Para ilmuwan telah mengidentifikasi metode tes untuk mendiagnosis virus Corona COVID-19 dalam tubuh. Tes ini bisa dilakukan hanya dalam waktu 30 menit, dengan menganalisis urine, darah, atau air liur.
Metode ini menggunakan bahan genetik dari virus dan sebelumnya telah berhasil digunakan untuk mendeteksi virus Zika dan Ebola. Para peneliti yang dipimpin oleh Laura Lamb dari Beaumont Health, mengatakan tujuan utama penelitian ini untuk mencari tes diagnostik skrining virus yang bisa dilakukan dengan cepat.
Dikutip dari dari The Sun, teknik baru ini dianggap lebih murah dan lebih cepat daripada metode pengujian lain yang saat ini digunakan untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 pada pasien.
Tim peneliti melakukan simulasi pada pasien dengan menggunakan spesimen tiruan dari bahan genetik virus tersebut. Hasilnya, metode ini bisa mendeteksi virus dalam waktu 30-45 menit.
Namun, Dr Robert Shorten dari Asosiasi Biokimia Klinis dan Laboratorium Kedokteran, mengatakan metode ini masih memiliki keterbatasan dari segi teknologinya. Hingga hasilnya masih belum akurat.
"Ini memberikan hasil positif palsu dalam sampel yang negatif. Ini mungkin terjadi karena reaktivitas silang dengan virus lain atau terkontaminasi," ujarnya.
Tips Aman Belanja ke Pasar ala Jubir Cantik dr Reisa Broto Asmoro
Saat ini pasar tradisional rentan menjadi tempat penularan virus Corona COVID-19. Banyaknya orang yang datang dari segala penjuru kota, membuat pasar penuh, sesak, hingga membuat virus dengan mudahnya menyebar tanpa kita sadari.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, mengatakan dengan keadaan yang ramai serta protokol kebersihan yang kurang membuat pasar menjadi tempat yang berisiko terjadinya penularan virus Corona.
"Banyaknya orang yang datang dari segala penjuru kota, seringkali menjadikan pasar penuh sesak. Kebersihan yang kurang terjaga, standar sanitasi dan higienis yang belum ketat membuat pasar menjadi tempat yang berisiko," ujarnya dalam konferensi pers yang disiarkan oleh BNPB, Sabtu (13/6/2020).
dr Reisa pun memberikan beberapa tips untuk orang-orang yang akan pergi ke pasar, sebagai berikut:
Jika sakit, jangan pergi ke pasar ataupun ke luar rumah sama sekali.
Jika merasa sehat, praktikkan jaga jarak saat di pasar. Pakai masker dan selalu bawa cairan pencuci/pembersih tangan.
Jangan lupa untuk membawa tas belanja sendiri dari rumah. Pastikan tas belanja bersih dan steril dari kuman.
Saat sampai di rumah, dr Reisa pun mengingatkan untuk mempraktikkan protokol pencegahan dan perlindungan anggota rumah tangga, seperti:
Bersihkan semua bawaan yang dibawa dari pasar.
Semprot alas kaki dengan disinfektan atau air serta sabun.
Ganti baju dan segera mandi untuk membersihkan tubuh.
Cuci semua barang belanjaan yang dibawa dari pasar.
Wanita Senang Bersepeda? Catat, Ini Saran Dokter Kandungan
Tidak sedikit wanita yang juga menggemari olahraga bersepeda. Khusus para pesepeda wanita, ada hal yang perlu diperhatikan saat menjalani olahraga ini. Agar tak berdampak buruk bagi kesehatan, apa saja sih yang harus diperhatikan wanita saat bersepeda?
Dokter kandungan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya, dr Dinda Derdameisya, SpOG mengatakan untuk para wanita yang mempunyai hobi bersepeda harus memperhatikan area intimnya untuk menghindari keputihan.
"Paling sering sih kalau sepeda karena posisinya, bisa jadi keputihan paling sering karena lembab. Jadi kalo memang aktivitas olahraganya tinggi dengan kemungkinan kelembapan di daerah vaginanya meningkat, ya harus lebih rutin mengganti celana dalam dan membersihkan area kewanitaannya," ujar dr Dinda kepada detikcom.
Untuk membersihkan area vagina, yang harus diperhatikan adalah membersihkan area luar vagina (vulva). Disarankan membersihkan vagina setiap hari dengan menggunakan sabun polos tanpa pewangi.
Hindari menggunakan sabun, gel, atau parfum antiseptik. Itu dapat membuat bakteri normal atau bakteri baik yang ada di dalam vagina mati.
Mengenai cara membersihkan vagina, dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, menyarankan basuh vagina dari arah depan ke belakang setelah buang air kecil.
"Sebab, jika membasuh vagina dari arah belakang ke depan, bisa terjadi risiko perpindahan kuman dari anus ke vagina. Akibatnya, bisa terjadi infeksi," ujra dr Hari beberapa waktu lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar