Jumat, 11 September 2020

Mau PSBB Kok Malah Kumpul-Kumpul Perpisahan, Yakin Sehat?

PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) total di DKI Jakarta akan kembali diterapkan pada 14 September. Akhir pekan terakhir kabarnya mau dimanfaatkan untuk kumpul-kumpul perpisahan. Mengerikan nggak sih?
Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, mengatakan masyarakat tidak perlu merespons PSBB secara berlebihan. Terlebih jika sampai merencanakan untuk berkumpul bersama sebelum PSBB total diberlakukan.

"Jangan seolah-olah PSBB itu kiamat, jadi wajarlah. Merespons jangan berlebihan," kata dr Miko kepada detikcom, Jumat (11/9/2020).

dr Miko menjelaskan, sengaja berkumpul sebelum PSBB dimulai justru bisa menimbulkan kasus baru COVID-19. Maka dari itu, ia mengimbau sebaiknya masyarakat tidak berkumpul agar terhindar dari risiko penularan COVID-19.

"Pertanyaan saya, ngapain ngumpul? Kaya nggak akan dibuka lagi saja, paling dua minggu atau sebulan sudah dibuka lagi. Jadi nggak usah ngumpul, kalau ngumpul malah bisa menimbulkan kasus. Yakin emang semuanya sehat?" tegasnya.

"Jadi kalau nanti kumpul-kumpul kemudian ada kasus di antara Anda malah jadi salah-salahan kan," tuturnya.

Uji Coba Dihentikan, Vaksin AstraZeneca Tetap Ditarget Tersedia Tahun Depan

- AstraZeneca menghentikan semua uji klinis untuk vaksin COVID-19 yang dipimpin Oxford University. Ini disebabkan karena ada relawan yang mengalami efek samping setelah disuntik vaksin, seperti demam, sakit kepala, dan menggigil.
Meskipun begitu, kepala eksklusif perusahaan AstraZeneca, Pascal Soriot, mengatakan vaksin Corona ini masih bisa tersedia di akhir tahun atau awal tahun 2021. Tetapi, Soriot belum bisa mengatakan kapan regulasi vaksin ini selesai.

"Saya masih berpikir kami masih berada di alur yang benar dan punya kumpulan data lengkap yang akan diserahkan sebelum akhir tahun sebagai persetujuan regulasi," jelas Soriot yang dikutip dari The Guardian, Jumat (11/9/2020).

"Vaksin ini masih bisa kami selesaikan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan, tergantung seberapa cepat regulator bergerak," imbuhnya.

Saat berbicara di sebuah acara, Soriot mengatakan penghentian uji coba sementara itu adalah hal yang wajar. Menurutnya, akan ada banyak ahli yang mengatakan itu.

"Ini sangat umum terjadi sebenarnya, dan ada banyak ahli yang akan memberitahu tentang ini. Perbedaannya dengan uji coba vaksin lain adalah dunia tidak mengawasinya. Mereka berhenti, mereka mempelajarinya, dan memulainya kembali," katanya.

Sampai saat ini, AstraZeneca yakin mampu memproduksi vaksin sekitar 3 miliar dosis. Soriot mengatakan, ia yakin jika AstraZeneca ini bisa dikombinasikan bersama perusahaan-perusahaan lain, sehingga dapat mencukupi dosis vaksin untuk seluruh dunia.

Selain itu, Soriot juga mengatakan vaksin itu nantinya akan dipasok ke banyak negara dalam waktu yang sama. Ia juga akan memastikan distribusi bisa berjalan dengan adil dan merata.

NTT Nihil Kasus Baru COVID-19, Ini 5 Provinsi dengan Penambahan Terbanyak 11 September

 Berdasarkan situs resmi Satgas Penanganan COVID-19 pada Jumat (11/9/2020), kasus baru Corona di Indonesia bertambah sebanyak 3.737 kasus, sehingga totalnya sudah mencapai 210.940 orang.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus Corona baru tertinggi sebanyak 964 orang. Sementara posisi kedua masih ditempati Jawa Tengah dengan 566 orang.

Berikut 5 provinsi dengan penambahan kasus Corona tertinggi per 11 September.

1. DKI Jakarta: 964 kasus

2. Jawa Tengah: 566 kasus

3. Jawa Timur: 362 kasus

4. Jawa Barat: 272 kasus

5. Riau: 182 kasus

Hanya ada satu provinsi di Indonesia yang tidak ada kasus baru Corona per 11 September yakni Nusa Tenggara Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar