Pada 14 Desember 2020 lalu, seorang perawat ICU di New York menjadi orang pertama di Amerika Serikat (AS) yang menerima vaksin COVID-19. Perawat tersebut bernama Sandra Lindsay yang bekerja di Pusat Medis Yahudi Long Islan di Queens, New York, selama 26 tahun.
Dan Senin (4/1/2021) kemarin, Lindsay mendapatkan suntikan dosis vaksin Corona Pfizer-BioNTech kedua. Ia menjadi satu orang pertama di AS yang sudah diinokulasi penuh.
"Pesan saya adalah hanya melihat saya sebagai contoh, bahwa vaksin itu aman. Saya tidak mengalami efek samping," kata Lindsay yang dikutip dari Fox News, Selasa (5/1/2021).
Dosis kedua vaksin COVID-19 ini diberikan tiga minggu setelah dosis pertama diberikan. Hal ini menjadi salah satu persyaratan untuk bisa mendapatkan suntikan vaksin kedua.
Vaksin diutamakan untuk para tenaga medis dan orang-orang yang bekerja di fasilitas perawatan kesehatan. Setelah terpenuhi, beberapa daerah di negara tersebut akan melanjutkan vaksinasi ke populasi lansia.
"Saya hanya ingin memberitahu orang-orang, jangan dengarkan desas-desus. Mari kita semua melakukan (vaksinasi) bagian kita. Ini adalah tanggung jawab kita dan bersatu untuk melewati ini," ujar Lindsay.
"COVID-19 telah mengganggu hidup dan mata pencaharian kita. Dan 2021 adalah kesempatan kita untuk merebut kembali itu," lanjutnya.
AS sudah mendistribusikan lebih dari 15,4 juta dosis vaksin COVID-19, tetapi baru memberikannya pada 4,5 juta orang.
Ada beberapa kejadian efek samping yang muncul setelah diberikan suntikan vaksin Pfizer maupun Moderna, bahkan beberapa di antaranya membutuhkan rawat inap. Setidaknya ada enam kasus serupa yang tengah diselidiki oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Untuk mencegah kasus itu terulang kembali, CDC akhirnya menunda orang-orang yang memiliki riwayat alergi parah untuk mendapatkan vaksin COVID-19. Pejabat kesehatan juga terus bekerja untuk memerangi keraguan yang muncul tentang vaksin tersebut.
https://movieon28.com/movies/the-housemaid-2/
Update Corona Indonesia 6 Januari: Rekor 8.854 Kasus Baru
Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus Corona COVID-19 bertambah 8.854 kasus pada Rabu (6/1/2021). Total positif menjadi 788.402, sembuh 652.513, dan meninggal 23.296.
Berikut perkembangan kasus Corona di Indonesia hari ini:
Kasus positif bertambah 8.854 menjadi 788.402
Pasien sembuh bertambah 6.767 menjadi 652.513
Pasien meninggal bertambah 187 menjadi 23.296
Sebelumnya pada Selasa (5/1/2021), tercatat jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 779.548, sembuh 645.746, dan meninggal 23.109 kasus.
Rekor Baru! Ini Sebaran 8.854 Kasus Harian COVID-19 RI 6 Januari
Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Rabu (6/1/2021). Ada penambahan 8.854 kasus, sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 788.402 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 2.402 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 1.470 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 1.023 kasus baru per 6 Januari.
Detail perkembangan virus Corona Rabu (6/1/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 8.854 menjadi 788.402
Pasien sembuh bertambah 6.767 menjadi 652.513
Pasien meninggal bertambah 187 menjadi 23.296
Tercatat sebanyak 67.908 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 70.029.
Sebaran 8.854 kasus baru Corona di Indonesia pada Rabu (6/1/2021).
DKI Jakarta: 2.402 kasus
Jawa Barat: 1.470 kasus
Jawa Tengah: 1.023 kasus
Jawa Timur: 845 kasus
Sulawesi Selatan: 463 kasus
Kalimantan Timur: 375 kasus
DI Yogyakarta: 272 kasus
Kalimantan Utara: 205 kasus
Bali: 191 kasus
Banten: 188 kasus
Sumatera Barat: 178 kasus
Riau: 169 kasus
Sulawesi Tengah: 162 kasus
Sumatera Selatan: 99 kasus
Kalimantan Selatan: 88 kasus
Sumatera Utara: 87 kasus
Lampung: 87 kasus
Bangka Belitung: 78 kasus
Kalimantan Tengah: 66 kasus
Papua: 58 kasus
Bengkulu: 42 kasus
Nusa Tenggara Barat: 42 kasus
Sulawesi Utara: 42 kasus
Jambi: 41 kasus
Sulawesi Tenggara: 34 kasus
Aceh: 29 kasus
Kepulauan Riau: 25 kasus
Nusa Tenggara Timur: 24 kasus
Kalimantan Barat: 24 kasus
Maluku Utara: 20 kasus
Papua Barat: 12 kasus
Sulawesi Barat: 10 kasus
Maluku: 3 kasus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar