Selasa, 10 Maret 2020

Gaet Turis Bandung, Malaysia Jual Wisata Sejarah & Durian

 Malaysia kini gencar untuk menggaet wisatawan Indonesia. Banyaknya wisatawan dari Bandung, Malaysia tawarkan wisata sejarah dan durian.

Perwakilan Negara Bagian Melaka, Malaysia datang ke Kota Bandung untuk menawarkan paket wisata. Salah satu unggulan yang ditawarkan adalah wisata sejarah dan aneka macam durian.

Exco Pelancong, Warisan dan Kebudayaan Melaka Datuk Muhammad Jailani Khamis mengatakan Kota Bandung dipilih untuk tempat promosi karena target wisatawan yang kali pertama adalah saudara serumpun.

"Kita konsen pada keluarga dan rumpun kami di nusantara dalam membangun wisata Malaysia khususnya Melaka," ujar Jailani usai promosi di Kota Bandung, Selasa (15/1/2019) kemarin.

Jailani mengatakan ada 13 sektor wisata yang ditawarkan ke wisatawan. Mulai dari wisata kesehatan, keluarga, sport, alam hingga wisata halal.

Ia menilai minat wisatawan ke Malaysia cukup tinggi. Bahkan setahun wisatawan asal Indonesia ke Malaysia mencapai 20 juta orang. "2,5-3 juta di antaranya ke Melaka. Wisatawan Indonesia nomor empat di Malaysia," ucapnya.

Menurutnya promosi ini adalah yang pertama setelah ganti rezim pemerintahan sebelumnya yang menduduki selama 62 tahun. Sehingga dengan waktu yang baru enam bulan ini, ia terus melakukan promosi wisata.

"Unggulan kita tentu pada wisata sejarah. Kota lama kita sudah diakui Unesco. Dan satu lagi yang bisa saya banggakan adalah durian. Kalian bisa makan sepuasnya dengan berbagai jenis durian," katanya.

Soal budget, Jailani menyebut wisata ke Melaka bisa disesuaikan mulai dari murah, sedang hingga vip. Bahkan ia menyebut dengan modal Rp 600 ribu sudah bisa berkeliling di Melaka.

"Minimum budget tanpa tiket pesawat, Rp 600 ribu untuk one day. Itu satu kamar hotel untuk dua orang, menyusuri sungai dan naik ke Gyro Tower. Kalau mau puas minimal tiga hari di sana," ucapnya.

Di tempat yang sama Kabid Promosi dan Pemasaran Kota Bandung Aswin Sulaiman mengatakan Pemkot Bandung membantu memfasilitasi pemerintah Melaka untuk bertemu dengan pelaku pariwisata di Kota Bandung. Sementara untuk kerja sama harus antara pemerintah dan pemerintah.

Sejauh ini, kata Aswin, animo masyarakat ke Malaysia dari Bandung khususnya melalui Bandara Husein Sastranegara cukup tinggi yakni mencapai 13-16 ribu orang. Begitu juga sebaliknya.

"Cukup besar minat wisatawan Bandung dan Malaysia ini. Dan ini saling melengkapi. Orang Malaysia juga senangnya kalau ke Bandung itu ke Pasar Baru, kuliner, Kawah Putih atau wisata alam. Sementara Melaka wisata budaya terbaik di dunia," ujar Aswin.

SJ Travel Pass Bermasalah, Member Sebut Sriwijaya Air Tak Beri Solusi

Masalah SJ Travel Pass, para member kecewa dengan tanggapan Sriwijaya Air. Mereka merasa maskapai itu tak memberi solusi atas keluhan yang ada.

Sriwijaya Air menanggapi keluhan anggota SJ Travel Pass soal tiket gratis selama 1 tahun yang sulit digunakan. Pihak maskapai mengatakan tidak benar ada kebijakan pembatasan kursi untuk member. Kendala yang dialami para member SJ beberapa waktu terakhir disebut terjadi karena adanya perbaikan sistem.

Salah satu member SJ Travel Pass, Maya Sayekti, merasa kurang puas dengan tanggapan Sriwijaya Air. Menurutnya, belum ada solusi tepat untuk para member.

"Menurutku itu nggak menjawab, hanya sekadar menghindar, tidak memberi solusi," ujar Maya kepada detikTravel usai pertemuan dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) di Kantor YLKI, Rabu (16/1/2019).

Maya mengatakan, alasan perbaikan sistem dirasa kurang meyakinkan. Kesulitan mendapatkan tiket sendiri sudah berlangsung sejak sekitar Oktober 2018. Namun mengapa sampai sekarang tidak ada dampak positif dari perbaikan sistem itu.

"Menurut kami nggak masuk akal perbaikan sistem dari mulai Oktober peraturan baru sampai dengan sekarang. Dan kami sampai sekarang nggak lihat dampaknya perbaikan sistem itu apa," tutur Maya.

Senada dengan Maya, member SJ Travel Pass bernama Andi Yasin kecewa dengan pernyataan Sriwijaya Air. Andi juga menyoroti tentang pernyataan tidak adanya pembatasan kursi. Pembatasan kursi disebut benar adanya karena member pernah menerima email soal kuota kursi dan memang sulit mendapatkan tiket.

"Mereka punya pernyataan kalau mereka tidak membatasi seat, kok di lapangan ternyata terbukti masih dibatasi. Kita sebagai member ya secara nyata dirugikan," kata Andi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar