Jumat, 11 September 2020

DKI PSBB Ketat 14 September, Catat Ini yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat terhitung mulai tanggal 14 September 2020. Ini dilakukan karena tingkat penularan Corona yang tidak terkendali membuat fasilitas kesehatan terancam kelelahan atau kolaps.
Menurut data per 6 September 2020, tempat tidur di ICU 67 rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 sudah 83 persen terisi penuh. Sementara itu tempat tidur ruang isolasi sudah 77 persen terisi penuh.

Anies memprediksi 4.052 tempat tidur isolasi di DKI Jakarta pada akhirnya akan penuh 100 persen pada tanggal 17 September bila tidak segera dilakukan intervensi.

"Situasi wabah di Jakarta ada dalam kondisi darurat," kata Anies lewat konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube Pemprov DKI Jakarta, Rabu (9/9/2020).

"Sekali lagi ini soal menyelamatkan warga Jakarta. Bila ini dibiarkan maka RS tidak akan sanggup lagi menampung dan efeknya kematian akan tinggi terjadi di Jakarta," lanjutnya.

Menurut PMK No. 9 Tahun 2020 dan Pergub DKI No. 33 Tahun 2020, berikut beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat PSBB DKI Jakarta per 14 September.

Sekolah tidak boleh beroperasi
Aktivitas perkantoran dilakukan dengan WFH kecuali instansi pemerintah dan yang menangani COVID-19
Hanya 11 Sektor Usaha diperbolehkan dengan protokol yang ketat
Rumah ibadah, kegiatan fasilitas umum dan sosial tidak diperbolehkan
Transportasi umum dibatasi jam operasional dan kapasitasnya
Mobil pribadi kapasitas 50 persen dan penumpang menggunakan masker

Mau PSBB Kok Malah Kumpul-Kumpul Perpisahan, Yakin Sehat?

PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) total di DKI Jakarta akan kembali diterapkan pada 14 September. Akhir pekan terakhir kabarnya mau dimanfaatkan untuk kumpul-kumpul perpisahan. Mengerikan nggak sih?
Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, mengatakan masyarakat tidak perlu merespons PSBB secara berlebihan. Terlebih jika sampai merencanakan untuk berkumpul bersama sebelum PSBB total diberlakukan.

"Jangan seolah-olah PSBB itu kiamat, jadi wajarlah. Merespons jangan berlebihan," kata dr Miko kepada detikcom, Jumat (11/9/2020).

dr Miko menjelaskan, sengaja berkumpul sebelum PSBB dimulai justru bisa menimbulkan kasus baru COVID-19. Maka dari itu, ia mengimbau sebaiknya masyarakat tidak berkumpul agar terhindar dari risiko penularan COVID-19.

"Pertanyaan saya, ngapain ngumpul? Kaya nggak akan dibuka lagi saja, paling dua minggu atau sebulan sudah dibuka lagi. Jadi nggak usah ngumpul, kalau ngumpul malah bisa menimbulkan kasus. Yakin emang semuanya sehat?" tegasnya.

"Jadi kalau nanti kumpul-kumpul kemudian ada kasus di antara Anda malah jadi salah-salahan kan," tuturnya.

Uji Coba Dihentikan, Vaksin AstraZeneca Tetap Ditarget Tersedia Tahun Depan

- AstraZeneca menghentikan semua uji klinis untuk vaksin COVID-19 yang dipimpin Oxford University. Ini disebabkan karena ada relawan yang mengalami efek samping setelah disuntik vaksin, seperti demam, sakit kepala, dan menggigil.
Meskipun begitu, kepala eksklusif perusahaan AstraZeneca, Pascal Soriot, mengatakan vaksin Corona ini masih bisa tersedia di akhir tahun atau awal tahun 2021. Tetapi, Soriot belum bisa mengatakan kapan regulasi vaksin ini selesai.

"Saya masih berpikir kami masih berada di alur yang benar dan punya kumpulan data lengkap yang akan diserahkan sebelum akhir tahun sebagai persetujuan regulasi," jelas Soriot yang dikutip dari The Guardian, Jumat (11/9/2020).

"Vaksin ini masih bisa kami selesaikan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan, tergantung seberapa cepat regulator bergerak," imbuhnya.

Saat berbicara di sebuah acara, Soriot mengatakan penghentian uji coba sementara itu adalah hal yang wajar. Menurutnya, akan ada banyak ahli yang mengatakan itu.

"Ini sangat umum terjadi sebenarnya, dan ada banyak ahli yang akan memberitahu tentang ini. Perbedaannya dengan uji coba vaksin lain adalah dunia tidak mengawasinya. Mereka berhenti, mereka mempelajarinya, dan memulainya kembali," katanya.

Sampai saat ini, AstraZeneca yakin mampu memproduksi vaksin sekitar 3 miliar dosis. Soriot mengatakan, ia yakin jika AstraZeneca ini bisa dikombinasikan bersama perusahaan-perusahaan lain, sehingga dapat mencukupi dosis vaksin untuk seluruh dunia.

Selain itu, Soriot juga mengatakan vaksin itu nantinya akan dipasok ke banyak negara dalam waktu yang sama. Ia juga akan memastikan distribusi bisa berjalan dengan adil dan merata.
https://nonton08.com/the-scorpion-king-2-rise-of-a-warrior/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar