Senin, 30 Desember 2019

Bukan di Paris, Ini di Kediri

Tidak perlu jauh-jauh ke Prancis untuk melihat Arc de Triomphe. Kediri punya Monumen Simpang Lima Gumul yang tak kalah menarik untuk dijadikan spot foto.

Tidak perlu jauh-jauh untuk ke Prancis melihat Arc de Triomphe. Kediri punya Monumen Simpang Lima Gumul yang tidak kalah keren dan mirip sekali bentuknya dengan menara terkenal di paris itu.

Setiap daerah pasti punya daya tarik masing-masing, baik itu budayanya, bahasanya, atau sesuatu yang ikonik. Mulai dari tempat yang harus dikunjungi, oleh-oleh khasnya, hingga kuliner yang wajib dicoba. Misalnya, kalau ke Semarang, kamu harus bawa pulang lumpia atau bandengnya. Kalau ke Jogjakarta tentu kamu harus ke Malioboro. Belum pas rasanya kalau belum water sport di Tanjung Benoanya Bali. Nah bagaimana dengan Kediri?

Berdasarkan jumlah penduduknya, Kediri adalah kota terbesar ke tiga di Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang. Namun jika dilihat dari sisi perekonomian, Kediri adalah kota terbesar kedua setelah Surabaya. Kota ini merupakan pusat perdagangan gula dan rokok di Indonesia. Industri rokok Indonesia terbesar yang ada di sini menjadi penopang mayoritas perekenomian warga Kediri.

Kuliner khasnya adalah tahu kuning dan juga nasi pecel tumpang. Dua hal ini tidak boleh kamu lewatkan kalau kamu sedang berkunjung ke sini. Selain makanan, ada satu tempat yang harus kamu singgahi yaitu Simpang Lima Gumul atau sering disebut SLG.

Di kawasan SLG terdapat Monumen Simpang Lima Gumul yang tepatnya berada di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Letaknya persis di tengah lingkaran yang mempertemukan 5 jalan berbeda yaitu Gampengrejo, Pagu, Pare, Pesantren, dan Plosoklaten.

Monumen SLG ini bentuknya menyerupai Arc de Triomphe yang ada di Paris yang merupakan monumen paling terkenal di Prancis. Dibangun untuk menghormati para pejuang yang tewas dalam Revolusi Perancis dan Perang Napoleon. Di bawah kubah monumen tersebut, terdapat makam para prajurit Perang Dunia I.

Jika Arc de Triomphe dibangun dengan tujuan khusus, tidak begitu dengan monumen SLG ini. Konon, ide ini digagas oleh Jongko Jojaboyo, Raja abad ke 12 Kerajaan Kediri, yang berkeinginan menyatukan 5 wilayah dari Kabupaten Kediri. Kawasan Simpang Lima Gumul ini selain menjadi ikon Kediri juga menjadi pusat perekonomian dan perdagangan Kabupaten Kediri.

Kalau Arc de Triomphe memiliki tinggi 50 meter, tinggi monumen SLG hanya 25 meter saja. Pada bagian samping monumen ini terdapat relief, menggambarkan sejarah singkat Kediri dalam bidang kesenian dan budaya yang masih bertahan hingga saat ini.

Di bagian tengahnya, terdapat patung Ganesha sebagai salah satu dewa yang paling banyak dipuja umat Hindu. Dewa Ganesha ini memiliki gelar Dewa Pengetahuan dan Kecerdasan, Dewa Pelindung, Dewa Penolak Bencana dan Dewa Kebijaksanaan. Adanya patung Dewa Ganesha ini karena dahulu Kediri merupakan kerajaan Hindu.

Monumen ini menyediakan toko oleh-oleh yang menjual benda-benda ikon kota Kediri dan juga hasil produksi UMKM. Di dalam toko ini, terdapat Pusat Informasi Turis. Jadi, kamu bisa bertanya lebih jauh mengenai monumen ini atau wisata lain di Kediri.

Pengunjung yang datang tentunya tidak akan melewatkan kesempatan berfoto di depan bangunan megah ini. Ada baiknya kamu tidak datang di tengah hari, karena cuaca yang sangat panas. Saya berkunjung sekitar pukul 15.00 WIB, saat itu matahari sudah tidak terlalu terik, ditambah dengan hembusan angin yang cukup kencang, membuat saya betah berlama-lama foto di depan monumen ini.

Tidak ada biaya apa pun untuk bisa mengunjungi monumen ini. Kamu hanya perlu membayar biaya parkir saja. Area parkirnya cukup luas dan terletak di seberang monumen SLG. Untuk menuju monumen dari tempat parkir, jangan pernah menyebrang dari jalan utama karena cukup berbahaya mengingat kendaraan datang dari 5 jalur yang berbeda. Di area parkir sudah disediakan lorong & tangga menuju monumen. Di sepanjang lorong, kamu bisa menikmati gambar dan foto Kediri zaman dulu.

Setelah dari monumen SLG, kamu harus singgah sebentar di Ruang Terbuka Hijau Simpang Lima Gumul atau RTH SLG. RTH ini letaknya di bawah area parkir dan untuk menuju ke sini, kamu hanya perlu menuruni tangga saja. RTH dibuat dengan tujuan mengurangi dampak pemanasan dan sebagai komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan monumen SLG sebagai pusat kota baru.

Sesuai dengan namanya, area ini memiliki rumput hijau untuk rekreasi warga dan juga sebagai arena bermain anak-anak yang dilengkapi dengan fasilitas sederhana. Tidak ada salahnya menghabiskan waktu sejenak disini untuk menghirup udara segar dan menikmati terapi hijau.

Ini traveling singkat saya namun cukup extraordinary, karena membuat saya berada di Paris sejenak. Jadi kalau kamu ke Kediri, sudah tahu kan mau kemana? Jangan lewatkan Simpang Lima Gumul yang ikonik ini ya. Kamu bisa berkunjung saat sore menjelang malam, karena katanya, kawasan SLG ini terlihat sangat indah dengan dekorasi lampu malam harinya.

Di sisa 4 bulan tahun 2019 ini, saya berencana traveling ke Thailand dan Dubai! Kenapa Dubai? Karena saya mau menambah pengalaman extraordunary traveling saya hingga ke Uni Emirat Arab. Saya ingin sekali mengeksplorasi Dubai From The Water, seperti mengunjungi Winding Canals at Madinat Jumeirah, Bustling Waterways at Dubai Creek, The Heart of The City at Dubai Water Canal, Modern Skyline Views at Dubai Marina and Sail along the Coast at Arabian Gulf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar