Sabtu, 28 Desember 2019

Kisah Sedih Amazon, Hutan Penuh Misteri yang Terbakar

Hutan Amazon terus jadi perhatian dunia, karena terus-menerus terbakar hebat. Kehidupan suku-suku di dalamnya, yang belum terjamah pun terancam.

Dilansir dari BBC, Kamis (29/8/2019) Instituto Nacional de Pesquisas Espaciais (Inpe) alias Institut Nasional Badan Antariksa Brasil mencatat, kebakaran hutan Amazon mencapai rekor di tahun 2019 ini. Hampir 73.000 titik kebakaran hutan tercatat di Brasil selama 2019. Ini merupakan jumlah tertinggi per tahun sejak 2013.

Citra satelit menunjukkan negara bagian paling utara Brasil, Roraima, diselimuti asap gelap. Sementara wilayah tetangganya, Amazonas, menyatakan kondisi darurat terkait kebakaran hutan.

Kebakaran hutan sering kali terjadi pada musim kering di Brasil, tapi juga bisa disulut dengan sengaja dalam upaya penggundulan lahan secara ilegal untuk pembukaan lahan.

Pemerintah Brasil menjadi sorotan. Organisasi lingkungan dunia meminta pemerintah Brasil untuk mengatasi masalah kebakaran hutan. Sebab tiap tahun, ada saja kebakaran hutan di sana dan tidak ada solusinya.

Hutan Amazon Adalah Misteri

Survival International, suatu organisasi yang peduli akan kehidupan suku-suku di dunia juga mengecam kebakaran hutan Amazon. Sebabnya, suku-suku yang hidup di hutannya bahkan yang belum terjamah diambang kematian!

Coordination of the Indigenous Organizations of the Brazilian Amazon (COIAB) yang merupakan pemerhati suku-suku di Amazon juga berkeluh kesah. Sebabnya, hutan Amazon adalah rumah bagi ratusan suku.

"Hutan adalah tempat keberlangsungan hidup saudara-saudara kita, suku-suku di Amazon. Banyak dari mereka yang belum terdata," tulis pernyataannya.

Tahukah kamu, terdapat 1 juta orang lebih yang terbagi dalam 400 suku di Hutan Amazon. Suku-suku tersebut sudah menempati hutan Amazon sejak 400 tahun silam. Menariknya, sekitar 100 suku masih mengisolasi diri!

Ada dua hal mengapa mereka seolah terisolasi. Yang pertama adalah, karena akses yang sulit dijangkau. Tak ayal, hutan Amazon yang lebat menjadi rintangan berat untuk bisa bertemu dengan suku-suku tersebut. Perjalanan masuk ke pedalaman hutannya bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Alasan kedua, adalah karena suku-sukunya memang tidak mau keluar dari wilayahnya. Mereka sudah nyaman hidup di dalam hutan, dengan bahasa, budaya dan kehidupan mereka sendiri.

Tahun 1987, pemerintah Brasil membentuk Funai (Fundacao Nacional do Indio) alias National Indian Foundation. Badan ini dibentuk untuk mendata suku-suku di Hutan Amazon.

Funai juga turun tangan langsung untuk memberikan pelayanan kesehatan, donasi makanan serta berbagai hal demi keberlangsungan hidup suku-suku di Hutan Amazon. Tercatat, suku-suku pedalaman di Hutan Amazon yang belum tersentuh menempati kawasan seluas 14 juta hektar!

Funai juga berperang dengan para penebangan kayu dan pemburu ilegal. Usut punya usut, hal-hal itulah yang mengancam kehidupan suku-suku di Amazon.

Malah tak sedikit, kasus suku-suku Amazon dibantai oleh para penebang kayu dan pemburu ilegal. Maka Funai bertugas untuk melawannya dan pemerintah Brasil pun menindak tegas. Walau tak dipungkiri, kejahatan-kejahatan itu sulit terbendung.

Hal unik, Funai tidak akan melakukan kontak pada suku-suku di pedalaman Hutan Amazon yang memang menolak dunia luar. Meski demikian, Funai terus memantau kehidupannya, sembari berjaga dari serangan para penebang kayu dan pemburu.

Namun kini, kebakaran di hutan Amazon tidak dapat ditolerir. Hutan Amazon dengan luas 7 juta km persegi adalah paru-paru dunia. Beragam flora dan fauna, serta fenomena alam tersimpan di sana.

Hutan Amazon juga merupakan rumah dari ratusan suku. Hutan Amazon adalah rumah mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar