Selasa, 31 Desember 2019

Wisata di KPH Bandung Utara Aman dari Abu Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu masih menunjukkan aktivitas vulkanik. Tapi Perum Perhutani memastikan objek wisata di lahan KPH Bandung Utara aman dikunjungi.

Objek wisata yang berada di lahan Perhutani di antaranya Orchid Forest, wisata kemah dan hutan pinus Pal 16, Cikole Jayagiri Resort dan Terminal Wisata Grafika Cikole. Semuanya aman tak terpapar abu vulkanik dari Gunung Tangkuban Perahu.

"Betul hingga saat ini kalau abu vulkanik tidak sampai ke tempat wisata yang berada di lahan Perhutani," ujar Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, Komarudin melalui sambungan telepon, Jumat (15/8/2019).

Lokasi objek-objek wisata tersebut, berada di radius empat hingga lima kilometer dari Kawah Ratu yang aktif. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan jarak aman radius 1,5 km dari pusat kawah.

"Jadi tempat wisata yang ada di lahan kami hingga saat ini masih tetap buka dan tetap aman untuk dikunjungi wisatawan," katanya.

Tiupan angin pun, ujar Komarudin, lebih dominan ke arah selatan. Sehingga abu vulkanik tak mengganggu aktivitas wisata di lahan Perhutani.

Kendati demikian, pihaknya akan tetap melakukan antisipasi hal yang tidak diingkinkan untuk para pengunjung dengan cara memberikan informasi terkait jalur evakuasi.

"Mereka juga harus siap dievakusi dan kami menjelaskan jalur evakuasi yang ada di sana. Tapi sejauh ini di sini tetap masih aman," ujarnya.

Bendera Merah Putih 3.000 M2 Berkibar di Bawah Laut Manado Sambut HUT RI

Bendera Merah Putih 3.000 meter persegi berkibar di bawah laut Manado, Sulawesi Utaraa. Aksi dari TNI AD ini untuk menyambut HUT ke-74 Kemerdekaan RI.

Aksi ini dilakukan di kedalaman 18 meter di dalam laut Pantai Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara. 74 Personel TNI Angkatan Darat sukses membentangkan bendera Merah Putih, meski harus melawan arus deras, Jumat (16/8/2019).

Aksi ini dicatat Museum Rekor Indonesia. Sebelumnya, rekor ini dipegang oleh daerah Sulawesi Selatan dengan panjang bendera 69 meter dalam laut dalam rangka HUT RI di tahun sebelumnya.

Tim MURI memgakui kegiatan ini dipersiapkan dengan waktu yang singkat namun sukses luar biasa. Dibutuhkan kemampuan Khusus untuk menghadapi kendala arus deras di dalam laut.

"Pembentangan bendera Merah Putih di bawah laut ini rekor yang sangat luar biasa, karena bisa kita lihat ini hanya dilakukan oleh 74 personel tapi sukses luar biasa meski harus melawan arus," kata Osmar Semesta Susilo.

Persiapan dilakukan 10 hari untuk pembentangan bendera Merah Putih. Ukurannya adalah 3.000 meter persegi, dengan panjang 500 meter dan lebar 6 meter.

Penyelaman dilakukan dari 18 meter hingga 5 meter dari permukaan laut, dengan formasI personel berjajar dengan jarak berjauhan 5-10 meter. Penyelam melakukan boyancy atau menjaga keseimbangan di dalam laut selama 30 menit. Kegiatan ini dipimpin Brigjen TNI Joseph Robert Giri, Komandan Korem 131/Santiago sebagai inspektur pembentangan bendera.

Aksi ini didukung Kodam XIII Merdeka, Gubernur Sulawesi Utara, Walikota Manado dan sinergitas dari Basarnas, Polairud, dan tim medis. Panglima Kodam XIII Merdeka, Mayor Jenderal TNI Tiopan Aritonang mengatakan kegiatan untuk untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI sekaligus mendukung promosi wisata bawah laut Manado dan eksistensi TNI.

"Prajurit saya agar mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan media laut ini, dalam rangka antisipasi jika tiba-tiba sebelah utara terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, ini akan saya kembangkan, saya sudah siapkan dua kompi siap main di laut untuk sewaktu-waktu kita siap terangkat dimanapun di wilayah utara ini," ungkap Panglima Kodam XIII Merdeka, Mayor Jenderal TNI Tiopan Aritonang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar