Sabtu, 28 Desember 2019

Gedung Avengers dan Pemandangan Cantiknya Ini Ada di ASEAN

Film Avengers punya bangunan ikonik, yakni Stark Tower. Nah, di ASEAN juga ada yang serupa lho.
Adanya di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Ya, kota ini terkenal dengan bangunan yang bersejarah dengan arsitektur gaya portugis, nama Stark Tower dalam film Avenger itu bernama Saigon Skydeck Bitexco Financial Tower.

Dengan membayar VND 200.000, kita bisa melihat keseluruhan Ho Chi Minh dari ketinggian 262 meter. Lokasinya di Distrik 1.

Berlantai 68, gedung ini digunakan untuk perkantoran, pusat pembelanjaan, dan restoran. Pada bulan Juli kemarin, saya berkesempatan untuk mengunjunginya.

Biasanya, para wisatawan akan naik menuju Saigon Skydeck di lantai 49 gedung Bitexco Financial Tower untuk menikmati pemandangan kota Ho Chi Minh dari atas. Sebelum menuju ke sana, saya membeli tiket masuk untuk naik ke Saigon Skydeck tersebut.

Dengan dibantu petugas yang ramah dan fasih berbahasa Inggris, saya diberikan penjelasan singkat mengenai Saigon Skydeck dan membayar tiket masuk 200.000 Dong atau 120.000 Rupiah.

Pembayaran bisa digunakan dengan uang tunai maupun kartu debit dan kredit. Tiket masuk sudah didapat, akhirnya saya diarahkan petugas lain menuju lift yang mengantarkan untuk ke lantai 49.

Sebenarnya ini adalah pengalaman pertama saya untuk naik ke gedung pencakar langit yang lebih dari 20 lantai. Ada rasa was-was ketika memasuki lift menuju lantai 49 karena takut ada kejadian yang tidak diinginkan.

Hanya dalam satu menit dengan menggunakan lift, akhirnya saya sampai di Saigon Skydeck lantai 49. Pelataran di Saigon Skydeck memiliki desain minimalis dan dominan berwarna hitam dan putih. Karena hanya dibatasi kaca, saya bisa melihat suasana Kota Ho Chi Minh yang ramai dan hangat dengan mata telanjang.

Karena luasnya pandangan, dari atas ini saya juga bisa melihat Pasar Ben Thanh, Saigon Square, Takashimaya Vietnam, dan Sungai Saigon. Di sini juga tersedia banyak teropong yang bisa digunakan pengunjung untuk melihat secara detail suasana kota.

Mayoritas pengunjung yang datang ke sini adalah wisatawan mancanegara yang penasaran dengan suasana di Saigon Skydeck ini. Di pelataran Saigon Skydeck ini tersedia informasi mengenai sejarah pembangunan gedung Bitexco Financial Tower dan berbagai macam gedung dengan bentuk unik di dunia.

Selain itu, di sini juga tersedia souvenir menarik yang dijual kepada wisatawan seperti baju, mug, gantungan kunci dan masih banyak lagi. Tak terasa satu jam lamanya, saya menikmati kehangatan suasana kota dari atas Saigon Skydeck. Saatnya saya turun dan melanjutkan perjalanan selanjutnya di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.

Pada pengalaman kedua selanjutnya untuk naik gedung pencakar langit, saya ingin mencoba gedung Burj Khalifa yang berada di Kota Dubai, Uni Emirat Arab. Gedung yang dinobatkan sebagai yang tertinggi di dunia ini membuat saya tertantang untuk menggapainya. So, tunggu saya Dubai untuk menggunjungimu ya!

Masjid Istiqlal dan Wujud Toleransi Nyata di Ibu Kota Jakarta

 Jakarta adalah kota dengan aneka ragam budayanya. Ada Masjid Istiqlal, wisata religi yang menjadi ikon toleransi ibu kota.

Masjid Istiqlal menjadi salah satu tempat ibadah umat Muslim paling ikonik di Jakarta. Tidak heran, bukan saja umat Islam yang berkunjung, wisatawan lokal maupun internasional acap kali menjadikan Masjid Istiqlal sebagai spot wisata.

Tahun 1953, sejumlah tokoh Islam berencana membuat masjid sebagai simbol kemerdekaan RI. Tokoh-tokoh tersebut yakni Wahid Hasyim, Anwar Tjokroaminoto dan Agus Salim serta sejumlah masyarakat.

Para tokoh tersebut sepakat memberi nama 'Istiqlal', yang dalam Bahasa Arab artinya kemerdekaan. Akhirnya, setahun setelah perencanaan tersebut dibentuklah yayasan untuk membuat panitia pembuatan Masjid. Desain pun diperoleh dari sayembara dengan pemenang seorang arsitek Nasrani bernama Frederich Silaban. Masjid Istiqlal kemudian dibangun tahun 1961 dan selesai tahun 1978.

Wujud toleransi tidak berhenti sampai dalam proses pembuatan. Letak Masjid Istiqlal di depan Gereja Katedral, yang memiliki arsitektur neo gotik Eropa. Tentunya, simbol inilah yang menjadi persatuan dalam perbedaan.

Menurut Kementerian Agama RI, Masjid Istiqlal menempati luas tanah mencapai 93.200 meter persegi, dengan luas bangunan 24.200 meter persegi. Dengan daya tampung mencapai 200 ribu orang, terdapat 20 pengurus masjid tetap di sana.

Selain itu, Masjid Istiqlal juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas. Antara lain tempat salat, tempat penitipan sepatu dan sandal, tempat berwudhu aula, hingga perpustakaan. Bahkan, juga dilengkapi dengan akses internet, taman dan ruang belajar Al Quran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar