Rabu, 10 Februari 2021

5 Fakta Penting Soal D-dimer, Indikator Bekuan Darah pada COVID-19

 Mantan menteri BUMN Dahlan Iskan membahas istilah D-dimer dalam tulisan di blognya. Dalam tulisannya yang mengutip dari seorang pakar, Dahlan Iskan menyebut D-dimer ini sangat ditakuti para dokter yang menangani pasien COVID-19 di ICU.

"D-dimer adalah munculnya 'cendol-cendol' di dalam darah. Lapisan protein tertentu dalam darah menyatu dengan 'teman sejenis' sehingga membentuk gumpalan kecil-kecil," tulis Dahlan Iskan.


Kepada detikcom, dokter jantung dari RS Siloam dr Vito A Damay, SpJP(K) menjelaskan apa itu D-dimer hingga faktor penyebabnya. Berikut 5 hal yang perlu diketahui soal D-dimer.


1. Apa itu D-dimer?

D-dimer adalah fragmen protein yang muncul saat bekuan darah larut dalam tubuh. D-dimer ini memang diperiksa pada pasien COVID-19.


Dalam kondisi normal, tubuh memiliki mekanisme untuk melakukan pembekuan dan pengenceran darah. Pembekuan darah ini umumnya terjadi saat luka, untuk mencegah pendarahan terus-menerus. D-dimer dipakai untuk memeriksa apakah ada ada kelainan atau gangguan dalam mekanisme pembekuan darah.


2. Bagaimana pada pasien COVID-19?

D-dimer ini memang banyak diperiksa pada pasien yang terinfeksi virus Corona. Salah satu penyebab pembekuan darah adalah reaksi imunitas. Saat infeksi terjadi, virus SARS-CoV-2 akan menyebabkan gangguan pembekuan darah atau koagulopati.


Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya penggumpalan darah atau thrombosis di vena atau pembuluh darah balik yang mengalir ke jantung. Selain itu, bisa menyumbat pembuluh darah dari jantung ke paru-paru, sehingga jika tersumbat bisa menyebabkan kematian.


"Parameter untuk memeriksa apakah ada gumpalan darah inilah D-dimer itu," kata dr Vito.

https://kamumovie28.com/movies/uncle-john/


3. Minum air bisa atasi pengentalan darah?

Dalam penjelasannya, dr Vito juga meluruskan anggapan bahwa minum air putih bisa mencegah atau mengatasi kondisi fatal. Istilah 'darah mengental' menurutnya adalah oversimplifikasi dari kondisi osmolalitas darah yang meningkat sehingga terjadi hemokonsentrasi.


"Tapi darah mengental ini sebenarnya beda dengan darah menggumpal atau adanya bekuan darah pada covid. Jadi harus hati hati dengan istilah istilah ini," jelasnya.


Meski mengkonsumsi air putih termasuk anjuran yang baik, tapi dipastikan tidak serta-merta bisa mengatasi kondisi tersebut.


4. Bagaimana mengatasi 'pengentalan' darah?

Untuk mengatasi kondisi tersebut, dibutuhkan pengencer darah yang memang khusus. Antikoagulan inilah yang akan berfungsi untuk melarutkan bekuan-bekuan darah yang berbahaya akibat peradangan infeksi SARS-CoV-2 atau pada pasien COVID-19.

"Yang jelas penggumpalan dan pembekuan darah pada kasus covid19 memang dapat mengakibatkan venous thromboembolism dan pulmonary embolism yang fatal, dan obatnya jelas bukan dengan minum air yang banyak," tegas dr Vito.


5. Apa saja faktor penyebabnya bekuan darah?

Selain banyak terjadi pada pasien COVID-19, gangguan pembekuan darah juga ditemukan pada berbagai kondisi lain. Faktor pemicunya antara lain:


- Terlalu banyak rebahan

Terlalu banyak tiduran atau rebahan ternyata bisa menyebabkan pembekuan darah semakin tinggi, bahkan meski tidak terinfeksi COVID-19.


- Obesitas

Obesitas ini bisa menyebabkan peradangan kronik terjadi terus-menerus, sehingga meningkatkan pembekuan darah. dr Vito menjelaskan, sebenarnya orang yang mengalami obesitas itu sudah dalam keadaan inflamasi kronik yang disebabkan sel-sel lemak yang ada di dalam tubuhnya.

https://kamumovie28.com/movies/hampstead-theatre-at-home-tiger-country/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar