Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia bertambah 6.877 pada Minggu (3/1/2021). Total kasus positif sebanyak 765.350, sembuh 631.937, dan meninggal 22.734.
Jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 41.503, dan suspek yang dipantau sebanyak 72.027.
Detail perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia adalah sebagai berikut.
Kasus positif bertambah 6.877 menjadi 765.350
Pasien sembuh bertambah 6.419 menjadi 631.937
Pasien meninggal bertambah 179 menjadi 22.734
Sebelumnya pada Sabtu (2/1/2021), jumlah kasus positif COVID-19 tercatat sebanyak 758.473, sembuh 625.518, dan meninggal 22.555 kasus.
https://movieon28.com/movies/the-ballad-of-narayama/
DKI-Jabar di Atas Seribu, Ini Sebaran 6.877 Kasus COVID-19 RI 3 Januari
Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Minggu (3/1/2021). Ada penambahan 6.877 kasus, sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 765.350 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.658 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 1.232 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 982 kasus baru per 3 Januari.
Detail perkembangan virus Corona Minggu (3/1/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 6.877 menjadi 765.350
Pasien sembuh bertambah 6.419 menjadi 631.937
Pasien meninggal bertambah 179 menjadi 22.734
Tercatat sebanyak 41.503 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 72.027.
Sebaran 6.877 kasus baru Corona di Indonesia pada Minggu (3/1/2021).
DKI Jakarta: 1.658 kasus
Jawa Barat: 1.232 kasus
Jawa Tengah: 928 kasus
Jawa Timur: 599 kasus
Sulawesi Selatan: 595 kasus
Kalimantan Timur: 305 kasus
DI Yogyakarta: 218 kasus
Banten: 136 kasus
Bali: 119 kasus
Kalimantan Utara: 114 kasus
Sumatera Utara: 89 kasus
Riau: 81 kasus
Lampung: 81 kasus
Sulawesi Utara: 81 kasus
Kalimantan Selatan: 71 kasus
Sulawesi Tengah: 67 kasus
Kalimantan Tengah: 64 kasus
Sumatera Barat: 61 kasus
Bangka Belitung: 60 kasus
Sumatera Selatan: 53 kasus
Bengkulu: 45 kasus
Sulawesi Tenggara: 34 kasus
Papua: 27 kasus
Jambi: 26 kasus
Kalimantan Barat: 24 kasus
Sulawesi Barat: 24 kasus
Nusa Tenggara Barat: 21 kasus
Nusa Tenggara Timur: 19 kasus
Papua Barat: 15 kasus
Kepulauan Riau: 13 kasus
Maluku: 9 kasus
Maluku Utara: 5 kasus
Aceh: 2 kasus
Gorontalo: 1 kasus
Bukan Jaringan Kera, Ini Kandungan Vaksin COVID-19 Sinovac Sebenarnya
Beredar pesan mengenai vaksin COVID-19 Sinovac yang mengandung bahan-bahan dasar berbahaya, salah satunya jaringan kera hijau Afrika. Pesan yang beredar juga menyebut vaksin COVID-19 Sinovac mengandung virus hidup, boraks, sampai formalin.
Terkait informasi tersebut, Juru Bicara Vaksin COVID-19 PT Biofarma, Bambang Herianto S.Si.,Apt, menyebut kabar yang beredar adalah hoax.
"Vaksin COVID-19 Sinovac diproduksi tidak menggunakan pengawet dan tidak mengandung bahan lain seperti boraks, formalin, ataupun merkuri," ujarnya dalam konferensi pers daring, Minggu (3/1/2021).
Berikut kandungan vaksin COVID-19 Sinovac:
1. Virus yang sudah dimatikan
Vaksin COVID-19 Sinovac dikembangkan dengan metode inactivated. Artinya virus yang berada dalam vaksin sudah dimatikan dan tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan.
Inactivated adalah metode paling umum dalam pembuatan vaksin.
2. Aluminium hidroksida
Bahan ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan vaksin.
3. Larutan fosfat
Berfungsi sebagai penstabil atau stabilizer vaksin.
4. Natrium klorida
Sebagai isotonis untuk memberikan kenyamanan saat penyuntikan. Natrium klorida yang digunakan dalam vaksin COVID-19 sesuai dengan standar kefarmasian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar