Selasa, 31 Desember 2019

Macau, Kota Judi yang Menjual Mimpi

Macau mengusung slogan City Of Dream, kota ini memiliki pemandangan gedung-gedung megah nan menakjubkan. Namun, inilah ibukota perjudian di Asia.

Aroma harapan memang seolah-olah terasa lewat pemandangan pencakar langit yang indah. Sepanjang jalan, kita dapat dengan mudah membaca slogan City Of Dream.

Hari masih sore saat saya menginjakkan kaki pertama kalinya di Macau. Bersama rekan-rekan, saya menyeberang dari Pelabuhan Hong Kong. Tujuan utama perjalanan kami sejak dari Indonesia sebenarnya memang hanya Hong Kong, tetapi Macau terlalu menggoda untuk dilewatkan. Untuk menuju ke sana, kamu tinggal menyeberang menggunakan Kapal Feri. Yang terpenting , jika traveler ingin menuju Hong Kong tidak perlu menggunakan visa.

Uniknya, kota ini juga disebut sebagai negeri seribu gereja. Di balik gedung-gedung Casino yang menjulang, kubah-kubah gereja juga tegak berdiri, seakan bersaing merebut hati pengunjung dan penduduk Macau. Ketika masuk ke salah satu Casino di bilangan Cotai Strip, terlihat Casino ini menyatu dengan pusat perbelanjaan dan tempat hiburan lain.

Meja-meja permainan seperti Roulette, Blackjack, dan Poker langsung menjadi pemandangan yang extraordinary bagi orang yang pertama kali menyaksikan. Namun, di antara kami, tidak ada yang berani terlibat di meja judi. Lagi pula, kelas judi di sana tergolong high level. Jadi, jangan coba-coba!

Berada di Macau membuat kita merasa bagai seorang aktor dalam film-film, atau tokoh dalam novel fiksi. Sepulang dari sana, saya langsung menulis cerita pendek berlatar Macau yang dimuat di media cetak terbesar di Sulawesi.

Berikutnya, saya berharap bisa berkunjung ke Dubai. Seperti Macau, Dubai juga sudah langganan menjadi setting film dan berbagai novel. Jika ke Dubai, saya ingin menulis novel berlatar Dubai!

Fosil Penguin Seukuran Manusia Ditemukan di Selandia Baru

Sebuah fosil penguin raksasa baru saja ditemukan di sungai Selandia Baru. Ukurannya tak kalah dengan manusia dewasa.

Fakta itu pun diungkapkan oleh sekelompok peneliti dari Canterbury Museum, Selandia Baru. Dilansir detikcom dari CNN, Jumat (16/8/2019), fosil penguin yang memiliki nama latin Crossvallia Waiparensis itu ditemukn di Sungai waipara oleh pemburu fosil amatir.

Fosil penguin dengan tinggi 1,6 meter itu merupakan salah satu fauna raksasa yang dahulu tinggal di pulau tersebut. Termasuk burung kakatua terbesar, elang raksasa, kelelawar raksasa, moa dan sejumlah burung besar yang tak bisa terbang.

"Penemuan ini menguatkaan teori kami, kalau penguin pada awal evolusinya berukuran raksasa," ujar Vanesa De Pietri dari Canterbury Museum.

Memiliki berat sekitar 70-80 kg, penguin raksasa tersebut juga tak kalah beraat dengan manusia normal. Diketahui, penguin raksasa tersebut hidup sekitar 66 dan 56 juta tahun silam. Membuatnya jadi spesies penguin tertua.

Penemuan fosil penguin raksasa dengan spesies serupa juga pernah ditemukan di Antartika. Membuktikan adanya hubungan antara penguin raksasa Selandia Baru dan Antartika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar