Minggu, 29 Desember 2019

Gedung Sjahrir, Saksi Bisu Perundingan Linggarjati

Kuningan menyimpan jejak sejarah Indonesia. Salah satunya adalah Gedung Sjahrir, yang menjadi tempat perundingan Linggarjati.

Bangunan peninggalan kolonial bergaya art deco yang berada di Jalan Linggasana, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan menjadi saksi bisu mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bangunan tersebut bernama Gedung Sjahrir.

Siapa yang tak mengenal Sutan Sjahrir, pendiri Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang sempat menjabat sebagai Perdana Menteri era Soekarno. Saat menjabat perdana menteri, Sjahrir mendapat mandat mewakili Indonesia dalam perundingan Linggarjati yang digelar di Gedung Perundingan Linggarjati pada 11 hingga 13 November 1946.

Selama perundingan Linggarjati tokoh-tokoh Indonesia seperti Sjahrir, Agus Salim, Mohamad Roem dan lainnya menggunakan Gedung Sjahrir sebagai tempat pembahasan pasal-pasal yang bakal diajukan ke perundingan.

"Jadi gedung itu dulunya wisma untuk tokoh-tokoh Indonesia menyiapkan pembahasan pasal ke perundingan. Kan hanya wakil delegasi yang boleh masuk di perundingan, seperti Sjahrir," kata pengelola Gedung Perundingan Linggarjati Sukardi kepada detikcom, Jumat (23/8/2019).

Sukardi menceritakan selain dijadikan tempat persiapan perundingan, Gedung Sjahrir juga digunakan untuk menginap. Sukardi mengaku tak tahu secara detil terkait fungsi gedung tersebut.

"Yang saya tahu itu, hanya tempat menginap dan persiapan perundingan," katanya.

Gedung Sjahrir kini dijadikan sebagai gudang amunisi milik Korem 063/SGJ. "Sampai sekarang masih dijadikan sebagai gudang amunisi, punyanya Korem 063/SGJ, Rayon Arhanudse," katanya.

Gedung Sjahrir memiliki lima ruangan. Kondisinya seperti tak terawat, banyak rumput dan ilalang. Warnanya kusam. "Bangunannya masih asli. Ya salah satu bangunan bersejarah," kata Sukardi.

Daripada Kuliah, Gadis Cantik Ini Pilih Traveling Naik Van

Traveling merupakan pilihan. Ketimbang melanjutkan kuliah, dara cantik asal AS ini lebih memilih traveling naik mobil van.

Ketika seseorang mulai kenal kegiatan traveling, tak sedikit yang malah kecanduan dan tak bisa lepas. Mungkin itu juga yang dialami seorang dara cantik asal AS bernama Lexis Noelle (21).

Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Jumat (16/8/2019), kecintaaan Lexis akan kegiatan traveling pun berawal dari trip pertamanya dengan sang ibu di bangku SMU beberapa tahun silam seperti diberitakan media Daily Mail.

Kecintaan Lexis akan kegiatan traveling pun makin membuncah ketika ia melihat orang-orang yang mendokumentasikan kegiatan traveling dengan kendaraan van di Instagram.

Terinspirasi, ia pun menabung dan membeli sebuah mobil van dari situs jual beli online di umurnya yang ke-18. Tak sampai situ, Lexie juga merenovasi dan menamai vannya Lola.

Punya toko online dan bekerja di salah satu perusahaan distribusi online turut mendukung langkah Lexis untuk traveling naik van. Ia pun lebih memilih traveling ketimbang kuliah seperti anak seumurannya.

"Saya memiliki passion yang besar untuk traveling dan menjelajahi tempat baru. Ketika saya lulus dari SMU, saya mengerti kalau saya tak mau melanjutkan ke universitas. Belajar bukan hal yang kusuka, begitu juga dengan duduk di bangku kelas dan mempelajari hal yang tak kuinginkan," ujar Lexis.

Lexie mengungkapkan, bahwa ia sangat serius dengan pilihan hidupnya tersebut. Menurutnya pilihan kuliah di universitas adalah sesuatu yang bisa dilakukannya kapan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar