pencegahan atau menangkal masuk penyebaran corona virus disease (covid-19).

"Lion Air Group tunduk dan melaksanakan seluruh aturan penerbangan internasional, regulator dan ketentuan perusahaan dalam menjalankan operasional sesuai dengan standar operasional prosedur yang memenuhi persyaratan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan (safety first)."

Operasional layanan penerbangan penumpang domestik di Provinsi Papua, Lion Air Group memiliki rata-rata 35 frekuensi penerbangan per hari pergi pulang (PP), mencakup kota sebagai berikut:

1. Jayapura - Bandar Udara Internasional Sentani (DJJ),

2. Merauke - Bandar Udara Mopah (MKQ),

3. Mimika - Bandar Udara Internasional Mozes Kilangin, Timika (TIM),

4. Nabire - Bandar Udara Douw Aturure (NBX),

5. Yahukimo - Bandar Udara Nop Goliat Dekai (DEX),

6. Jayawijaya - Bandar Udara Wamena (WMX).

Lion Air Group telah memberikan informasi penundaan penerbangan rute yang dilayani Lion Air, Batik Air, dan Wings Air kepada seluruh calon penumpang.

Sebagai konsekuensinya, Lion Air Group menjamin untuk memfasilitasi refund (pengembalian dana) kepada penumpang yang tela mengantongi tiket. Dengan catatan sesuai ketentuan yang berlaku.

Wabah Corona di China Ambyar, Situs Wisata Mulai Banjir Order

 Gairah wisata di China kembali bangkit setelah wabah virus Corona mereda. Pemesanan tiket masuk ke destinasi wisata pun mulai membanjir.
China telah membuka destinasi wisata hampir 20 provinsi dan kota di seluruh negeri, termasuk Great Wall. Dikutip dari Xinhua, kota-kota yang telah membuka diri itu di antaranya Shanghai, Jiangsu, dan Guizhou.

Agen perjalanan online terbesar China, Trip.com Group, menunjukkan bahwa lebih dari 2.000 situs wisata telah kembali melakukan pemesanan online atau layanan presale. Disebutkan pemesanan tiket telah melonjak 100 persen seminggu terakhir.

Jumlah wisatawan di China dilaporkan naik sebesar 91 persen selama akhir pekan lalu dibandingkan akhir pekan sebelumnya.

Sepanjang akhir pekan lalu, pengelola wisata masih menerapkan pemindaian terhadap pengunjung. Termasuk, data diri pelancong, disinfeksi rutin, pemantauan suhu tubuh, dan pembatasan pengunjung setiap hari.

Selain itu, beberapa paket wisata belum melayani makan di tempat. Mereka hanya menyediakan makan dengan wadah sekali pakai. Seperti yang dilakukan oleh Zhang Ning, wakil manajer umum eksekutif Desa Huangling di Kabupaten Wuyuan.

Langkah itu direspons positif turis lokal Zhou Zhipeng. Dia lebih relaks dengan kebijakan tersebut.

"Langkah-langkah itu membuat perjalanan kami jauh lebih aman," kata Zhou, yang melakukan perjalanan dari Kota Shangrao di Jiangxi barat.

Sementara itu, epicentrum virus Corona, Wuhan, masih butuh waktu untuk mencabut lockdown (mengunci). Ibu kota Provinsi Hubei itu disebut bakal dibuka mulai 8 April 2020 setelah ditutup sejak 23 Januari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar