Rabu, 25 Desember 2019

Miripnya Istana Negara Malaysia dan Indonesia

Mungkin ada di antara traveler yang penasaran ingin melihat Istana Negara Malaysia. Ada sejumlah hal yang mirip dengan di Indonesia loh.
Bisa dibilang sebelum field trip ini dimulai, banyak dari kami yang tidak saling mengenal satu sama lain namun selama menjalani field trip ini kami saling sharing informasi dan pengalaman, kami berjumlah 38 orang dari jurusan yang berbeda. Karena salah satu kurikulum kampus mengharuskan kami mengikuti field trip.

Salah satu agenda perjalanan kami adalah mengunjungi istana negara malaysia. Istana dengan gaya arsitektur islam menggantikan istana negara lama yang terletak di komplek berbeda di pusat kota kuala lumpur.

Istana ini dibangun tahun 2007 dengan luas 97,65 hektar, memiliki 22 kubah dan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, bagian utama, bagian kerajaan dan bagian administrasi.

Perjalanan yang kami tempuh menuju ke sana dari pusat kota sekitar 30 menit dengan menggunakan bus travel tour yang melaju tanpa hambatan.

Sepertinya ada pergantian penjaga di jam-jam tertentu. Oh iya saat kami tiba di sana sekitar jam 10.00 pagi waktu setempat, pintu gerbang istana dibuka, sejumlah patroli aparat dan penjaga berkuda mengawasi sekitar gerbang, sayangnya kami tidak dibenarkan mendekat.

Demikian sedikit cerita perjalanan field trip kami, semoga lain waktu aja kesempatan traveling lagi.

Rusia Luncurkan Pesawat Baru Saingan Boeing dan Airbus

Persaingan pabrikan pesawat akan makin sengit di masa depan. Rusia meluncurkan pesawat saingan Boeing dan Airbus.

Dilansir CNN, Senin (9/9/2019), sebuah pesawat Rusia berukuran sedang memulai debutnya. Adalah pesawat Irkut MC-21, yang bertujuan dapat bersaing dengan dua pesawat terlaris sepanjang masa industri penerbangan, Boeing 737 dan Airbus A320.

Dalam versi standarnya, pesawat Irkut MC-21 mampu menampung antara 163 dan 211 penumpang. Peluncuran perdananya dilakukan dalam pameran dirgantara Rusia akhir Agustus lalu, setelah lebih dari dua tahun masa pengujian.

Sejumlah pengunjung dalam jumlah terbatas juga dapat naik ke dalam kabin pesawat agar dapat merasakan kesan pertama dari pesawat Irkut MC-21. Tapi, menantang raksasa global Boeing dan Airbus di wilayah mereka sendiri pun tidak mudah.

Satu-satunya pesawat yang diluncurkan oleh Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet adalah Sukhoi Superjet berkursi 100 penumpang. Penerbangan komersial pesawatnya dimulai pada tahun 2011 tapi pesawat ini diragukan keandalannya.

Dalam insiden terpisah, 41 jadi korban tewas pada Mei 2019 ketika pesawat dari Aeroflot, Sukhoi Superjet terbakar setelah pendaratan darurat di Moscow Sheremetyevo. Hingga saat ini, beberapa maskapai asing telah memesannya.

Apakah MC-21 memiliki peluang yang lebih baik?

"Secara teknis MC-21 terlihat menarik, tetapi sangat tergantung pada penerimaannya di pasar Rusia. Perdagangannya juga dipengaruhi oleh geopolitik negara itu," kata Chris Seymour, kepala analisis pasar di Ascend oleh Cirium yang memonitor pasar penerbangan global.

Sejauh ini, MC-21 telah dipesan sebanyak 175 buah oleh beberapa perusahaan. Pemesanan yang terbesar berasal dari perusahaan penerbangan Aeroflot sebanyak 50 pesanan.

Cirium memperkirakan hanya akan ada 800 pesanan MC-21 selama 20 tahun ke depan. Lebih dari setengah armadanya dioperasikan Rusia dan CIS (Commonwealth of Independent States) 10 negara bekas Uni Soviet.

Seymour mengatakan sisanya kemungkinan akan dipesan oleh maskapai di Asia-Pasifik, Afrika, Amerika Latin dan Timur Tengah, termasuk negara-negara di mana Rusia memiliki pengaruh politiknya. Namun, di pasar internasional yang lebih luas, dominasi Airbus dan Boeing akan sulit ditembus.

Bahkan jika ada ruang untuk pendatang ke pasar, Rusia bisa dikalahkan oleh China. Negara itu akan segera meluncurkan Comac C919.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar